Claforan merupakan obat merek C yang berjenis suntik dan digunakan dalam dunia medis. Umumnya, Claforan digunakan untuk mengatasi keluhan pasien yang terkena infeksi serius karena kuman dan bakteri, yang bersifat resisten terhadap antibiotik lainya. Obat suntik cefoject ini diproduksi oleh Aventis Indonesia Pharma.
Kandungan Claforan
Obat suntik Claforan memiliki kandungan yang sama dengan obat suntik Clafexim, yaitu mengandung zat Cefotaxim. Zat ini bekerja sebagai antibiotic yang termasuk pada golongan sefalosporin di generasi ke-3. Khasiat dari Cefotaxime dapat menghambat sintesis bakteri hingga bahaya antibiotik untuk anak dan usia lanjut bagian dinding sel bakterinya.
Fungsi Claforan
Sesuai dengan kandungan zat Cefotaxime yang terkandung dalam Claforan suntik ini, maka fungsinya untuk mengatasi berbagai penyakit yang disebabkan infeksi bakteri, seperti :
- Infeksi pada sendi
- Penyakit meningitis
- Penyakit Pneumonia
- Infeksi saluran kemih
- Penyakit radang panggul
- Gonore
- Sepsis
- Selulitis
Umumnya, obat suntik seperti Clarofan, yang memiliki kandungan Cefotaxime ini memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi dalam mengatasi beberapa infeksi di atas, namun tidak berarti jenis obat antibiotic ini digunakan menjadi lini pertama, seperti pada kasus sakit meningitis dengan ispa penggunaan sefuroxim yang lebih baik dari Cefotaxime.
Dosis Claforan
Obat suntik merek Clarofan ini, memiliki Dosis yang terdiri dari orang dewasa dan remaja dan anak-anak. Untuk pemberian dosis obatnya, sebagai berikut :
- Untuk Bayi dan Anak-anak
Berikan dosis sebanyak 50 hingga 100 mg/kg berat badan/hari, sekitar 2- 4 dosis yang terbagi. Untuk dosis yang maksimal, berikan 200 mg/kg berat badan/hari dalam 3 hingga 4 dosis yang terbagi. Khusus untuk bayi premature, cukup 50 mg/kg berat badan/harinya dalam 2 dosis saja.
- Untuk Dewasa dan Remaja
Berikan dosis standar yaitu sebanyak 2 kali sehari, dalam gejala ispa jumlah 1 hingga 2 gram. Untuk dosis maksimalnya, berikan sebanyak 12 gram per harinya, dalam 3 hingga 4 dosis yang terbagi.
Efek Samping Claforan
Sebagai jenis obat suntik yang digunakan untuk pasien yang terkena infeksi cukup parah, Claforan juga memiliki efek samping tertentu, yang mungkin bisa dirasakan oleh beberapa pasien, seperti :
- Mengalami rasa sakit dan peradangan pada area kulit yang disuntik
- Mengalami gatal dan ruam hingga mengalami demam
- Mengalami peradangan usus
- Mengalami diare
- Mengalami mual dan muntah
- Efek samping yang di rasakan masing-masing pasien bisa berbeda, tergantung dari tingkat kekuatan imun pasien itu sendiri
Kontraindikasi
Obat suntik yang biasanya diberikan pada pasien gangguan pada sistem pernafasan atas resep dokter ini, juga memiliki kontraindikasi pada pasien, berupa hipersensitifitas yang berlebihan terhadap zat Cefotaxime serta golongan sefalosporin jenis lainya. Oleh sebab itu, harus lebih berhati-hati dalam menggunakanya, termasuk pada pasien yang memiliki alergi terhadap Penisilin.
Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan
Sebelum menyuntikan jenis obat Claforan yang berdasarkan resep dokter, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, seperti :
- Jangan menggunakan dosis melebihi resep dokter
- Informasikan pada dokter jika ada alergi saat pemakaian obat Claforan
- Jika sedang mengkonsumsi suplemen untuk kulit, sebaiknya tidak diberikan Claforan
Claforan Untuk Wanita Hamil
Seperti hal nya jenis obat suntik lain yang ciri ciri ispa mengandung zat Cefotaxime, termasuk Clorofan ini, masuk dalam kategori B. Kategori B adalah yang tidak memiliki resiko untuk wanita hamil dan wanita yang sedang menyusui. Clarofan dapat dikonsumsi sesuai dengan petunjuk dokter.