4 Cara Mencegah Hipotensi Ortostatik – Gejala dan Penyebab

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Hipotensi ortostatik adalah sebuah penyakit penurunan tekanan darah dalam tubuh dikarenakan seseorang berdiri secara tiba- tiba. Gangguan kesehatan ini banyak dialami oleh mereka yang berusia 65 tahun ke atas. Pada usia ini kemampuan sel khusus yang terletak di dekat jantung serta arteri leher yang berperan sebagai pengatur tekanan darah diperlambat. Semakin tua usia seseorang, akan lebih susah lagi bagi organ jantung untuk berdetak lebih cepat serta mengkompensasi tekanan darah. Berbeda dengan usia tua, orang yang terjangkit Hipotensi ortostatik di kalangan dewasa biasa disebabkan oleh dehidrasi atau akibat kehilangan banyak darah.

Mencegah Hipotensi Ortostatik

Berikut ini beberapa tips untuk mencegah penyakit hipotensi ortosatatik yang bisa anda lakukan seperti:

  1. Hindari berdiri secara tiba-tiba

Seseorang yang melakukan gerakan berdiri secara tiba-tiba, dapat membuat sejumlah darah berkumpul pada pembuluh vena terutama pada bagian tubuh bagian bawah serta tungkai akibat gaya gravitasi bumi. Darah yang terkumpul pada bagian bawah tubuh tersebut menyebabkan berkurangnya darah yang akan dipompa oleh jantung. Dalam hal ini tubuh akan segera memberikan respon berupa detak jantung normal yang bertambah cepat dengan kontraksi yang jauh menguat. Pada saat itu, pembuluh darah akan mengkerut dan jika respon kompensasi ini gagal atau karena tidak lancar maka hipotensi ortostatik dapat terjadi.

  1. Cukupi cairan tubuh anda

Kehilangan cairan bisa dipicu oleh keluarnya keringat yang berlebihan, bahaya diare, muntah, penyakit addison serta gejala diabetes. Kekurangan cairan ini dapat memicu penurunan volume darah dalam tubuh. Untuk mencegahnya tentu anda bisa memperbanyak konsumsi air untuk tubuh supaya terhindar dari dehidrasi.

baca juga: akibat kekurangan ion

  1. Segera atasi gejala anemia anda

Sama dengan kehilangancairan yang berlebihan, maka pendarahan juga dapat memicu penurunan volume darah pada tubuh. Perbanyak konsumsi makanan yang dapat membantu melancarkan aliran darah serta membantu pembentukan sel darah merah dalam tubuh.

baca juga: ciri-ciri anemia

  1. Hindari penggunaan obat-obatan tertentu

Pada sebagian besar orang yang terkena hipotensi ortostatik, mereka terkena gangguan kesehatan ini akibat pengonsumsian beberapa jenis obat. Ada beberapa jenis obat-obatan tertentu yang dapat berdampak pada kesehatan dan memicu terjadinya hipotensi ortostatik ini seperti diuretika yang dapat menyebabkan penurunan volume darah pada tubuh dengan cara mengeluarkan cairan pada tubuh sehingga memicu penurunan tekanan pada darah terlebih jika digunakan dalam dosis yang tinggi. Selain itu ada pula jenis obat-obatan yang berupa:

  • Obat antihipertensi seperti debrisoquine, alfa bloker, beta bloker, guanethi-dine, bethanide
  • Obat dari golongan nitrat
  • Sedatif, trankuilizer, hipnotik
  • Insluin
  • Antipsikotik dan antidepresan
  • Obat anti parkinson dari golongan anti-kolinergik dan levodopa

Bagi anda yang membutuhkan obat-obatan tersebut untuk kebutuhan kesehatan, anda bisa meminta petunjuk dari dokter untuk penggunaan resep serta dosis yang tepat sehingga dapat mengurangi atau bahkan menghindari efek yang buruk.

baca juga: bahaya dadah

Gejala Penderita Hipotensi Ortostatik

Untuk menghindari terjadinya gejala hipotensi ostostatik anda perlu mempelajari apa-apa saja yang memicu terjadinya penyakit ini. Ada banyak sekali penyebab hipotensi ortostatik mulai dari pengonsumsian alkohol, tubuh yang kelelahan atau bisa pula akibat terlalu banyak mengonsumsi makanan berat. Penurunan aliran darah menuju otak bukan hanya menimbulkan gejala-gejala melainkan juga dapat membuat seseorang mengalami kejang.

