Kelalaian orangtua kerap membahayakan anaknya dan bahkan bisa mengancam jiwa sang anak, apalagi yang usianya masih balita. Bukan pertama kalinya seorang balita terjebak di dalam mobil, kepanasan lalu kehabisan nafas dan akhirnya harus kehilangan nyawanya. Kasus ini kembali terjadi dan kali ini balita 2 tahun di Malaysialah yang mengalaminya.
Menurut lansiran dari worldofbuzz.com, bocah tersebut ditemukan dengan kondisi tangan dan wajah terkena luka bakar serta mulut mengeluarkan busa. Ia terkunci di dalam mobil dan baru ditemukan pada jam 16.35 waktu Malaysia yang diakibatkan oleh kedua orangtuanya yang lalai.
Berawal dari ibunya pada jam 1 siang yang menjemput kedua anaknya dari sekolah, saat sudah kembali ke rumah, sang ibu memarkir mobil tepat di depan rumah. Ia tak lupa meminta tolong anak sulungnya agar membawa keluar dari mobil adiknya yang usianya masih 2 tahun. Sayangnya, entah lupa atau bagaimana, anak sulungnya tidak melakukan seperti yang diminta ibunya.
Sang ibu juga parahnya langsung menuju kamar, beribadah lalu tidur tanpa memastikan apakah anak balitanya sudah ada di dalam rumah. Usai bangun dari tidur siang, sang ibu mencari anak balitanya tapi tak ada di dalam rumah. Jam 15.35 sang ibu baru bangun tidur siang, lalu hendak masak untuk anak-anaknya setelah mencari anak balitanya.
Namun sang ibu kemudian dilanda panik karena anaknya yang kecil tak juga ditemukan di dalam rumah sehingga mengecek ke dalam mobil. Anaknya ditemukan dalam kondisi sudah kehilangan kesadaran terbaring di dalam mobil menurut keterangan kepala kepolisian lokal. Bagaimana tidak hilang kesadaran, sang anak sudah berada di sana selama 3 jam tanpa oksigen.
Upaya sang ibu melarikannya ke rumah sakit pun sudah telat dan hasil pemeriksaan pun menunjukkan kalau anaknya tersebut menderita luka bakar akibat kepanasan selama berada di dalam mobil sehingga kemudian meninggal dunia. Para orangtua diharapkan mewaspadai beberapa risiko bahaya meninggalkan anak sengaja atau tak sengaja di dalam mobil seperti:
- Heatstroke – Pada kasus balita tadi, heatstroke kemungkinan utama penyebab kematiannya karena serangan panas ini tak hanya bisa sebabkan luka bakar, tapi juga kerusakan organ tubuh seperti otak juga. Hanya dalam waktu 10 menit, terjadi peningkatan suhu dalam mobil sebanyak 6 derajat Celsius lho, tentu ini pada mobil yang terkunci rapat tanpa jendela dibuka. Sementara itu, kemampuan tubuh anak dalam menjadi panas itu bisa 5 kali lebih cepat ketimbang tubuh orang dewasa sehingga hal ini bisa menyebabkan kematian. Jika masih bisa diselamatkan, cari cara mengatasi heat stroke paling sesuai dengan kondisi korban.
- Keracunan karbon monoksida – Jadi apakah kalau meninggalkan anak di dalam mobil tapi jendelanya dibuka akan baik-baik saja? Tidak juga bisa dianggap lebih aman, karena keracunan gas adalah risiko lainnya. Saat jendela terbuka tapi juga mesin mobil menyala, hasil pembuangan berupa karbon monoksida akan dihirup oleh si kecil. Keluhan awal bisa berupa sakit kepala dan/atau mual-mual, namun lama-lama bisa kehilangan kesadaran.
- Dehidrasi – Baik itu meninggalkan anak dalam kondisi mesin mati maupun kondisi mesin hidup dan AC nyala, keduanya sama-sama membahayakan si kecil. Dehidrasi bisa terjadi pada kedua kondisi mobil tersebut. Ditambah ketika anak tak secepatnya minum air, tubuhnya pasti akan kekurangan cairan dengan segera.
Belajar dari kasus orangtua yang lalai seperti ini, semoga tak ada lagi kelalaian-kelalaian dari orangtua-orangtua lainnya. Walau meninggalkan anak secara sengaja dan hanya sebentar, tidak seharusnya anak ditinggal sendirian karena berbagai risiko bahaya dapat terjadi.