Daun salam selama ini dikenal sebagai bumbu dapur untuk memperkuat aroma masakan dan menambah cita rasa. Daun salam berasal dari pohon salam yang multifungsi karena berbagai bagiannya bisa dimanfaatkan. Kayu pohon salam dipakai sebagai pengguna anyaman bambu atau jala sedang buahnya yang berwarna hijau ketika muda dan merah kehitaman ketika tua dapat dimakan dengan rasa sepat. Buah salam berukuran kecil layaknya buni. Selain itu, pohon daun salam memiliki daun rimbun dan bunga berwarna putih dengan aroma harum. Pohon ini dikembangbiakkan dengan menggunakan biji atau cara stek dan cangkok.
Daun rimbun yang dimiliki pohon salam biasa digunakan sebagai bumbu utama berbagai macam masakan mulai dari yang ditumis hingga yang berkuah. Uniknya, daun salam biasa digunakan baik dalam keadaan segar maupun layu karena kehadirannya dapat melengkapi rasa sebuah masakan dan menjadikannya lebih lezat serta menggoda. Daun salam atau yang dalam bahasa latinnya disebut syzigium polyanthum bahkan tidak hanya digunakan untuk meningkatkan cita rasa masakan, akan tetapi juga berguna bagi kecantikan dan kesehatan karena berbagai senyawa baik yang dikandungnya.
da beberapa efek samping daun salam yang juga dapat mengancam kesehatan utamanya jika dikonsumsi dalam jumlah dan intensitas yang tidak wajar. Berikut adalah beberapa di antaranya;
1. Efek Konstipasi
Daun salam merupakan salah satu jenis bumbu makanan dengan senyawa yang sulit dicerna oleh tubuh dan karenanya dapat menyebabkan efek konstipasi seperti sulit buang air besar. Ini terjadi karena proses pencernaan yang lambat sehingga buang air besar pun akan terasa lama dan sulit. Umumnya, efek samping ini menyerang mereka yang menggunakan daun salam sebagai obat sehingga mengonsumsinya dalam intensitas yang rutin dan jumlah yang besar. Penderita darah tinggi, misalnya, menggunakan daun salam dalam jumlah yang cukup besar untuk mengatasi penyakitnya sehingga rentan terkena efek samping yang demikian.
Untuk menyiasatinya, Anda bisa mengimbanginya dengan menambah ekstrak daun cincau diminum bersama dengan ekstrak daun salam untuk menyembuhkan penyakit yang Anda derita. Jika digabungkan, hipertensi Anda akan teratasi dan Andapun akan terhindar dari efek konstipasi. Jika Anda hanya menggunakan daun salam sebagai bumbu masakan, efek semacam ini kemungkinan besar tidak akan menyerang Anda sebab umumnya, untuk seporsi sayur, hanya satu atau dua helai daun salam yang digunakan sebagai pelengkap rasa dan penguat aroma.
Sebuah sumber lain menyebutkan bahwa daun salam koja dipercaya sebagai salah satu ramuan herbal untuk mengobati diare. Jika dihubungkan dengan anggapan mengenai efek samping daun salam yang menyebabkan sulit buang air besar karena zat-zatnya yang sulit diserap tubuh, dua data tersebut dapat saling menguatkan tergantung pada keadaan—sistem pencernaan—konsumen daun salam dan porsi ramuan daun salam yang dikonsumsi masing-masing.
Baca Juga : Akibat menahan kentut – bahaya obat pencahar – Dulcolax – Bahaya korset pelangsing – efek samping obat maag
2. Efek Pernapasan
Senyawa dalam daun salam juga diketahui dapat berakibat buruk pada penderita gangguan pernapasan seperti asma. Karena itu, para ahli tidak menyarankan penderita asma untuk mengonsumsi daun salam dalam jumlah yang berlebih. Jika Anda ingin mengonsumsi obat herbal untuk mengatasi salah satu penyakit yang bisa diatasi oleh daun salam akan tetapi pada saat yang bersamaan Anda juga menderita asma, ada baiknya Anda berkonsultasi dengan ahli herbal atau dokter. Jika tidak, Anda bisa mencari alternatif tumbuhan herbal lainnya.
3. Eksim
Seorang pasien melaporkan bahwa dirinya menderita eksim di wajah dan tangan setelah mengkonsumsi daun salam. Eksim merupakan salah satu penyakit kulit yang membutuhkan penanganan sesegera mungkin. Meski demikian, hubungan antara konsumsi daun salam dengan penyakit yang dideritanya hingga kini masih diragukan kebenarannya sebab sensitifitas tubuh diduga juga menjadi faktor yang berpengaruh. Selain itu, barang-barang yang mengalami kontak langsung dengan kulit juga perlu diperhatikan karena bukan tak mungkin menjadi penyebab timbulnya eksim, semisal air kotor, kuman dan virus yang menempel di benda-benda tertentu dan lain sebagainya.
