Dexaflox – Fungsi – Obat Apa – Dosis Dan Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Dexaflox termasuk ke dalam golongan obat keras yang hanya bisa didapatkan dengan menggunakan resep dokter.

Komposisi

Setiap kaplet Dexaflox mengandung 400 mg pefloksasin sebagai senyawa aktifnya

Indikasi

Dexaflox diindikasikan untuk berbagai infeksi bakteri, antara lain:

  1. infeksi pada saluran cerna,
  2. infeksi saluran kencing
  3. genital,
  4. infeksi kulit karena bakteri
  5. infeksi pada saluran pernapasan bagian bawah

Mekanisme Kerja Obat

Pefloksasin merupakan salah satu antibiotik golongan fluorokuinolon. Antibiotik ini akan bekerja membunuh bakteri penginfeksi dengan cara menghambat kerja berbagai enzim di dalam sel bakteri yang berperan dalam pembentukan DNA. Bakteri merupakan salah satu makhluk hidup yang berkembang biak dengan cara membelah diri.

Setiap kali bakteri melakukan pembelahan diri, sel bakteri perlu membuat satu set DNA untuk dimasukkan ke dalam sel baru hasil pmbelahan. Dengan dihambatnya enzim untuk membuat DNA, maka secara tidak langsung proses perkembangbiakan bakteri akan terganggu. Dengan demikian, bakteri penginfeksi yang ada di dalam tubuh lama kelamaan akan mati dan juga akan lebih mudah dikalahkan oleh sistem imun

Dosis dan Cara Penggunaan

  • Dosis Dexaflox yang biasa diresepkan adalah 1 kaplet setiap 12 jam
  • Sebaiknya Dexaflox dikonsumsi bersama dengan makanan
  • Telanlah kaplet Dexaflox dengan bantuan sedikit air dalam keadaan utuh (jangan digerus, dihancurkan atau dikunyah)

Kontraindikasi

Pasien yang memiliki kondisi-kondisi berikut tidak diperbolehkan menggunakan Dexaflox:

  • Hipersensitif (alergi) terhadap antibiotik golongan fluorokuinolon
  • Anak usia <15 tahun
  • Defisiensi glukosa-6-fosfat dehidrogenase
  • Ibu hamil dan menyusui

Kategori Keamanan bagi Ibu Hamil dan Menyusui

  • Pefloksasin dikontraindikasikan untuk penggunaan pada ibu hamil karena pefloksasin dapat mengganggu pertumbuhan janin, terutama pertumbuhan tulang
  • Pefloksasin dikontraindikasikan untuk penggunaan pada ibu menyusui karena obat ini diekskresikan / dikeluarkan oleh tubuh melalui ASI dan dapat menimbulkan efek negatif pada bayi

Efek Samping

Berikut adalah efek samping yang mungkin terjadi setelah penggunaan Dexaflox:

  1. Mual
  2. Muntah
  3. Sakit perut
  4. Insomnia
  5. Merasa pusing
  6. Fotosensitif (lebih sensitif terhadap sinar matahari)
  7. Sakit kepala

Tidak semua pasien akan mengalami efek samping di atas setelah menggunakan Dexaflox. Namun, jika Anda merasakan efek samping apapun, baik yang telah disebutkan di atas maupun efek samping lainnya setelah menggunakan Dexaflox, segeralah konsultasikan hal tersebut kepada dokter atau apoteker agar bisa segera ditindaklanjuti.

Interaksi Obat

Berikut adalah obat-obat yang mungkin menimbulkan interaksi jika digunakan bersamaan dengan Dexaflox:

  • Pefloksasin dapat meningkatkan efek obat-obat antidiabetes jika digunakan secara bersamaan, misalnya acarbose, alogliptin, glimepirid, glipizid, glibenklamid, sitagliptin
  • Obat-obat berikut dapat menurunkan penyerapan pefloksasin di saluran pencernaan: antasida, sukralfat, vinkristin
  • Obat-obat berikut dapat meningkatkan efek pefloksasin jika digunakan secara bersamaan: probenesid, simetidin, teofilin

Selalu konsultasikan mengenai obat apapun (sintetis maupun herbal) yang sedang atau akan Anda gunakan kepada dokter dan/atau apoteker untuk memastikan bahwa penggunaan obat tersebut bersamaan dengan Dexaflox tidak akan menimbulkan efek samping yang merugikan bagi Anda. jika ternyata obat tersebut tidak bisa digunakan bersamaan dengan Dexaflox, dokter atau apoteker mungkin akan menyarankan pemberian jeda waktu antara pemberian Dexaflox dengan pemberian obat lainnya atau mengganti salah satu obat dengan obat lain sebagai alternatif.

Perhatian

  1. Jangan memulai atau mengulangi pengobatan dengan menggunakan Dexaflox tanpa menggunakan resep dokter
  2. Jangan mengubah dosis Dexaflox yang telah diresepkan oleh dokter
  3. Habiskan Dexaflox yang telah diresepkan untuk Anda. Jika Anda tidak menghabiskannya, bakteri yang menginfeksi Anda dapat mengembangkan resistensi (kekebalan) terhadap pefloksasin dan tidak terbasmi secara tuntas. Saat sistem kekebalan tubuh Anda sedang menurun, bakteri tersebut bisa kembali menginfeksi Anda dan akan memerlukan antibiotik yang lebih kuat dari pefloksasin untuk membasminya.
  4. Dexaflox adalah antibiotik, yaitu obat yang digunakan untuk infeksi bakteri dan tidak bisa digunakan untuk mengobati infeksi akibat virus seperti influenza
  5. Waspadai terjadinya hipoglikemia (kadar glukosa dalam darah terlalu rendah) akibat penggunaan Dexapflox pada pasien dengan diabetes karena Dexaflox dapat meningkatkan efek obat-obat antidiabetes
  6. Jangan menggunakan Dexaflox lebih lama dari waktu yang ditentukan oleh dokter karena penggunaan dalam jangka panjang berpotensi menimbulkan terjadinya infeksi sekunder (infeksi yang diakibatkan oleh mikroba lain, bisa berupa bakteri atau jamur lain, bukan mikroba yang pertama kali menginfeksi)
  7. Jika Anda lupa mengkonsumsi Dexaflox, segeralah mengkonsumsinya jika jadwal minum obat berikutnya tidak terlalu dekat. Jika jadwal minum obat berikutnya sudah dekat, lewatkan dosis yang terlewat dan minumlah Dexaflox pada waktu minum obat berikutnya dengan dosis normal (jangan menggandakan dosis untuk menggantikan dosis yang terlewat)
  8. Jika kondisi Anda tidak kunjung membaik setelah menghabiskan Dexaflox yang telah diresepkan, segeralah kembali memeriksakan diri ke dokter
  9. Sebelum mengkonsumsi Dexaflox atau obat apapun, selalu perhatikan kondisi obatnya, jika Anda melihat ada perubahan warna (misalnya terdapat bercak-bercak warna pada tablet) atau perubahan bentuk obat, jangan gunakan obat tersebut dan segera tanyakan kepada apoteker mengenai apa yang harus Anda lakukan.
  10. Selalu perhatikan tanggal kadaluwarsa Dexaflox atau obat apapun yang akan Anda konsumsi, pastikan obat tersebut belum melewati tanggal kadaluwarsanya
  11. Simpanlah Dexaflox pada suhu kamar di tempat yang kering dan terlindung dari sinar matahari langsung, jauhkan dari jangkauan anak-anak
fbWhatsappTwitterLinkedIn