14 Bahaya Klorin pada Pembalut bagi Kesehatan Wanita Perlu Diwaspadai

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pembalut wanita tak semuanya aman, sebab ada pula pembalut yang berkandungan klorin atau bahan pemutih. Oleh YLKI atau Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, telah ditunjukkan bahwa ada sejumlah merek pantyliner dan juga pembalut wanita dengan kandungan klorin di dalamnya sehingga mampu menjadi ancaman bagi para wanita yang menggunakan sebab klorin bersifat racun. Jadi, apa saja bahaya klorin pada pembalut bagi kesehatan wanita?

  1. Iritasi

Tak hanya terjadi sebagai efek memakai pembalut kadaluarsa, iritasi juga dapat terjadi karena penggunaan pembalut berklorin. Klorin memiliki sifat racun atau dengan istilah lainnya, klorin mempunyai sifat karsinogenik yang mampu menimbulkan beberapa gangguan pada kesehatan reproduksi wanita, salah satunya yang paling umum adalah iritasi.

  1. Keputihan

Keputihan pada dasarnya merupakan kondisi wajar yang dialami para wanita kebanyakan, namun tak lagi menjadi normal ketika keputihan memiliki tanda perubahan warna dan beraroma kurang sedap. Klorin menurut laman resmi CDC (Centers for Disease Control and Prevention) sebenarnya diproduksi paling banyak justru di Amerika Serikat dan sering dijumpai pada bentuk gas yang beracun.

Itulah mengapa, serangkaian efek pada kesehatan kewanitaan bisa terjadi karena penggunaan pembalut yang berklorin. Hal ini menjadi jauh lebih berbahaya bagi kesehatan wanita apabila wanita kurang tahu bagaimana cara menjaga kesehatan alat reproduksi wanita yang seharusnya dilakukan setiap hari secara rutin dan kurang mengenali perbedaan keputihan normal vs tidak normal.

  1. Gatal-gatal

Rasa gatal pada area kewanitaan pun bisa menjadi bahaya umum lainnya dari pemakaian pembalut dengan kandungan pemutih. Itulah mengapa ada pula bahaya mandi di kolam renang umum di mana kandungan senyawa paling kerap ada di dalam airnya adalah klorin dan mudah membuat kulit serta mata yang terpapar menjadi gatal.

  1. Radang Panggul

Radang panggul merupakan sebuah kondisi infeksi yang menyerang leher rahim atau serviks, serta juga indung telur atau ovarium, saluran indung telur atau tuba falopi dan juga rahim atau uterus. Paparan klorin dapat menjadi salah satu penyebab timbulnya gejala radang panggul ini, termasuk melalui pemakaian pembalut wanita.

  1. Endometriosis

Dari radang panggul, ditambah dengan terlalu lamanya paparan klorin terlalu sering bisa saja menjadikan tubuh wanita mengalami endometriosis. Endometriosis sendiri merupakan peradangan yang terjadi berkaitan dengan hormon estrogen atau estradiol dan masih berhubungan juga dengan kondisi radang panggul. Tapi sebenarnya, tubuh juga masih bisa menoleransi paparan yang tak berlebihan.

  1. Kemandulan

Efek bahaya dari terkena paparan klorin di dalam pembalut, apalagi jika terlalu berlebihan bisa berdampak pada banyak kondisi. Mulai dari radang panggul yang bisa menyebabkan salah satunya kondisi endometriosis, hingga dari endometriosis yang juga dapat menjadi salah satu faktor pemicu infertilitas pada wanita.

  1. Kanker

Bukan hanya iritasi biasa, klorin sebagai kandungan pada pembalut wanita rupanya juga bisa menyebabkan sejumlah penyakit lain, bahkan yang berbahaya sekalipun. Kanker adalah salah satunya di mana paparan klorin akan memicu pertumbuhan jaringan abnormal, terutama di daerah reproduksi wanita serta organ perut yang kemudian berpotensi menyebar hingga ke seluruh tubuh. Jenis kanker yang perlu diwaspadai sebagai efek terkena paparan klorin pembalut terlalu sering antara lain adalah:

  • Kista
  • Kanker payudara
  • Kanker ovarium
  • Kanker rahim
  1. Gangguan Sistem Daya Tahan Tubuh

Pembalut berklorin dengan paparan tinggi serta berlebih pun mampu menjadikan sistem daya tahan tubuh terganggu. Paparan klorin yang terlalu sering, khususnya bila seorang wanita memiliki masa haid yang lumayan lama ditambah haid yang rutin setiap bulan, waspadai akan efek terganggunya sistem kekebalan tubuh Anda.

  1. Haid Tidak Lancar

Ketidaklancaran menstruasi rupanya juga bisa terjadi sebagai efek dari penggunaan terus-menerus pembalut wanita dengan kandungan klorin tinggi. Ini karena sifat racunnya bisa menyebar di dalam tubuh dan mampu memengaruhi siklus haid sekalipun.

  1. Infeksi dan Bau Tak Sedap pada Vagina

Penggunaan berkepanjangan pembalut berklorin tinggi bisa juga menyebabkan infeksi di area kewanitaan sekaligus aroma tak sedap yang datangnya dari vagina. Hal ini tentunya bisa berbahaya bagi organ intim para wanita yang mengenakan pembalut berklorin dalam jangka panjang dan terlalu sering.

Kenalilah pembalut yang aman dan pahami juga apa saja fungsi klorin sekaligus bahayanya bagi tubuh. Pilihlah pembalut yang masih ada di dalam kemasan tertutup rapat, pembalut tanpa adanya aroma spesifik, pembalut yang tak lembab di permukaannya, pembalut yang tingkat daya serapnya tinggi, serta pembalut yang lentur sehingga nyaman dipakai.

fbWhatsappTwitterLinkedIn