Cidovofir – Obat Apa – Dosis – Kegunaan – Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Penggunaan obat bagi kesembuhan penyakit akibat kelebihan protein tentu dapat melalui berbagai macam cara, baik obat minum, injeksi, salep maupun tetes. Demikian pula obat cidovofir yang memiliki cara pemakaian spesifik pula. Sebaiknya pahami dengan benar fungsi dan cara penggunaan obat, supaya efektifitas obat dalam menyembuhkan penyakit dapat lebih maksimal. Oleh sebab itu perhatikan dengan jelas keterangan mengenai obat cidovofir berikut ini. Termasuk penjelasan singkat mengenai fungsi obat, dosis serta efek samping yang mungkin timbul akibat penggunaan obat.

Obat Apa

Cidofovir merupakan salah satu bentuk pengobatan dalam bentuk injeksi di dunia medis. Obat ini merupakan salah satu terapi yang dipergunakan pada penderita AIDS atau penyakit dengan sindrom menurunnya daya tahan tubuh secara drastis. Adapun obat bukan bekerja untuk menghilangkan penyakit, namun lebih ke arah menekan gejala penyakit yang terjadi supaya tidak makin parah dan penderita memiliki harapan hidup yang lebih besar. Adapun obat ini umumnya digunakan untuk meningkatkan kondisi kesehatan penderita penyakit AIDS.

Obat bekerja dengan menekan Virus CMV pada tubuh penderita sehingga mampu menghambat sintesis DNA birus dan menekan penyebaran virus yang terlalu cepat ke seluruh tubuh. Sehingga proses virus ,enginfeksi hingga ke seluruh sistem peredaran darah penderita dapat tertunda, dan kesehatan penderita dapat pulih untuk sementara waktu. Walaupun tidak berfungsi menghilangkan atau menyembuhkan penyakit, namun obat ini membantu menekan efek penyakit pada tubuh. Sehingga rasa sakit berkurang dan harapan hidup penderita dapat diperpanjang. Adapun untuk memperoleh obat ini harus melalui resep dokter yang berwenang, mengingat obat ini termasuk dalam salah satu komponen obat keras dengan efek samping yang dapat berbahaya bagi tubuh.

Dosis

Untuk memperoleh informasi tentang dosis obat yang tepat, sebaiknya tanyakan pada dokter yang meresepkan. Mengingat pemberian obat ini cukup spesifik hanya untuk kasus penyakit tertentu. Sehingga obat tidak diperjual belikan secara bebas serta tidak diberikan petunjukmlengkap pemakaian. Efektifitas dosis yang digunakan harus sesuai dengan kondisi serta berat badan pasien yang menerima pengobatan ini. Oleh karena itu dosis yang paling sesuai dapat bervariasi antara pasien yang satu dengan yang lain.

Pastikan pula dosis yang digunakan pada anak-anak yang menerima resep ini. Sejauh ini belum ada penelitian lebih lanjut tentang efektifitas obat terhadap anak kecil. Namun pemberiaannya tentu dengan pertimbangan tertentu dati dokter serta disesuaikan berat ringan penyakit yang diderita anak serta usia maupun berat badan anak. Sehingga dosisnya dapat bervariatif.

Kegunaan

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, obat ini merupakan salah satu bentuk obat injeksi seperti androstanolone yang berguna melawan pertumbuhan bakteri atau virus cytomegalovirus. Terutama pada penderita AIDS yang rentan mudah menurun daya tahan tubuhnya terhadap birus dan memperoleh dampak virus yang terbesar.

Pada beberapa kasus obat ini dapat ditemukan pula dalam bentuk salep namun hanya pada kasus langka seperti penyakit kutil akibat virus HPV dan penyakit sejenis yang jarang terjadi. Sehingga umumnya obat diberikan dalam bentuk suntikan yang diatur sesuai dosis dati dokter.

