10 Bulan Pria Ini Sukses Pangkas 26 Kg Berat Badan Tanpa Nge-Gym, Apa Kiatnya?

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Ada banyak alasan mengapa orang ingin menurunkan berat badannya dan memiliki bobot yang lebih ideal padahal dulunya mengalami obesitas. Seperti Robert Sean Grady Jr. Seorang pria muda dari Wilkes Barre-Scranton, Pennsylvania, Amerika Serikat berusia 28 tahun yang berhasil tanpa nge-gym namun dapat menurunkan banyak bobot tubuhnya.

Ia merenungkan mengenai diri sendiri dan kemudian sadar bahwa ia ingin bahagia dalam cinta sehingga dirinya memutuskan memperbaiki diri. Saat memiliki kekasih dan ia telah memasukkan banyak hal ke dalam hubungannya tersebut, ia dan kekasihnya malah punya hubungan yang buruk sehingga apapun dilakukannya sendirian.

Belum lagi pola makan buruk yang membuat kondisi tubuhnya obesitas sehingga kerap diejek oleh teman-temannya. Walau berat badannya sempat terpangkas sebanyak 14 kg usai lulus SMA menjadi 109 kg, dengan kondisi ketidakbahagiaannya karena cinta, ia melarikan diri ke makanan dan tanpa sadar bobotnya sudah 154 kg saat ia berusia 24 tahun.

Ia mengatakan bahwa dirinya tahu kalau bobot tubuhnya berlebihan, tapi tak pernah ia pikirkan dengan serius, sebab ia masih bermain golf dan hoki bersama teman-temannya dengan berat tubuh yang sudah terlalu besar. Grady tak mengakui ukuran tubuhnya yang besar secara sepenuhnya. Hanya saja pada masa liburan Natal, ada beberapa hal yang berubah dari dirinya mengenai pola makan.

  • Grady sudah berhenti minum soda pada masa libur Natal tersebut, sebab menurutnya kenapa harus mengonsumsi minum berkandungan kalori tinggi kalau masih dapat menikmati makanan-makanan enak.
  • Mengunduh sebuah aplikasi penghitung kalori yang dapat membantunya mendapatkan jumlah asupan kalori yang dibutuhkan oleh tubuh supaya lebih terkontrol.
  • Kebutuhan kalori hariannya adalah 1900 kalori namun ia akan selalu menguranginya sebanyak 200-300 kalori sebagai cara menurunkan berat badan sebanyak 1 kg tiap minggunya.
  • Ia membuang segala junk food dan permen yang biasa ia stok di rumahnya.
  • Grady lebih banyak meminum air putih.
  • Kopi dan clif bar adalah menu sarapannya sehari-hari, bergantian dengan roti gandum, telur, dan juga roti isi daging.
  • Secangkir buah berry-berryan dan sandwich kalkun menjadi menu makan siangnya.
  • Kalori ekstra ia tempatkan pada menu makan malamnya agar lebih bervariasi, salah satunya adalah quesadillas (makanan dari roti pipih atau tortilla yang merupakan makanan khas Meksiko). Cita rasa ia coba kembangkan dengan mengombinasikan makanan-makanan yang mengandung serat tinggi, seperti jamur dan bayam.

Tanpa nge-gym, ia benar-benar mampu menurunkan berat badannya yang sebelumnya ada di angka 131,5 kg hanya dalam 10 bulan menjadi 105 kg cukup dengan memangkas asupan kalori. Rupanya hasilnya justru sangat signifikan. Bahkan dirinya mencoba mempelajari beragam menu sehat dengan slow cooking atau cara memasak lambat, seperti chili recipes misalnya sehingga hal ini memampukannya membuat perencanaan menu makanan untuk dietnya.

Tidak nge-gym bukan berarti tidak berolahraga lho, namun rupanya tanpa nge-gym pun Grady berhasil memangkas begitu besar angka bobot tubuhnya dengan beberapa kegiatan seperti:

  • Berjalan di area dekat rumahnya setiap usai bekerja.
  • Berjalan kaki setiap istirahat makan siang selama 30 menit.
  • Bermain hoki seminggu 2-3 kali.

Untuk emosional dna mentalnya, ia berupaya untuk menghargai diri sendiri lebih banyak dan dari situlah ia memperoleh kembali rasa percaya diri serta menemukan tambatan hati yang baru, Barbara namanya. Grady yang kini masih menyasar berat badannya sampai ke angka 90 kg berencana untuk memperbaiki diri lebih lagi dengan mengencangkan tubuhnya yang ia bisa lakukan dengan angkat beban.

fbWhatsappTwitterLinkedIn