Chlorzoxazone adalah nama obat yang jarang sekali kita dengar namanya. Padahal fungsi obat ini cukup sering digunakan di kehidupan sehari-hari dan sering kita temui. Obat apakah chlorzoxazone. Di artikel kali ini kita akan mengupas tuntas tentang fungsi, dosis, dan kontraindikasi chlorzoxazone hingga efek samping dari obat ini. Simak terus ya!
Chlorzoxazone adalah sebuah jenis obat yang umum digunakan untuk mengatasi nyeri otot atau nyeri tulang. Cara kerja obat ini adalah dengan bekerjad di sistem saraf pusat untuk mengendurkan otot yang kaku. Meski obat ini bisa mengendurkan otot, penggunaan obat juga harus dibarengi dengan istirahat, terapi fisik dan jenis perawatan lainnya.
Setelah Anda mengetahui obat apa chlorzoxazone di atas, maka Anda menyadari bukan bahwa obat ini ternyata umum ada di sekitar kita? Lalu, apakah ada fungsi chlorzoxazone yang lainnya?
Fungsi Chlorzoxazone
Seperti yang telah dibahas singkat sebelumnya, chlorzoxazone sering digunakan sebagai obat untuk meredakan nyeri otot atau nyeri pada tulang. Hal ini memang benar karena chlorzoxazone bekerja dengan meningkatkan ambang rasa sakit pada pasien sehingga pasien akan merasa rasa sakitnya saat ini mereda. Karena fungsi inilah, chlorzoxazone bisa menjadi obat nyeri otot bahu yang cukup mujarab. Fungsi chlorzoxazone ini juga bisa membantu pasien memperbaiki refleks ototnya menjadi lebih baik.
Tidak hanya itu, chlorzoxazone juga berfungsi meningkatkan aliran darah di kulit. Hal ini juga bisa membuat kulit melepaskan panas dan mengeluarkan keringat. Kondisi ini akan juga membantu pasien merasakan kondisi tubuhnya lebih baik. Selain menggunakan chlorzoxazone, Anda juga bisa menggunakan cara melancarkan peredaran darah yang tersumbat lainnya yang lebih alami.
Selain fungsi-fungsi di atas, chlorzoxazone juga memiliki fungsi untuk merawat, mengontrol, dan mengobati gejala lainnya, antara lain:
- Sakit kepala
- Sakit gigi
- Sakit telinga
- Nyeri sendi
- Nyeri dating bulan
- Demam
- Menggigil
- Flu
Meski chlorzoxazone bias meredakan penyakit dengan gejala seperti di atas, bukan berarti Anda bias selalu mengkonsumsi obat itu di setiap kali merasakan gejala di atas. Ada baiknya Anda mencoba obat-obatan alami atau herbal dahulu yang lebih aman.
Dosis Penggunaan Chlorzoxazone
Chlorzoxazone tersedia dalam bentuk obat kapsul dan tablet. Dalam meminum obat ini Anda harus menyesuaikan dengan petunjuk dari dokter, apakah obat diminum sebelum atau setelah makan. Hal ini karena obat chlorzoxazone umumnya termasuk obat yang hanya bias digunakan dengan resep dokter. Biasanya dokter akan menganjurkan Anda untuk mengkonsumsi chlorzoxazone sebanyak 3 hingga 4 kali dalam sehari, tergantung pada respon dan kebutuhan tubuh Anda.
Berikut ini adalah beberapa dosis penggunaan chlorzoxazone yang umum diberikan oleh dokter. Perlu diketahui bahwa informasi ini tidak menggantikan resep atau petunjuk penggunaan dari dokter. Anda tetap harus selalu mengkonsultasikan pada dokter atau tenaga medis sebelum mulai mengkonsumsi obat ini.
- Penggunaan chlorzoxazone pada orrang dewasa
Pada orang dewasa yang mengalami kejang otot, biasanya akan disarankan untuk mengkonsumsi chlorzoxazone sebanyak 250 mg hingga 750 mg, yang diminum sebanyak 3 hingga 4 kali dalam sehari. Dokter mungkin akan mengurangi dosis jika gejala penyakit yang dialami pasien mulai membaik.
- Penggunaan chlorzoxazone pada anak-anak
Sementara itu, dosis penggunaan chlorzoxazone pada anak-anak yang mengalami kejang otot adalah sebanyak 125 mg hingga 500 mg yang juga diminum sebanyak 3 sampai 4 kali dalam sehari. Penggunaan chlorzoxazone pada ibu hamil dan menyusui wajib untuk dilakukan di bawah pengawasan dokter. Konsultasikan selalu hal ini untuk melihat potensi resiko pada kandungan atau bayi yang sedang disusui. Bagaimanapun juga seorang ibu hamil dan menyusui harus berhati-hati terhadap zat apapun yang masuk ke dalam tubuhnya.
Perlu diingat bahwa Anda diharuskan untuk mengkonsultasikan penggunaan obat dengan dokter karena dosis untuk setiap orang mungkin saja berbeda, tergantung pada kondisi tubuh Anda. Dokter akan menyesuaikan bagaimana dengan respon tubuh terhadap obat dan juga level penyakit yang sedang Anda derita. Selain itu, Anda juga tidak boleh menaikkan dosis obat hanya karena berasumsi penggunaan obat lebih sering akan mempercepat tubuh Anda untuk pulih. Mengkonsumsi obat lebih banyak dari dosis yang dianjurkan memungkinkan Anda mengalami overdosis obat.
