Kulit Bengkak Usai Obati Luka Bakar dengan Odol, Apa yang Salah?

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Mungkin bagi beberapa orang, mengobati luka bakar dengan odol alias pasta gigi itu sudah biasa dan bahkan jauh lebih efektif. Namun berbeda dari apa yang dialami oleh wanita yang tak disebutkan identitasinya ini. Kulit tangannya mengalami luka bakar, lalu ia memutuskan untuk memberi odol dengan tujuan mengobati dan berharap lebih cepat sembuh.

Luka bakar di tangan akibat tersiram minyak panas tersebut bukannya membaik tapi justru membengkak. Bengkaknya bukan lagi bengkak biasa karena dilaporkan bahwa tampilannya sudah jadi sulit untuk dikenali. Dokter asal Malaysia bernama Dr Kamarul Arifin pun angkat bicara mengenai kasus ini, yakni mengingatkan supaya orang-orang tidak mudah menggunakan odol, telur, mentega, gamat oil, tepung hingga saus kedelai sebagai obat luka bakar.

Dilansir dari World of Buzz, Dr Kamarul melalui akun Twitter pribadinya mengatakan bahwa bahan-bahan yang dianggap alami dan bahkan juga efektif dalam menangani luka bakar tersebut tidak bisa dikatakan aman. Malah menurutnya, bahan-bahan tersebut buruk kalau digunakan mengobati luka bakar dan mampu meningkatkan risiko infeksi dan peradangan kulit.

Kita sebagai masyarakat awam memang kerap menganggap bahwa luka bakar yang panas serta melepuh akan menjadi lebih tenang ketika dioles dengan odol, minyak, tepung atau bahkan margarin bukan? Padahal, langkah yang sebaiknya dilakukan menurut ahli medis antara lain adalah:

  • Setiap kasus luka bakar perlu ditangani sesuai sebabnya, entah itu tersiram air panas, tersiram minyak panas, kena knalpot atau lainnya. Carilah cara mengobati luka tersiram air panas yang benar atau ikuti panduan pertolongan pertama terkena knalpot.
  • Untuk kasus luka bakar yang ringan, guyur dengan air mengalir kurang lebih setengah jam; setelahnya pun tidak usah diberi odol atau bahan lainnya.
  • Pemberian air mengalir ini adalah supaya panasnya luka bakar tak sampai masuk pada jaringan kulit lebih dalam, sebab suhu air tidak akan ikut suhu badan kita.
  • Justru setelah diguyur air mengalir, paling dianjurkan adalah memberinya es atau air es juga boleh di mana menurut dr Vera Ikasari selaku ahli bedah plastik dilansir dari laman Detik Health, fungsi utamanya adalah agar panas bisa berhenti dan risiko memburuknya luka bakar dapat diperkecil.
  • Sementara itu, menurut Dr Kamarul air dingin mampu menghambat proses penyembuhan luka, oleh karena itu kulit yang terkena luka bakar cukup dibiarkan pada ruang dengan suhu 25 derajat Celsius kurang lebih 20 menit.
  • Hindari menggaruk kulit yang terkena luka bakar, menyentuh ataupun mengusapnya pun tak diperbolehkan karena pemulihan luka dapat terhambat.

Daripada odol, kenapa tak cari saja merk salep untuk luka bakar di apotek terdekat? Sebenarnya, langkah terbaik adalah memeriksakannya lebih dulu ke dokter. Perhatikan apa saja langkah pertolongan pertama pada luka bakar yang paling benar supaya tidak kemudian malah memperparah luka yang ada.

fbWhatsappTwitterLinkedIn