Farnat termasuk ke dalam golongan obat keras yang hanya bisa didapatkan dengan menggunakan resep dokter.
Komposisi
- Farnat merupakan obat berbentuk sediaan infus yang mengandung metronidazole sebagai senyawa aktifnya
Indikasi
- Farnat diindikasiakn untuk pengobatan infeksi bakteri anaerob dan pencegahan infeksi pada operasi kolorektal
Mekanisme Kerja Obat
Metronidazole merupakan salah satu antibiotik yang bekerja membunuh bakteri dengan menghambat sintesis/pembuatan DNA pada sel mikroba. DNA merupakan materi genetik yang ada di dalam setiap sel makhluk hidup dan sangat diperlukan dalam proses pembelahan sel. Setiap sel bisa melakukan pembelahan sel, bak untuk memperbaiki jaringan yang rusak, melakukan pertumbuhan, maupun melakukan proses reproduksi. Setiap sel baru hasil pembelahan memerlukan DNA baru untuk dimasukkan ke dalamnya sehingga proses pembelahan sel harus selalu disertai dengan pembuatan DNA baru.
Bakteri merupakan makhluk hidup yang melakukan reproduksi dengan pembelahan sel, oleh karena itu jika sintesis DNA pada sel bakteri dihambat, maka proses reproduksi bakteri pun akan terhambat. Dengan demikian, jumlah bakteri yang menginfeksi tubuh kita tidak akan bertambah dan bakteri yang ada pun akan menjadi tua dan lama kelamaan akan mati. Dengan tidak bertambahnya jumlah bakteri penginfeksi, sistem imun tubuh kita juga akan lebih mudah membasminya.
Dosis dan Cara Penggunaan
- Dosis awal Farnat yang biasa diberikan untuk mengatasi infeksi bakteri anaerob adalah 15 mg/kg berat badan yang diberikan sebagai infus intravena (dimasukkan ke dalam pembuluh darah vena dengan kecepatan infus tertentu) dengan dosis maksimal 4 g/hari
- Kemudian, pemberian Farnat dilanjutkan dengan dosis pemeliharaan 7,5 mg/kg berat badan, diberikan sebagai infus intravena setiap 6 jam selama 7-10 hari
- Dosis Farnat yang diberikan sebagai pencegahan infeksi pada operasi kolorektal adalah 15 mg/kg berat badan yang diberikan dalam waktu 30-60 menit sebagai infus intravena, pemberian Farnat harus selesai 1 jam sebelum operasi dimulai
- Kemudian, pemberian Farnat dapat dilanjutkan dengan dosis 7,5 mg/kg berat badan, diberikan pada 6 dan 12 jam setelah dosis pertama. Pemberian Farnat biasanya dihentikan dalam 12 jam setelah operasi selesai
- Pemberian Farnat kepada pasien hanya boleh dilakukan oleh tenaga medis yang kompeten, misalnya dokter atau perawat
Kontraindikasi
Pasien dengan kondisi-kondisi berikut tidak diperbolehkan untuk mendapatkan Farnat:
- Hipersensitif (alergi) terhadap metronidazole
- Ibu hamil, terutama trimester pertama
- Menggunakan obat disulfiram dalam 2 minggu terakhir
Kategori Keamanan bagi Ibu Hamil dan Menyusui
- Penelitian dengan subjek terbatas menunjukkan bahwa penggunaan metronidazole oleh ibu hamil akan meningkatkan risiko terjadinya bibir sumbing pada bayi yang dilahirkan, oleh karena itu metronidazole dikontraindikasikan bagi ibu hamil
- Metronidazole diekskresikan (dikeluarkan) oleh tubuh melalui ASI, sebaiknya ibu menyusui tidak memberikan ASInya kepada bayi selama masih dalam masa pengobatan dengan Farnat atau obat lainnya yang mengandung metronidazole untuk menghindari terjadinya efek samping negatif pada bayi
Efek Samping
Berikut adalah efek samping yang mungkin timbul setelah penggunaan Farnat:
- Penurunan nafsu makan
- Kandidiasis
- Diare
- Merasa pusing
- Sakit kepala
- Ataksia
- Urin yang berwarna gelap
- Penurunan libido
Tidak semua pasien akan mengalami efek samping di atas setelah menggunakan Farnat. Namun, jika Anda merasakan efek samping apapun, baik yang telah disebutkan di atas maupun efek samping lainnya setelah menggunakan Farnat, segeralah konsultasikan hal tersebut kepada dokter agar bisa segera ditindaklanjuti.
Interaksi Obat
Berikut adalah obat-obat yang mungkin menimbulkan interaksi jika digunakan bersamaan dengan Farnat:
- Disulfiram dapat meningkatkan toksisitas metronidazole jika digunakan secara bersamaan, efek toksik dapat terjadi pada sistem saraf pusat dan jantung
- Metronidazole dapat meningkatkan efek obat-obat berikut jika digunakan secara bersamaan: astemizole, axitinib, cisapride, ergotamin, eritromisin, fentanil, flibanserin, lomitapide, lovastatin, simvastatin, vecuronium, warfarin
- Metronidazole dapat menurunkan efektivitas vaksin BCG (vaksin untuk TBC) dan vaksin tifoid jika diberikan dalam waktu bersamaan
Selalu konsultasikan mengenai obat apapun (sintetis maupun herbal) yang sedang atau akan Anda gunakan kepada dokter dan/atau apoteker untuk memastikan bahwa penggunaan obat tersebut bersamaan dengan Farnat tidak akan menimbulkan efek samping yang merugikan bagi Anda. jika ternyata obat tersebut tidak bisa digunakan bersamaan dengan Farnat, dokter atau apoteker mungkin akan menyarankan pemberian jeda waktu antara pemberian Farnat dengan pemberian obat lainnya atau mengganti salah satu obat dengan obat lain sebagai alternatif.
Perhatian
- Jangan menggunakan Farnat tanpa resep dari dokter
- Farnat diberikan kepada pasien sebagai infus intravena (disuntikkan ke dalam pembuluh darah vena dengan kecepatan infus tertentu), pemberiannya harus dilakukan dengan tepat untuk menghasilkan efek yang diinginkan tanpa menimbulkan komplikasi, oleh karena itu pemberian obat ini hanya boleh dilakukan oleh tenaga medis yang kompeten seperti dokter atau perawat
- Diperlukan penurunan dosis Farnat untuk pasien yang memiliki gangguan fungsi hati parah
- Jika diperlukan, beberapa obat lain dapat digabungkan dengan larutan infus Farnat dan diberikan kepada pasien secara sekaligus, antara lain aztreonam, siprofloksasin, dopamin dan meropenem
- Pemberian Farnat kepada pasien dengan penyakit ginjal, terutama gagal ginjal stadium akhir memerlukan monitoring ketat karena pada kondisi ini terdapat risiko terjadinya akumulasi obat di dalam darah
- Farnat sebaiknya disimpan pada suhu 15-300C di tempat yang terlindung dari cahaya