Biostatik – Fungsi – Obat Apa – Dosis Dan Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Obat Biostatik merupakan jenis obat kategori makrolid yaitu untuk sebagai anti infeksi yang disebabkan oleh bakteri sensitif. Obat yang diproduksi oleh PT. Pharos ini mempunyai 2 jenis kemasan yaitu kemasan 150 Mg dan juga kemasan 300 Mg. Biasanya obat Biostatik ini digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh kuman ataupun bakteri. Komposisi yang terkandung di dalam obat ini yaitu Roxithromycin .

Roxithromycin sendiri ialah merupakan jenis antibiotik yang termasuk dalam kategori golongan makrolidum dan mempunyai spektrum yang luas, antibiotik ini aktif terhadap bakteri gram negatif dan juga gram positif, walaupun dibandingkan dengan eritromisin, Roxithromycin akan lebih aktif terhadap bakteri gram negatif.

Cara kerja Roxithromycin ialah dengan cara mengikat sub unit 50s dari ribosom bakteri dan sehingga dapat menghambat translasi mRNA nya. Dengan begitu sistesis protein akan terganggu sehingga akan menghambat bertumbuhnya bakteri.

Fungsi Biostatik

Pada dasarnya obat Biostatik ini mempunyai fungsi yaitu sebagai terapi infeksi pada saluran pernafasan atas dan juga bawah yang diakibatkan oleh bakteri sensitif serta juga dapat sebagai terapi infeksi kulit karena bakteri, berikut beberapa penyakit tersebut :

  • Otitis media,
  • Sinusitis,
  • Infeksi bronkopulmoner,
  • Infeksi genital (kecuali GO),
  • Piodermis,
  • Impetigo,
  • Profilaksis meningitis meningokokal.

Dosis Biostatik

  1. Untuk dosis obat Biostatik ini sebaiknya diberikan sebelum makan sekita 30 menit sebelum makan atau juga bisa dikonsumsi 2 jam setelah makan, dengan ketentuan untuk penggunaan pada orang dewasa gunakan 2 kali sehari 150 Mg atau 1 kali sehari 300 Mg.
  2. Sedangkan penggunaan untuk anak anak gunakan 5 – 8 Mg per Kg/BB per harinya, diberikan 2 kali dalam sehari.
  3. Perlu diketahui juga bahwa selalu ikuti petunjuk penggunaan ataupun petunjuk dari dokter, jangan pernah menggunakan obat melebihi dosis harian karena dapat juga mengakibatkan terjadinya overdosis.

Efek Samping Biostatik

Penggunaan obat Biostatik ini juga dapat mengakibatkan efek samping, namun tidak semua efek samping akan muncul, tergantung dari kekebalan tubuh dari masing masing individu, berikut adalah beberapa efek samping yang mungkin terjadi pada saat mengkonsumsi obat Biostatik ini :

  • Mual,
  • Muntah,
  • Diare,
  • Kembung,
  • Flatulensi,
  • Palpitasi,
  • Nyeri dada,
  • Dispepsia,
  • Nyeri pada perut.
  • Sakit kepala, insomnia, reaksi alergi
  • Fungsi hati yang Abnormal

Sebaiknya sebelum mulai menggunakan ataupun mengkonsumsi obat Biostatik ini perhatikan beberapa hal berikut, yaitu :

  • Biostatik sebaiknya harus dihindari apabila pasien memiliki riwayat mempunyai reaksi hipersensitifitas pada Roxithromycin dan juga antibiotika makrolidum lainnya.
  • Biostatik Roxithromycin di kontraindikasikan untuk pasien penderita fungsi hati dan juga fungsi ginjal yang rusak. 
  • Biostatik juga harus digunakan dengan sangat hati-hati apabila pasien mempunyai masalah dengan jantung atau sedang memakai obat obatan yang dapat menimbulkan masalah jantung tertentu (sepereti, bradycardia atau perpanjangan QT) , atau apabila terjadinya ketidak seimbangan elektrolit (seperti level kalium dan natrium yang rendah).
  • Penggunaan obat Biostatik sebaiknya juga tidak digunakan saat bersamaan dengan Derivat ergot lainnya.

Penggunaan obat Biostatik ini pada wanita hamil belum ada indikasi efek samping yang dapat merusak janin secara langsung atau gangguan kehamilan lainnya, namun studi menunjukkan, penggunaan Roxithromycin yaitu kandungan dalam obat Biostatik ini dapat menimbulkan kerusakan langsung pada janin hewan.

Oleh karena itu, penggunaan obat ini pada wanita hamil sebaiknya gunakan dengan konsultasi kepada dokter untuk menghindari hal hal yang tidak di inginkan, walaupun belum ada kasus pada manusia tapi tetap saja sebaiknya harus hati hati penggunaannya pada wanita hamil.

fbWhatsappTwitterLinkedIn