Air adalah sumber kehidupan yang utama untuk makhluk hidup, baik itu manusia, hewan, dan tumbuhan. Kebutuhan air untuk kehidupan digunakan untuk berbagai bidang, baik itu kehidupan sehari-hari, kesehatan, ataupun industri. Air bersih menjadi kebutuhan utama yang penting. Bayangkan jika kita hidup dengan air tercemar. Semua kegiatan dilakukan dengan air tercemar, tentunya akan menyebabkan berbagai dampak yang tidak diinginkan.
Air dikategorikan sebagai air bersih jika memenuhi beberapa ciri-ciri air bersih seperti air tidak berwarna, tidak keruh, tidak berbau, dan tidak berasa. Selain dari tampilan fisik, air yang bersih juga harus terbebas dari bakteri patogen. Air yang bersih akan membawa manfaat besar bagi tubuh, antara lain dapat melarutkan berbagai zat penting dalam tubuh, berperan dalam pembentukan sel-sel baru, mengeluarkan zat-zat beracun dalam tubuh, melancarkan metabolisme tubuh, dan mengurangi risiko berbagai macam penyakit.
Berdasarkan data, Indonesia masih mengalami kondisi sanitasi yang buruk. Bahkan di beberapa daerah, masih banyak yang kekurangan air bersih. Akibatnya, mereka beraktivitas menggunakan air kotor dan tercemar. Bahkan ada beberapa daerah yang hanya mengandalkan air hujan untuk aktivitas harian. Secara khusus dalam kesehatan masyarakat, akan ada beragam penyakit yang dapat muncul sebagai akibat penggunaan air kotor. Berikut adalah beberapa akibat kekurangan air bersih untuk kesehatan:
1. Sakit Perut
Tanda pertama yang biasanya terjadi ketika ada masalah di dalam tubuh yang berhubungan dengan asupan makanan atau minuman adalah sakit perut. Sakit perut ini terjadi ketika seseorang mengkonsumsi makanan atau minuman yang kotor. Misalnya ketika minum air yang kotor atau tidak dimasak. Adanya bakteri di dalam air adalah penyebab sakit perut. Jika mulai terasa perut sakit, terapkan beberapa cara menangani sakit perut atau segera minum obat sakit perut.
2. Iritasi Kulit
Terlalu sering terpapar air kotor juga dapat menyebabkan terjadinya iritasi kulit. Hal ini sering terjadi pada korban bencana banjir. Dalam keseharian, para pengungsi bencana banjir akhirnya lebih sering terpapar air kotor. Beberapa iritasi kulit yang biasa terjadi ditunjukkan dengan gejala gatal-gatal dan muncul ruam merah. Jika gejala ini tidak segera mendapatkan penanganan atau justru lebih sering terpapar air kotor justru akan semakin memperparah kondisi kulit.
3. Diare
Penyakit diare lebih sering terjadi karena adanya pencemaran air dan/atau makanan. Paparan bakteri dapat menyebabkan tubuh menunjukkan gejala diare seperti mengeluarkan feses dalam intensitas yang lebih sering dan lebih banyak. Kondisi diare dapat menyerang siapa saja, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Ketika tubuh mengalami diare, tubuh akan kehilangan cairan dalam jumlah yang cukup banyak. Untuk mengimbangi hal ini, penderita diare harus banyak minum cairan pengganti. Jika hal ini tidak dilakukan maka tubuh dapat terserang dehidrasi.
4. Tifus
Akibat kekurangan air bersih dan sering terpapar air kotor selanjutnya adalah risiko terkena penyakit tifus. Penyebab tifus adalah infeksi bakteri Salmonella typhi dalam tubuh. Diyakini penyebab utama penularan penyakit tifus adalah kondisi sanitasi yang buruk. Beberapa gejala penyakit tifus antara lain demam (biasanya meninggi di malam hari), sakit kepala, badan lemas, sakit perut, kehilangan nafsu makan, hingga dapat mengalami pembesaran ginjal dan juga hati.
5. Cacingan
Cacingan seringkali dianggap remeh, padahal cacingan berdampak serius bagi kesehatan tubuh terutama untuk anak-anak. Penyebab cacingan adalah adanya telur cacing yang masuk dan menetas di dalam tubuh. Telur cacing ini biasanya masuk bersama makanan atau minuman yang sudah tercemar telur cacing. Gejala cacingan yang biasanya muncul antara lain badan kurus, nafsu makan menurun, mengalami nyeri perut, diare, dan tidak bersemangat dalam beraktivitas.
6. Infeksi Saluran Kemih
Paparan bakteri dari air kotor juga dapat menyebabkan seseorang terkena infeksi saluran kemih. Infeksi ini biasanya terjadi di ureter, kandung kemih, uretra, ataupun ginjal. Tanda-tanda infeksi saluran kemih ini antara lain adanya rasa sakit ketika buang air kecil. Infeksi ini tergolong jenis infeksi yang sering ditemui dan dapat berkembang menjadi penyakit lain. Jika Anda mulai merasakan sakit ketika buang air kecil, lebih baik segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
7. Kesehatan Reproduksi
Bagi para perempuan, air bersih menjadi sangat penting. Hal ini berhubungan dengan kebutuhan perempuan untuk membersihkan organ reproduksinya. Bayangkan jika dalam kondisi menstruasi, hamil, atau pasca melahirkan, perempuan tidak memperoleh air bersih. Padahal dalam kondisi seperti inilah air sangat dibutuhkan. Organ reproduksi yang tidak dibersihkan dengan benar dapat memunculkan berbagai masalah. Organ reproduksi juga sangat sensitif terhadap infeksi bakteri. Jika para perempuan membersihkan organ reproduksi menggunakan air kotor, maka risiko penyakit reproduksi akan semakin tinggi.
8. Hepatitis A
Kondisi air yang kotor dapat meningkatkan risiko penyakit hati, terutama penyakit hepatitis A. Penyakit hepatitis A disebabkan oleh infeksi virus. Salah satu penyebabnya adalah kondisi air yang tidak bersih. Gejala penyakit hepatitis A yang biasa muncul pada penderita antara lain sakit perut, mual, diare, hingga depresi. Jika gejala ini mulai muncul, sebaiknya segera periksa ke dokter untuk menghindarkan akibat yang lebih parah.
9. Gangguan Ginjal
Waspadai terjadinya gangguan ginjal akibat kekurangan air bersih. Konsumsi air kotor dalam jangka waktu yang lama dapat mempengaruhi fungsi kerja ginjal. Jika ginjal sudah tidak dapat berfungsi dengan baik, maka proses metabolisme tubuh pun akan terganggu. Akibatnya, lama-kelamaan akan ada gangguan ginjal.
10. Kematian
Kematian adalah dampak terburuk sebagai akibat kekurangan air bersih. Akan tetapi hal ini terjadi sebagai dampak jangka panjang. Jika sebelumnya sudah muncul berbagai gejala penyakit akibat kekurangan air bersih dan tidak mendapatkan penanganan yang serius, maka berbagai macam penyakit dapat mulai timbul.