Cefoject – Fungsi – Obat Apa – Dosis dan Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Cefoject termasuk ke dalam golongan obat keras yang hanya bisa didapatkan dengan menggunakan resep dokter.

Komposisi

Cefoject merupakan obat berbentuk sediaan injeksi, setiap vialnya mengandung 500 mg cefoperazone dan 500 mg sulbactam.

Indikasi

Cefoject diindikasikan untuk pengobatan berbagai infeksi bakteri, misalnya :

  1. infeksi saluran pernapasan (atas maupun bawah),
  2. infeksi saluran kencing,
  3. peritonitis,
  4. infeksi intraabdomen,
  5. infeksi kulit dan jaringan lunak

Mekanisme Kerja Obat

  • Bumi ini tidak hanya dihuni oleh manusia, melainkan juga dihuni oleh berbagai makhluk hidup, baik yang berukuran besar seperti hewan dan tumbuhan, maupun makhluk hidup berukuran sangat kecil seperti bakteri, virus dan jamur.
  • tanpa kita sadari, setiap hari kita berinteraksi dengan berbagai jenis mikroba yang pada umumnya dapat menimbulkan terjadinya infeksi pada tubuh manusia. Tubuh manusia yang telah diberkahi dengan sistem imun biasanya mampu mencegah terjadinya infeksi akibat mikroba.
  • Namun, ada kalanya sistem imun tidak mampu mengatasi serangan mikroba tersebut sehingga tubuh mengalami infeksi dan memerlukan obat untuk membantu mengatasi infeksi tersebut, antibiotik adalah obat yang digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri (hanya infeksi bakteri, bukan untuk mengatasi infeksi virus, jamaur atau parasit lainnya).
  • Cefoperazone yang terkandung dalam Cefoject merupakan salah satu antibiotik golongan sefalosporin. Antibiotik golongan sefalosporin memiliki struktur kimia yang unik berupa sebuah cincin yang disebut cincin beta laktam.
  • Cincin inilah yang berpean dalam aksi antibiotik sefalosporin, termasuk cefoperazone dalam membunuh bakteri. Dengan adanya cincin ini, cefoperazone mampu berikatan dengan suatu reseptor pada dinding sel bakteri, hal ini akan mengakibatkan terjadinya penghambatan sintesis / produksi dinding sel bakteri.
  • Tanpa adanya dinding sel, bakteri tidak akan bisa bertahan hidup dan lama kelamaan akan mati atau bisa dikalahkan oleh sistem imun dengan lebih mudah.
  • Namun, bakteri memiliki kemampuan bertahan hidup yang cukup baik, saat ini sudah banyak bakteri yang mengembangkan resistensi (kekebalan) terhadap antibiotik golongan sefalosporin dengan cara membentuk enzim beta laktamase.
  • Enzim ini berfungsi merusak struktur cincin beta laktam pada antibiotik sefalosporin sehingga antibiotik seperti cefoperazone tidak bisa bekerja. 
  • Itulah sebabnya cefoperazone pada Cefoject dikombinasikan dengan sulbactam. Sulbactam adalah suatu senyawa yang dapat menghambat kerja enzim beta laktamase sehingga sulbactam digunakan untuk melindungi cefoperazone dari enzim beta laktamase agar cefoperazone dapat menjalankan tugasnya untuk membasmi bakteri dengan baik.

Dosis dan Cara Penggunaan

  • Dosis Cefoject untuk dewasa adalah 1-2 gram dalam sehari yang diberikan dalam 2 dosis terbagi (setiap 12 jam), untuk infeksi berat dosis dapat dinaikkan hingga 8 gram/hari
  • Dosis Cefoject untuk anak-anak adalah 20-40 mg/kg/hari yang diberikan dalam dosis terbagi (diberikan setiap 6-12 jam), untuk infeksi berat dosis dapat ditingkatkan menjadi 80 mg/kg/hari
  • Pemberian Cefoject dilakukan dengan cara disuntikkan secara intravena atau intramuskular sehingga pemberiannya hanya boleh dilakukan oleh tenaga medis yang kompeten seperti dokter atau perawat

Kontraindikasi

Pasien dengan kondisi-kondisi berikut tidak diperbolehkan menggunakan Cefoject:

  • Hipersensitif (alergi) terhadap cefoperazone, antibiotik golongan sefalosporin atau sulbactam