4. Gangguan pada Ibu Hamil dan Ibu Menyusui
Meski belum ada bukti atau argumentasi ilmiah mengenai bahaya daun salam bagi perempuan hamil atau menyusui, ahli medis umumnya juga melarang konsumsi daun salam berlebihan bagi ibu hamil dan menyusui karena faktor alergi yang dikandung daun salam. Konsumsi berlebihan terhadap daun salam biasanya terjadi pada mereka yang mengonsumsinya untuk pengobatan tradisional, bukan sebagai bumbu masakan. Diyakini, konsumsi daun salam dapat membahayakan janin yang tengah dikandung dan menurunkan kualitas air susu ibu sehingga akan berefek negatif pada sang bayi, utamanya jika sang ibu memiliki alergi tertentu.
Sementara itu, jika sang ibu tidak memiliki alergi apapun, konsumsi daun salam dalam jumlah yang wajar diyakini justru akan memberi manfaat karena terdapat beberapa kandungan daun salam yang baik bagi ibu hamil. Kandungan-kandungan tersebut di antaranya adalah vitamin A dan B 6, zat besi, kalsium, folat, serat dan manganese. Namun demikian untuk lebih berhati-hati, selain melakukan konsultasi dengan ahli herbal atau dokter, sebaiknya ibu hamil tidak mengsonsumsi daun salam—meskipun dalam jumlah yang sangat sedikit—setiap hari.
5. Ketagihan
Menurut sebuah sumber, mencampur daun salam dalam masakan akan menyebabkan efek ketagihan sehingga mereka yang telah kecanduan akan membubuhkan daun salam pada setiap masakannya. Kecanduan yang demikian akan menyebabkan konsumsi daun salam yang berlebihan sehingga dapat mengganggu sistem pencernaan, pernapasan bahkan menimbulkan gangguan lain seperti eksim atau gangguan kehamilan dan proses pemberian ASI
Paparan di atas sedikit banyak menunjukkan bahwa bahaya daun salam bagi kesehatan masih bersifat dugaan sementara dan belum benar-benar ditopang oleh penelitian ilmiah yang meyakinkan. Ini berbeda dengan manfaat daun salam yang sudah banyak terbukti dan dipercaya secara luas. Namun demikian agar lebih berhati-hati, ada baiknya Anda tidak mengabaikan bahaya-bahaya daun salam seperti tersebut di atas. Paling tidak, kalaupun Anda rutin mengonsumsi herbal daun salam, Anda tidak mengonsumsinya dalam jumlah yang banyak dan intensitas yang juga tinggi. Pastikan juga cara meracik ramuan herbal daun salam sudah sesuai petunjuk sehingga Anda dapat menikmati manfaatnya tanpa khawatir akan terkena efek samping karena kesalahan takaran atau prosedur.
Manfaat daun salam
Efek samping daun salam bagi kesehatan memang perlu kita perhatikan, namun di balik itu semua ada banyak manfaat yang dapat diperoleh dari daun salam. Beberapa penyakit yang bisa diobati dengan daun salam adalah
- asam urat,
- hipertensi,
- maag,
- diabetes
- kolesterol tinggi,
- diare,
- kudis,
- gatal dan gangguan kulit lain,
- gangguan lambung,
- kanker.
Kandungan yang terdapat dalam daun salam juga bermacam, mulai dari zat bahan warna—seperti kayu pohon yang digunakan untuk pewarna jala dan anyaman bambu—zat samak, zat tanin serta minyak atsin sebagai antibakteri. Tak heran banyak yang memproduksi ekstrak daun salam dalam bentuk kapsul sebagai obat herbal alternatif bagi berbagai penyakit di atas. Ada juga yang menjadikannya sebagai salah satu ramuan dalam racikan obat tradisional sehingga untuk kepentingan tersebut, daun salam digunakan dalam jumlah yang relatif banyak
Selain itu, untuk keperluan pengobatan herbal, Anda juga bisa mencampur daun salam dengan bahan-bahan alami lain, seperti daun cincau, untuk mengurangi kemungkinan bahaya daun salam terhadap kesehatan. Konsultasi pada ahli herbal dalam hal ini juga akan sangat membantu Anda, semisal untuk mencari informasi mengenai bahan herbal lain untuk memperlemah bahaya daun salam seperti daun cincau. Atau jika tidak, Anda bisa memasak obat herbal dengan cara tradisional, yakni dengan menggunakan kuali dengan bahan dasar tanah liat, bukan berbahan aluminium seperti yang banyak ditemui belakangan.
Description: Di luar manfaatnya yang melimpah dan beragam, daun salam yang banyak dipakai sebagai bumbu masakan ternyata juga memiliki efek samping jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan atau orang yang memiliki gangguan kesehatan tertentu.