Waspadai 3 Bahaya Menggunakan Pantyliner Saat Hamil Setiap Hari !

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Keputihan walaupun sebuah kondisi yangwajar terjadi pada wanita dan bahkan dapat dialami selama hamil, hal initentunya cukup mengganggu kenyamanan. Bahkan aktivitas sang bumilsehari-harinya dapat terganggu karena keputihan yang berlebihan. Itulah mengapapara ibu hamil mungkin lebih memilih mengenakan pantyliner supaya meningkatkankenyamanan selama beraktivitas.

Pantyliner memang kerap diandalkan oleh para wanita baik yang sedang hamil ataupun tidak untuk mengatasi keputihan atau keluarnya flek-flek. Karena bentuknya yang lebih tipis ketimbang pembalut wanita pada umumnya, tentu pantyliner bukanlah yang dibutuhkan wanita di saat datang bulan. Namun masalahnya, ada bahaya menggunakan pantyliner saat hamil yang perlu diwaspadai.

1. Kelembaban Miss V Meningkat

Area miss V bisa mengalami peningkatankelembaban karena penggunaan pantyliner yang cukup sering walaupun tujuannyaadalah untuk menampung cairan keputihan yang keluar secara berlebih. Kelembabanyang meningkat sebenarnya dapat disebabkan oleh sulit bernapasnya organ intimwanita karena tertutup oleh pantyliner setiap saat sehingga hal ini akanmenjadikan ketidaknyamanan ikut bertambah.

Menurut dr. Hari Nungroho SpOG dilansir dari laman situs Detik Health, penggunaan pantyliner yang berisiko memicu kelembaban lebih pada organ intim bisa diatasi dengan pemberian antibiotik intravagina. Jika memang keputihan terjadi berlebihan sampai Anda tak nyaman, pantyliner bisa dihindari dan justru meminta antibiotik intravagina dari dokter.

2. Iritasi di Area Luar Miss V

Amankah memakai pantyliner setiap hari? Penggunaan pantyliner setiap hari bagi para wanita yang tidak hamil saja sudah terbilang bahaya, jadi bagi para wanita hamil pun risikonya akan sama. Pantyliner yang bertujuan mengatasi keputihan dapat menjadi pemicu iritasi, khususnya pada daerah luar miss V atau yang disebut dengan vulva.

Area luar organ intim yang mengalamikontak langsung dengan permukaan pantyliner itulah yang bisa terjadi iritasi. Inikarena bahan pembuatan pantyliner rata-rata bukan katun sehingga kurang sesuaibagi area kulit yang sensitif. Itulah kenapa selama beraktivitas,gesekan-gesekan yang terjadi meningkatkan potensi iritasi pada bagian luar missV.

Tak hanya itu, Anda pun perlu berpikir dan mempertimbangkan 2 kali tentang pemakaian pantyliner apalagi sehari-hari tanpa jeda demi menangani keputihan. Pantyliner yang Anda jumpai di pasaran terbuat juga dari campuran bahan kimia seperti pewangi maupun pemutih, inilah yang kerap kali bisa menjadikan area organ intim mengalami iritasi akibat efek bahan-bahan kimia tersebut dengan gejala berupa gatal pada miss V.

3. Infeksi pada Miss V

Miss V memerlukan sirkulasi udara yangsempurna, atau setidaknya bisa mendapatkan proses bernapas yang nyaman. Karenapemakaian pantyliner setiap hari, area miss V akan terhambat untuk bisabernapas di mana sirkulasi udara tak tersedia. Tingkat kelembaban di area missV pun bertambah seperti yang sudah diuraikan sebelumnya.

Kelembaban ini bisa terjadi dalam bentukkeringat, tapi sebenarnya ada kalanya cairan miss V juga jadi terproduksi lebihbanyak sehingga organ intim bisa basah dan lembab berlebihan. Infeksi pada missV dapat terjadi karena kondisi lembab dan hangat tersebut, sehingga jamur sertabakteri mudah berkembang biak di sana.

Tips bagi Para Ibu Hamil yang Mengalami Keputihan

Rupanya, pemakain pantyliner bukanlahsolusi sehat bagi ibu hamil yang keputihan. Menurut dr. Frizar Irmansyah, SpOGdilansir dari laman situs Detik Health, keputihan pada seorang wanita hamiltergolong normal karena adanya hormon yang berubah. Asalkan warna cairan tidakberubah (masih putih) serta tak mengalami perubahan ke warna hijau, makakondisi tersebut masih terbilang normal.

Keputihan barulah dianggap berbahaya dantak wajar ketika bakteri dan jamur mulai tumbuh. Pertumbuhan dari jamur danbakteri ini kerap dipicu oleh kondisi tingkat kelembaban area miss V yang takdijaga dengan baik. Lalu ketika keputihan berlebih, para ibu hamil seharusnyamelakukan apa agar nyaman?

  • Rajin dan sering-sering mengganti celana dalam.
  • Mengenakan celana dalam yang bersih dan dari bahan yang nyaman.
  • Memperoleh obat antibiotik intravagina.
  • Selalu menjaga supaya kondisi miss V tetap kering; ini adalah salah satu cara merawat miss V dari keputihan para wanita wajib praktekkan.
  • Membersihkan miss V menggunakan produk pembersih dengan kandungan providone-iodine.
  • Membersihkan miss V dengan air bersih saja jika Anda khawatir produk pembersih kewanitaan kurang aman.
  • Berkonsultasi dengan dokter apabila diperlukan karena cara mandiri kurang begitu efektif.

Jadi, itulah bahaya menggunakan pantyliner saat hamil yang seharusnya dihindari para ibu hamil. Apapun penyebab keputihan pada wanita yang dianggap kurang normal, apalagi sampai warnanya kehijauan hingga disertai bercak darah sebaiknya langsung dikonsultasikan dengan dokter untuk memperoleh obat keputihan karena jamur maupun bakteri yang paling tepat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn