4 Bahaya Lilin Aromaterapi Paling Tinggi bagi Kesehatan Tubuh

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Di kala stres, lilin aromaterapi biasanya menjadi salah satu cara mengatasi stres paling ampuh dan dianggap juga paling aman. Namun benda yang menawarkan aroma merilekskan dari keharumannya ini juga dapat berbahaya. Padahal, lilin jenis ini bisa merangsang sistem saraf otak supaya bisa rileks, lalu apa bahaya lilin aromaterapi yang wajib untuk kita tahu serta waspadai?

  1. Asma

Bagi para penderita asma, lilin aromaterapi sebaiknya dihindari atau dibatasi pemakaiannya dan seharusnya tidaklah terlalu sering apalagi dalam jangka waktu yang lama. Mengapa penyakit asma dapat dipicu oleh lilin aromaterapi? Ini karena produk jenis lilin satu ini mengandung bahan-bahan kimia tertentu yang membuat hidung gampang tersumbat.

Menurut pernyataan dari Dr. Stanley Fineman, ada data yang mampu membuktikan bahwa fungsi paru-paru bisa saja mengalami perubahan fungsi saat bahan kimia dalam produk lilin aromaterapi mengenai organ pernapasan vital satu ini. Secara kimiawi, para penderita asma sebagian besar memang sangat sensitif sehingga lilin aromaterapi pun berkemungkinan menjadi pengganggu pernapasan sekaligus pemicu iritasi.

Tahun 2009 pun ada sebuah penelitian oleh Elus dan Anne Steinenmann dari University of Washington yang di mana pada penelitian tersebut ditunjukkan bahwa penderita asma dengan jumlah hampir sepertiganya memang memiliki tingkat kepekaan yang sangat tinggi sampai berlebihan terhadap bahan-bahan kimia. Para penderita asma inilah yang mudah teriritasi sebagai efek dari penggunaan produk beraroma.

  1. Alergi

Selain penyakit asma yang bisa dengan mudah kambuh karena menghirup lilin aromaterapi, alergi pun bisa saja menjadi kambuh di mana asma menjadi salah satu gejala alergi. Hidung tersumbat, hidung berair, bersin-bersin, hingga sesak nafas bisa saja terjadi pada seseorang yang memiliki riwayat alergi dan tetap menggunakan lilin aromaterapi.

Dr. Stanley Fineman yang merupakan seorang presiden American College of Allergy, Asthma and Immunology dilansir dari health.detik.com memberikan penjelasan terkait banyaknya pengidap alergi yang tak menyadari akan kondisi kesehatan diri sendiri. Maka, mungkin banyak yang sebenarnya memiliki alergi namun tetap memilih memakai lilin aromaterapi.

Bahkan Fineman turut menambahkan bahwa pasien-pasien alergi tidak merasa bahwa gejala alergi yang mereka alami sama sekali tak ada hubungannya dengan terkena bahan-bahan dari pengharum ruangan seperti lilin aromaterapi dan sejenisnya. Tak semua produk pengharum ruangan bisa menimbulkan kekambuhan gejala alergi memang, hanya saja tingkat sensitivitas dari sang pasienlah yang mampu menyebabkan hal tersebut terjadi.

Ketika pasien alergi dikelilingi oleh bahan-bahan kimia dari pengharum ruangan, termasuk juga lilin aromaterapi, inilah yang menjadi penyebab ciri-ciri alergi kembali muncul dan dirasakan oleh penderitanya. Penderita alergi juga rata-rata mempunyai tingkat sensitivitas tinggi terhadap bahan-bahan alami seperti aroma bunga dan kayu tertentu, jadi waspadailah.

  1. Tumor

Terlalu sering menghirup lilin aromaterapi mungkin menurut beberapa orang adalah cara menghindari stres paling baik tanpa menyadari bahaya dibaliknya. Sesekali bukanlah masalah, namun penggunaan jangka panjang yang terlalu sering mampu meningkatkan risiko akan bertumbuh dan berkembangnya tumor, terutama pada organ pernapasan.

Menurut hasil pengujian yang sudah pernah dilakukan oleh Prof. Alastair Lewis dari University of New York di 6 rumah mordern dalam 5 hari dengan pengukuran kadar bahan-bahan kimia organik yang gampang menguap, rupanya molekul dari zat-zat kimia tersebut dapat mengalami perubahan sewaktu ada kontak dengan udara bebas. Bahkan molekul-molekul tersebut mampu memroduksi formaldehida sebagai molekul kimia lain.

Formaldehida inilah yang memiliki potensi tinggi dalam proses pengubahan struktur DNA sehingga sel-sel abnormal seperti tumor dapat lebih gampang berkembang. Perlu diketahui pula bahwa aroma gaharu dan cendana yang dianggap aman rupanya justru memiliki tingkat bahaya yang lebih daripada rokok. Keduanya diketahui mampu merusak DNA secara lebih mudah menurut John Naish dari Dailymail.

  1. Kanker

Dari tumor, perkembangannya bisa cukup mudah untuk menjadi kanker yang ganas karena formaldehida yang telah disebutkan sebelumnya. Kanker hidung dan tenggorokan adalah potensi kanker paling tinggi yang bisa terjadi karena terus-menerus membiarkan formaldehida tersebut masuk ke dalam tubuh.

Cara menenangkan pikiran tersedia dalam banyak ide dan hal yang bisa dilakukan selain menggunakan aromaterapi. Lilin aromaterapi bukanlah hal yang harus dijauhi sama sekali karena pada dasarnya penggunaan secara berkala atau tak terlalu sering masih diperbolehkan.

Hanya saja, setelah Anda mengetahui bahaya-bahaya yang cukup mengancam jiwa seperti di atas, tentunya Anda tak akan ambil risiko untuk menggunakan lilin aromaterapi sering-sering bukan? Kanker adalah risiko paling besar dan mematikan dari penggunaan berlebihan akan lilin aromaterapi.

Kandungan kimia formaldehida adalah yang perlu dihindari untuk tak dihirup oleh kita terlalu berlebihan. Oleh karena itu, cobalah untuk mencoba mencari terapi menghilangkan stres lainnya, seperti misalnya dengan berolahraga atau berwisata. Bepergian ke luar rumah dapat menjadi solusi dalam meringankan rasa stres sekaligus bisa menjernihkan pikiran yang sedang kusut tanpa adanya risiko berbahaya bagi tubuh kita.

fbWhatsappTwitterLinkedIn