Diprivan merupakan salah satu obat yang berguna untuk induksi dan pemeliharaan anestesi umum. Selain itu obat ini juga dimanfaatkan sebagai sedatif untuk pasien dewasa yang mendapat ventilasi buatan dalam ruang perawatan intensif.
Diprivan merupakan obat yang mengadung Propofol. Obat ini diproduksi dan diterbitkan oleh PT Astra Zeneca dalam bentuk serbuk injeksi. Diprivan termasuk dalam golongan obat keras, sehingga untuk mendapatkan dapat menyerahkan surat resep dari dokter.
Komposisi Diprivan
Diprivan memiliki bahan aktif yang berguna bagi pemulihan pasien yang sakit yaitu Propofol. Propofol merupakan kandungan obat yang biasa dipakai dalam proses anestesi (pembiusan) umum. Kandungan obat ini meminimalisir tingkat kesadaran pada pasien yang akan melakukan prosedur operasi. Propofol juga berfungsi sebagai penenang bagi pasien yang sedang keadaan kritis dan butuh alat bantu ventilasi produksi pada perawatan intensif. Penggunaan kandungan obat ini harus dilakukan dengan teknik infus.
Dosis Penggunaan Diprivan
Pemberian dosis yang tepat adalah berasal dari anjuran dokter guna mengurangi risiko efek samping yang berlebihan. Dosis penggunaan yang tepat pada Diprivan, sebagai berikut:
- Dewasa Induksi : Pasien dengan atau tanpa pra medikasi: titrasi 40 mg per 10 detik secara inj bolus atau infus hingga gejala klinis memperlihatkan mulai bekerjanya anestesi.
- Dewasa kurang dari 55 tahun sebanyak 1.5-2.5 mg per kilogram berat badan. Pemeliharaan anestesi: 4-12 mg/kgBB/jam dengan infus berkelanjutan atau penambahan sebesar 25-50 mg dapat diberikan sebagai injeksi bolus berulang.
- Sedatif dlm perawatan intensif sebanyak 0.3-4 mg/kgBB/jam.
- Anak Pemeliharaan sebanyak 9-15 mg/kg BB/jam
Efek Samping Diprivan
Efek samping biasa terjadi pada pasien setelah meminum suatu obat. Selama masa pemulihan, efek samping yang mungkin terjadi antara lain:
- Nyeri lokal pada induksi
- Darah rendah (Hipotensi)
- Bradikardi
- Sleep Apnea sementara selama induksi.
- Mual dan muntah
- Gemetar atau kejang
- Sakit kepala
- Rasa panas serta kemerahan pada kulit anak-anak.
- Detak jantung tidak beraturan
- Gangguan pernapasan (ispa) terutama saat tidur
- Infeksi
- Tekanan darah berkurang
- Kecanduan obat
- Gangguan pergerakan tubuh yang tidak normal (dystonia)
- Priapisme
- Terhentinya pernapasan
Perlu diketahui bahwa pasien belum tentu akan merasakan keseluruhan efek samping. Efek samping tersebut bisa berupa ringan hingga serius.
Kontraindikasi Diprivan
Kontraindikasi merupakan keadaan seorang pasien yang tidak bisa menerima kandungan suatu obat karena kemungkinan bisa berakibat fatal. Pasien yang tidak dapat menerima obat Diprivan adalah
- Pasien yang hipersensitivitas terhadap Propofol.
- Pasien yang memiliki sedasi pada anak dengan batuk rejan atau epiglotitis yg sedang mendapat perawatan intensif.
- Pasien yang sedang hamil.
- Pasien yang masih berusia kurang dari 3 tahun.
Hal yang perlu diperhatikan
Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan Diprivan, antara lain:
- Perhatikan waktu dan tanggal kadaluarsa Diprivan
- Konsultasikan obat dan suplemen yang sedang dikonsumsi pada dokter guna pemberian dosis obat yang sesuai
- Perhatikan pada penggunaan obat Diprivan pada wanita yang berencana atau sedang hamil, serta wanita yang sedang menyusui
- Pantau apabila pasien ada tanda-tanda hipotensi, obstruksi jalan napas dan desaturasi oksigen.
- Perhatikan penggunaan obat pada pasien yang memiliki riwayat gangguan jantung, pernapasan, ginjal, atau hati; pasien hipovolemia atau pasien dalam kondisi lemah.
- Risiko kejang jika diberikan pd pasien epilepsi.
- Gangguan metabolisme lemak atau kondisi dimana emulsi lemak sebaiknya digunakan secara hati-hati.
- Pantau kadar lemak darah pada pasien yang berisiko mengalami kelebihan muatan lemak.
- Jangan digunakan sebagai anestesi obstetrik.
- Dapat mengganggu kemampuan utk mengemudi atau menjalankan mesin.