Namun, apa yang terjadi jika Anda melewatkan dosis obat karena lupa? Jika Anda melewatkan satu dosis obat, segera konsumsi satu dosis yang terlupa. Akan tetapi jika jangan menggandakan dosis obat ketika Anda ingat. Cukup konsumsi satu dosis obat ketika Anda ingat, atau lewatkan dosis yang terlupa jika sudah terlalu dekat dengan waktu Anda mengkonsumsi dosis yang selanjutnya.
Lalu, bagaimana jika terlanjur overdosis? Jika terjadi overdosis, Anda harus segera menghubungi layanan gawat darurat di kota Anda atau langsung datang ke unit gawat darurat terdekat. Sementara Anda menunggu penanganan atas overdosis yang terjadi, Anda bisa melakukan cara menetralisir overdosis obat terlebih dahulu sebelum menerima perawatan dari pihak medis.
Kontraindikasi Penggunaan Chlorzoxazone
Sebelum mulai menggunakan chlorzoxazone, Anda harus mengetahui beberapa peringatan, interaksi obat maupun kontraindikasi dari chlorzoxazone. Hal ini sangat penting untuk menghindari terjadinya reaksi negatif ataupun meminimalisir efek samping buruk yang mungkin muncul di tubuh. Beberapa hal yang harus Anda perhatikan sebelum menggunakan obat chlorzoxazone, yaitu:
- Alergi terhadap komponen zat yang terkandung dalam obat chlorzoxazone.
- Jika Anda memiliki riwayat penyakit hati, maka Anda harus lebih berhati-hati dalam penggunaan obat ini. Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter mengenai kondisi Anda ini.
- Bagi Anda yang juga sedang menjalani pengobatan untuk penyakit lainnya dan sedang mengkonsumsi obat yang lain, Anda harus mendiskusikannya dengan dokter Anda. Hal ini dikarenakan adanya interaksi obat yang mungkin terjadi. Bias jadi interaksi antara chlorzoxazone dengan obat lain dapat menurunkan, bahkan menghilangkan efektifitas obat, atau justru menimbulkan efek samping tertentu. Jika Anda mengkonsultasikan hal ini pada dokter, dokter mungkin akan menyesuaikan dosis obat atau jadwal mengkonsumsi obat agar tetap bias bekerja efektif.
Adapun obat-obatan atau produk yang mungkin berinteraksi dengan chlorzoxazone antara lain alkohol, alprazolam, cetirizine, codeine, esomeprazole, dan lain sebagainya. Anda mungkin bisa mencoba cara menghilangkan alkohol dalam tubuh sebelum memulai mengkonsumsi obat-obatan. Selain itu, tidak ada salahnya jika Anda menginformasikan secara detail obat-obatan, vitamin,hingga makanan apa saja yang menjadi bagian dari konsumsi harian Anda.
Efek Samping Chlorzoxazone
Seperti obat-obatan kimiawi pada umumnya, chlorzoxazone pun tidak bebas efek samping. Maka, tidak ada salahnya jika Anda mencoba obat-obatan herbal atau terapi alami lainnya untuk meredakan rasa sakit sebelum akhirnya mengkonsumsi obat ini. Namun, apabila Anda memang terpaksa mengkonsumsi obat ini, berikut ini adalah efek samping yang perlu Anda waspadai:
- Rasa sakit kepala, pusing dan mual. Cobalah untuk mengetahui penyebab dan cara mengatasi pusing, mual dan keringat dingin untuk mencoba meredakannya secara alami.
- Efek mengantuk setelah mengkonsumsi obat. Maka, Anda tidak diperkenankan untuk berkendara setelah mengkonsumsi obat ini.
- Merasa lelah dan lemas
- Merasa gelisah
- Muncul sedikit perubahan pada warna urin
- Muncul ruam atau memar di permukaan kulit atau kulit menjadi memerah
- Reaksi alergi, termasuk gatal, ruam kulit, atau gangguan pernapasan. Ciri-ciri alergi seperti ini perlu diwaspadai karena jika dibiarkan bisa saja menjadi semakin parah dan semakin mengganggu kesehatan.
- Wajah terlihat bengkak
- Kerusakan hati yang bisa dilihat melalui beberapa tanda penyakit hati yang perlu diwaspadai
Efek samping di atas hanya bersifat umum dan mungkin tidak semua efek samping akan dapat terjadi pada pasien yang mengkonsumsi chloroxazone. Pada beberapa pasien mungkin juga tidak mengalami efek samping apapun. Namun, sebaliknya, bukan tidak mungkin jika ada efek samping selain yang disebutkan di atas muncul pada Anda.
Anda disarankan untuk segera mengkonsultasikan efek samping yang Anda rasakan jika dirasa sangat mengganggu. Segera cari pertolongan medis jika Anda mengalami efek samping berupa alergi, seperti gatal-gatal, kesulitas bernapas, pembengkakan di wajah, lidah atau tenggorokan. Terlebih jika efek samping yang Anda rasakan tidak kunjung hilang, segera konsultasikan diri Anda pada dokter.
Kini Anda sudah mengetahui tentang apa itu chlorzoxazone, bukan? Informasi obat seperti ini akan memberi Anda tambahan pengetahuan mengenai fungsi, dosis, kontraindikasi, hingga efek samping dari chlorzoxazone sehingga Anda bias lebih aware terhadap kandungan obat ini. Perlu diingat dalam penggunaan obat chlorzoxazone Anda harus mengkonsultasikannya terlebih dahulu pada dokter untuk mendapatkan dosis dan panduan penggunaan yang tepat. Semoga lekas sembuh, ya!