Cara Penggunaan

Untuk memperoleh efektifitas obat yang maksimal, selalu perhatikan cara penggunaan obat yang benar. Berikut ini cara-cara yang dianjurkan untuk diikuti dengan tepat pada saat menggunakan obat:

  • Pastikan kondisi pasien saat menerima pengobatan tidak sedang dalam terapi pengobatan lainnya, terutama obat bereaksi keras pada pemakaian obat sejenis seperti misalnya dengan acetaminofen dan acyclovir.
  • Selalu ikuti petunjuk dokter tentang dosis yang disarankan dan tidak menggunakan obat dengan perkiraan dosis sendiri.
  • Pastikan penggunaan obat ini tidak memperparah kondisi tubuh pasien terutama pada penderita gagal jantung dan penyakit ginjal.
  • Hindari pemakaian obat dengan alkohol karena dapat mempengaruhi sistem saraf otak penderita.
  • Jangan mengkonsumsi kafein saat mendapatkan terapi obat tersebut supaya tidak menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan.
  • Hindari menggandakan dosis dan upayakanntidak terjadi kondisi over dosis yang dapat membahayakan kesehatan organ tubuh pasien.
  • Jika terjadi overdosis segera berikan perawatan dan penanganan pasien yang tepat.

Cara Penyimpanan

Untuk menjaga supaya kandungan atau komposisi obat tetap utuh, sebaiknya perhatikan cara menyimpan obat dengan benar. Berikut ini cara penyimpanan obat yang sesuai yang harus diperhatikan dan dilakukan:

  • Hindari menyimpan obat di suhu yang ekstrim, sebaiknya selalu simpan di suhu ruang yang tidak terlalu dingin namun juga tidak terlalu panas.
  • Jangan menyimpan obat di bawah terik sinar matahari supaya obat tidak meleleh ataupun menguap.
  • Hindari membekukan obat ke dalam freezer.
  • Sebaiknya tidak menyimpan obat di tempat yang lembap seperti area kamar mandi.
  • Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak maupun hewan peliharaan supaya terhindar dari kemungkinan tertelan yang dapat menimbulkan efek samping berbahaya.
  • Jangan membuang obat sembarangan termasuk bekas injeksi karena dapat mencemari lingkungan di sekitarnya.
  • Selalu perhatikan masa berlaku obat yang ada, apabila telah kadaluarsa sebaiknya segera dibuang dan jangan dipakai lagi, karena fungsi obat tentunya telah berubah.
  • Pastikan untuk tidak memakai ulang jatum suntik yang digunakan karena dapat berbahaya sebagai sarana penularan penyakit lainnya.
  • Usahakan tidak membuang obat ke dalam toilet supaya tidak timbul pencemaran lingkungan.

Efek Samping

Seperti halnya kebanyakan obat kimia dari resep dokter yang umumnya memiliki efek samping, demikian pula dengan obat ini. Cidofovir dapat memiliki efek samping seperti berikut, sekalipun belum tentu selalu terjadi pada semua pemakainya. Namun, sebaiknya tetap waspada kepada kemungkinan berikut ini:

  • Timbulnya gejala atau reaksi efek alergi obat terhadap obat yang meliputi gejala kulit kemerahan, timbul ruam atau bercak di wajah maupun sekujur tubuh, rasa gatal atau kulit panas seperti terbakar, diikuti pusing dan mual seperti ingin muntah.
  • Pada beberapa kasus mampu menimbulkan efek diare dan nyeri pada perut akibat iritasi lambung atau masalah pencernaan yang sejenis.
  • Dapat menimbulkan penyebab demam menggigil ringan diikuti rasa pusing dan sakit kepala setelah pemakaian obat.
  • Terjadi peningkatan tekanan darah, peningkatan denyut nadi dan jantung berdebar.
  • Dapat mengakibatkan timbul kantuk setelah pemakaian, sehingga sebaiknya jangan lakukan aktivitas fisik setelah meminum obat.
  • Perhatikan kemungkinan timbul jarintangan bengkak tiba-tiba di sekitar area injeksi, termasuk kemungkinan bengkak di area tubuh lainnya seperti mulut, bibir atau wajah akibat ketidak cocokan pada komposisi obat.
  • Dapat terjadi kemungkinan rasa haus berlebih sehingga tenggorokan terasa kering dan frekuensi urin berkurang.
  • Perhatikan penggunaan pada ibu hamil dan menyusui, sebaiknya dihindari karena berbahaya bagi janis atau bayi yang dikandung.
  • Berpotensi menimbulkan kerusakan ginjal maupun organ dalam tubuh yang lainnya.

Demikian penjelasan lengkap tentang obat cidovofir. Apabila ada yang kurang jelas, sebaiknya tanyakan pada dokter yang meresepkan. Pastikan untuk mengikuti petunjuk dokter supaya tidak salah dalam pemakaian obat. Sehingga kesembuhan dapat terjadi dengan cepat dan kesehatan kembali normal seperti sedia kala.

fbWhatsappTwitterLinkedIn