Jerawat bukanlah masalah kulit yang asing karena setiap orang pasti pernah memilikinya, apalagi saat masa pubertas. Meski dianggap sebagai masalah kulit yang umum, beberapa jenis jerawat begitu mengganggu, seperti halnya jerawat bruntusan yang sampai memenuhi wajah. Atau, jerawat bernanah seperti yang dialami oleh Emily Keel, seorang wanita yang berprofesi sebagai pelatih fitnes.
Menurut hasil lansiran dari Daily Mail, Emily mengalami kondisi wajah yang mengerikan karena jerawatnya yang begitu parah. Jerawat bernanah yang wanita asal Inggris ini alami diketahui disebabkan oleh gangguan hormonal pada tubuhnya. Kondisinya bahkan tak membaik juga meski sudah mencoba berobat dari 13 tahun lalu.
Dokter yang ia datangi mengatakan kalau sindrom ovarium polikistiklah yang sedang dialami Emily. Fungsi ovarium yang terganggu apalagi pada wanita yang berada di usia subur disebut dengan sindrom ovarium polikistik dan hal ini kemudian bisa berpengaruh pada ketidakseimbangan hormon. Berbagai gejala sindrom ini yang paling umum adalah:
- Kulit berjerawat
- Kulit berminyak parah
- Ketidakteraturan siklus menstruasi.
- Kenaikan berat badan
- Kerontokan rambut
- Sulit hamil
- Depresi
- Pertumbuhan rambut berlebihan, khususnya di area dada, wajah, bokong dan punggung
Karena sudah berobat ke sana kemari, tentunya berbagai cara mengatasi jerawat bernanahnya sudah Emily coba. Seperti minum antibiotik, terapi sinar, bahkan juga chemical peeling sudah pernah Emily lakukan namun tak menunjukkan hasil signifikan pada kulit wajahnya.
Rasa percaya diri Emily pun sempat drop gara-gara sang dokter yang menanganinya mengatakan bahwa jerawat bernanahnya adalah kondisi paling buruk yang pernah ia temui dan obati. Otomatis karena jerawat juga makin merajalela, dirinya juga enggan mengajar fitnes. Ia tak ingin berhadapan dengan orang lain sebab orang-orang akan berpikir bahwa ia memiliki gaya hidup yang tak sehat.
Jerawat tumbuh terkadang juga karena pola makan yang kurang tepat, namun Emily pun sudah pada tahap di mana dirinya melakukan perubahan di sisi tersebut. Ia sengaja tidak mengonsumsi produk olahan susu serta gluten demi mengurangi tumbuhnya jerawat. Sayangnya, cara ini malah kurang efektif.
Tips Mengobati PCOS
Ketika PCOS atau sindrom ovarium polikistik diketahui menjadi penyebab positif dibalik tumbuhnya jerawat berlebihan pada kulit wajah. Tentunya hal terutama yang patut dicoba adalah menangani sindrom ini lebih dulu.
- Menurunkan berat badan (karena rata-rata penderita PCOS memiliki masalah obesitas)
- Berhenti merokok apabila memang sehari-hari memiliki kebiasaan ini
- Terapi hormon, khususnya bagi yang sedang berencana ingin hamil
- Pembedahan kecil seperti LOD atau Laparoscopic Ovariuan Drilling
Tips Mengatasi Jerawat Bernanah
Baik itu jerawat biasa, jerawat bruntusan, jerawat batu atau bahkan jerawat yang sampai mengeluarkan nanah pada dasarnya perlu ditangani dengan cara yang serupa.
- Mencuci wajah sehari 2 kali memakai sabun cuci muka yang tepat dan berbahan ringan
- Mencuci wajah jangan terlalu sering
- Tidak menggosok wajah terlalu kencang saat mencuci wajah
- Tidak mencuci wajah menggunakan scrub atau bahan kasar lainnya karena mampu memperburuk kondisi jerawat hingga menyebabkan iritasi
- Mengonsumsi makanan-makanan sehat, mengurangi makanan berlemak dan berkolesterol tinggi
- Tidur cukup
- Olahraga cukup
- Tidak menggunakan kosmetik dengan kandungan alkohol ataupun minyak di dalamnya
- Tidak menyentuh area jerawat apalagi memencetnya sembarangan karena berdampak pada infeksi
- Mencuci rambut secara rutin karena rambut kotor yang mengenai wajah bisa memperburuk kondisi kulit
- Ke dokter secepatnya apabila dengan perubahan pola hidup kurang memberikan hasil
Kabar baiknya, dari 6 bulan kemarin yakni bulan Februari lalu dirinya mendapat resep obat jerawat baru. Beberapa produk obat adalah obat minum sekaligus obat oles di mana obat-obat ini rupanya mampu mengubah kulit wajah Emily menjadi jauh lebih baik. Nanah sudah hilang dan pastinya jerawat secara berangsur telah mengering walau memang bagian dagu, hidung dan pipi masih merah-merah.