Kategori Keamanan bagi Ibu Hamil dan Menyusui

  • Kombinasi cefoperazone-sulbactam pada Cefoject dilaporkan tidak menimbulkan efek teratogenik terhadap janin pada hewan percobaan namun belum ada data penelitian yang memadai mengenai penggunaan obat ini pada ibu hamil
  • Kombinasi cefoperazone-sulbactam pada Cefoject diekskresikan / dikeluarkan oleh tubuh ke dalam ASI dalam jumlah kecil. Konsultasikanlah dengan dokter jika Anda mendapatkan resep Cefoject atau obat lain yang mengandung cefoperazone-sulbactam selama masih dalam masa menyusui

Efek Samping

Berikut adalah efek samping yang mungkin tibul stelah penggunaan Cefoject:

  1. Diare
  2. Mual muntah
  3. Ruam pada kulit
  4. Urtikaria
  5. Sakit kepala
  6. Rasa tidak nyaman pada kulit tempat bekas suntikan
  7. Neutropenia (penurunan jumlah neutrofil, salah satu komponen sel darah putih)
  8. Peningkatan nilai SGOT dan SGPT (enzim hati, yang kadarnya di dalam darah digunakan untuk menilai fungsi hati)

Tidak semua pasien akan mengalami efek samping di atas setelah menggunakan Cefoject. Namun, jika Anda merasakan efek samping apapun, baik yang telah disebutkan di atas maupun efek samping lainnya setelah menggunakan Cefoject, segeralah konsultasikan hal tersebut kepada dokter atau apoteker agar bisa segera ditindaklanjuti.

Interaksi Obat

Berikut adalah obat-obat yang mungkin menimbulkan interaksi jika digunakan bersamaan dengan Cefoject:

  • Cefoject dapat menurunkan efektivitas vaksin BCG (vaksin untuk TBC), kolera dan tifoid jika vaksin diberikan pada saat masih dalam masa pengobatan menggunakan cefoperazone
  • Cefoject dapat meningkatkan efek obat-obat berikut jika digunakan secara bersamaan: acenocoumarol, clorindione, dicoumarol, diphenadione, fluindione, phenindione, warfarin
  • Probenesid dapat meningkatkan efek cefoject jika digunakan secara bersamaan

Selalu konsultasikan mengenai obat apapun (sintetis maupun herbal) yang sedang atau akan Anda gunakan kepada dokter dan/atau apoteker untuk memastikan bahwa penggunaan obat tersebut bersamaan dengan Cefoject tidak akan menimbulkan efek samping yang merugikan bagi Anda. jika ternyata obat tersebut tidak bisa digunakan bersamaan dengan Cefoject, dokter atau apoteker mungkin akan menyarankan pemberian jeda waktu antara pemberian Cefoject dengan pemberian obat lainnya atau mengganti salah satu obat dengan obat lain sebagai alternatif.

Perhatian

  1. Jangan memulai atau mengulangi pengobatan dengan menggunakan Cefoject tanpa menggunakan resep dokter
  2. Cefoject diberikan kepada pasien dengan cara disuntikkan secara intravena (ke dalam pembuluh darah vena) atau intramuskular (disuntikkan ke dalam jaringan otot), pemberiannya harus dilakukan dengan cara yang benar dan di tempat yang tepat untuk menghasilkan efek yang diinginkan dan menghindari terjadinya komplikasi, oleh karena itu pemberian obat ini hanya boleh dilakukan oleh tenaga medis yang kompeten seperti dokter atau perawat
  3. Cefoject adalah antibiotik, yaitu obat yang digunakan untuk infeksi bakteri dan tidak bisa digunakan untuk mengobati infeksi akibat virus seperti flu / influenza
  4. Jika Anda merasakan rasa sakit / tidak nyaman pada kulit di tempat penyuntikan Cefoject, Anda bisa meredakannya dengan mengompres bagian yang sakit tersebut
  5. Perlu dilakukan penyesuaian dosis Cefoject pada pasien dengan penyakit ginjal
  6. Cefoject tersedia dalam bentuk serbuk di dalam vial, serbuk ini akan dilarutkan oleh tenaga medis sebelum diberikan kepada pasien. Cefoject yang telah dilarutkan hanya boleh disimpan selama 24 jam
  7. Jika belum digunakan, Cefoject sebaiknya disimpan pada suhu ruangan di tempat yang kering dan terlindung dari sinar matahari langsung (dalam kondisi tersimpan dalam kemasannya)
fbWhatsappTwitterLinkedIn