Penyebab Hipotensi Ortostatik

Gangguan kesehatan seperti halnya diabetes serta beberapa jenis penyakit tertentu ternyata juga dapat menyebabkan terjadinya hipotensi ortostatik. Selain itu ada pula beberapa faktor yang mendasari terjadinya hipotensi ortostatik seperti:

  1. Adanya masalah pada jantung

Ada beberapa kondisi jantung yang dapat memicu terjadinya hipotensi ortostatik seperti denyut jantung yang rendah, serangan jantung, gejala gagal jantung serta adanya masalah pada katup jantung. Jantung merupakan organ penting bagi manusia, jika terdapat gangguan pada gejala jantung bocor akan lebih baik segera ditindaklanjuti karena bisa membahayakan nyawa.

  1. Beberapa jenis penyakit tertentu

Ada beberapa jenis penyakit tertentu yang dapat membuat seseorang terkena hipotensi ortostatik seperti diabetes. Ciri-ciri diabetes yang tidak segara diobati atau mungkin yang sudah tidak bisa diobati dapat menyebabkan tubuh mengalami dehidrasi karena buang air kecil yang semakin sering. Ada pula penyakit addison serta gangguan sistem syaraf yang dapat memicu hipotensi ortostatik ini.

  1. Penggunaan beberapa jenis obat-obatan

Bagi anda yang gemar mengonsumsi obat-obatan untuk tujuan kesehatan sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk menghindari terjadinya gangguan yang tidak diinginkan terlebih jika obat tersebut merupakan jenis obat yang dikonsumsi dalam waktu panjang.

  1. Penurunan volume darah

Penurunan volume darah, dapat dipicu oleh anemia atau bisa juga karena kekurangan cairan. Gejala anemia dan kekurangan cairan tidak hanya memicu terjadinya hipotensi ortostatik melainkan juga dapat membuat seseorang lemas dan kehilangan daya konsentrasi. Hal yang harus anda perhatikan untuk menanggulangi kejadian ini adalah ketika anda melakukan banyak aktivitas fisik yang melelahkan sebaiknya anda selalu siap sedia dengan air putih supaya cairan tubuh yang hilang akibat keluarnya keringat yang berlebihan dapat dihindarkan.

Orang yang rentan terhadap gangguan kesehatan satu ini sebaiknya berhenti melakukan kebiasaan untuk tiba-tiba berdiri. Ketika gangguan hipotensi ortostatik pada seseorang tidak dapat diobati, maka anda bisa mengurangi kebiasaan yang menjadi pemicu datangnya gangguan kesehatan satu ini. Orang yang rentan dalam gangguan ini akan lebih baik tidak berdiri atau duduk terlalu lama. Jika penyebab hipotensi ortostatik adalah karena  terjadinya pengumpulan darah pada area tungkai sehingga menyebabkan tekanan darah yang rendah maka anda bisa mengakalinya dengan menggunakan stoking elastik dan jika penyebabnya adalah karena terbiasa berbaring terlalu lama, maka anda bisa menyikapinya dengan mengganti kebiasaan anda duduk.

Untuk mereka yang menderita hipotensi ortostatik sebaiknya memperbanyak konsumsi air putih serta menghindari kebiasaan untuk berdiri secara tiba-tiba. Mengonsumsi alkohol yang berlebihan serta penggunaan narkoba yang disalahgunakan juga dapat memicu hipotensi ortostatik. Tidak hanya itu, namun orang dengan anoreksa nervosa serta bulimia nervosa beresiko juga mengalami hipotensi ortostatik.

artikel lainnya yang berkaitan:

fbWhatsappTwitterLinkedIn