Telinga tuli sebelah secara tiba-tiba tentunya bukanlah sesuatu yang menyenangkan dan justru malah membuat khawatir sekaligus panik. Mungkin Anda bahkan sudah membersihkannya juga namun kondisi tak membaik juga? Apabila telinga secara mendadak tak bisa mendengar dan terjadi di salah satu telinga saja, jangan abaikan dan remehkan, segera ketahui penyebabnya.
Selalu ada berbagai kemungkinan mengapa telinga dapat menjadi tuli secara satu sisi saja. Lihat juga ada tidaknya keluhan lain yang menyertai. Ini karena pada beberapa kasus, telinga tak hanya tuli sebelah, namun juga muncul gejala-gejala tak terduga lainnya seperti gatal, berdarah atau berdengung. Maka kira-kira faktor penyebab inilah yang bisa terjadi.
Baca juga:
- Otitis Media Efusi/OME
Ini adalah sebuah kondisi adanya cairan lengket nan kental pada bagian belakang gendang telinga yang disebut juga dengan istilah membrana timpani, tapi pada keadaan ini tak disertai dengan infeksi telinga. Ketika telinga sebelah mendadak tuli, tuba eustachius yang merupakan penghubung telinga tengah dan nasofaring belakang rongga hidung terganggu fungsinya.
Tuba eustachius berfungsi sebagai drainase cairan keluar dari cavitas timpani rongga telinga bagian tengah di mana keluarnya cairan tersebut harusnya adalah menuju kerongkongan untuk tertelan. Fungsi yang terganggu akhirnya menjadi penyebab penumpukan cairan telinga bagian tengah. Tekstur cairan yang terperangkap di sana sangat lengket sehingga memang sangat mengganggu.
Gejala
Untuk gangguan seperti OME ini, gejalanya tak terlihat begitu jelas dan bahkan penderitanya tak akan merasakan kesakitan. Gejalanya sangat berbeda dari radang telinga, namun biasanya gejala tak nampak pada anak-anak, sedangkan anak yang lebih besar akan memiliki keluhan telinga yang sulit mendengar dan terasa penuh.
Cara Mengatasi
Ketika kasus OME diketahui tak disertai dengan gejala infeksi aktif, maka proses observasinya adalah 2-3 bulan dan beberapa anak dengan infeksi telinga berulang pada umumnya akan dokter berikan jenis antibiotik profilaksis. Bila memang diperlukan, pembersihan cairan pada cavum timpani telinga tengah dapat dilaksanakan, yakni dengan cara seperti berikut ini:
- Menghindarkan penderita dari asap rokok.
- Menghindarkan penderita dari pencetus alergi atau yang kita sebut dengan alergen bila memang memiliki riwayat alergi.
- Untuk beberapa kasus akan diberikan obat pengendali alergi.
Pada umumnya, kasus seperti ini tak membutuhkan penanganan yang serius karena OME dapat sembuh sendiri, namun ada beberapa cara yang dokter sarankan apabila kondisi menjadi bertambah buruk dan cairan menetap bahkan ketika sudah 6 minggu.
- Penderita akan diobservasi lanjutan.
- Penderita perlu melakukan tes pendengaran.
- Penderita perlu menggunakan antibiotik.
Pemberian antibiotik biasanya dokter berikan ketika cairan tak ada perubahan selama 8-12 minggu, walau memang antibiotik tak selalu bisa menolong secara efektif.
Bila gangguan pendengaran terjadi dengan disertai adanya pengurangan pendengaran >20 desibel di mana ini cukup besar, pemberian antibiotik adalah solusinya. Namun sebagai pilihan lain yang lebih efektif, operasi pemasangan ear tube pun kiranya perlu ditempuh oleh penderita. Pemasangan ear tube bisa menjadi pilihan bila cairan tetap ada 4-6 bulan walau tak ada gangguan pendengaran.
Baca juga:
- Otitis Media Akut/OMA
Congek adalah istilah umum yang biasa disebut oleh masyarakat kita sebagai nama lain dari OMA atau Otitis Media Akut. Kondisi ini merupakan kondisi peradangan yang diakibatkan infeksi di sebagian maupun seluruh mukosa telinga tengah, antrum mastoid, tuba eustachius, serta sel-sel mastoid yang terjadi 3 minggu kurang.
Seluruh usia bisa mengalami OMA ini, tapi risiko paling tinggi adalah pada bayi serta anak-anak ketimbang orang dewasa atau orang tua. Penyebab utama dari kondisi ini bisa jadi adalah bakteri piogenik yang pada akhirnya bisa menyebabkan munculnya nanah. Untuk bisa mengatasinya, tentunya mengenali gejalanya adalah yang paling baik untuk dilakukan.
Gejala
Gejala paling utama dari telinga tuli mendadak dan hanya sebelah karena OMA adalah disertai adanya rasa nyeri tepat di dalam telinga. Demam juga biasanya turut dialami penderita menjadi penyebab anak susah tidur, gelisah, hingga bisa menjerit ketika sedang tidur. Ada kemungkinan rasa nyeri meningkat dan sakitnya tak tertahankan.
Bila orang dewasa atau setidaknya anak yang lebih besar mengalami gejala tersebut, selain adanya rasa nyeri, ada pula gejala berupa gangguan di pendengaran dan di bagian dalam telinga akan terasa penuh serta tak nyaman. Nanah adalah gejala lainnya yang menjadi kunci dari penyakit OMA ini, terutama bila robekan terjadi di bagian membran timpani.
Bukan itu saja, suhu tubuh bisa menurun dan tidur pun tak akan tenang di mana gejala yang dikeluhkan pada umumnya berawal dari riwayat kesehatan sebelumnya, yakni berupa batuk dan pilek atau bahkan dari ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas). Karena mampu mengakibatkan komplikasi, maka ada beberapa cara penting yang bisa diketahui agar dapat mengatasi OMA.
Cara Mengatasi
Untuk mencegah agar tak timbul komplikasi, maka ada beberapa cara mengatasi OMA ini, yakni sebagai berikut:
- Pemberian makanan bergizi sebagai cara meningkatkan daya tahan tubuh.
- Pemberian obat tetes hidung yang berguna sebagai pembuka kembali tersumbatnya saluran tuba eustachius.
- Pemberian paracetamol yang perlu digunakan sesuai dosis supaya panas bisa turun dan nyeri dapat berkurang.
- Pemberian antibiotik golongan Penisilin atau eritromisin yang dosisnya dibuat sesuai untuk penderita OMA dalam jangka waktu 10 sampai dengan 14 hari.
- Miringotomi atau prosedur medis untuk menciptakan sebuah lubang kecil di bagian gendang telinga dengan tujuan supaya cairan nanah bisa keluar dari telinga tengah.
- Check up secara teratur ke dokter agar 2-4 minggu ada penutupan kembali yang sempurna.
Baca juga:
- Otitis Eksterna/OE
Peradangan pada saluran telinga luar bisa saja menjadi pemicu hilangnya pendengaran secara satu sisi saja. Dianjurkan untuk tak memencet jerawat yang ada di saluran telinga apabila menderita otitis eksterna ini sebab dapat mengakibatkan penyebaran infeksi nantinya.
Gejala
Selain dari timbulnya kondisi tuli sebelah pada telinga, ada gejala-gejala utama lain yang mampu menguatkan dugaan dari adanya kondisi otitis eksterna. Kira-kira penderita dari kondisi ini adalah 10 persen populasi manusia dan risiko ini lebih besar pada orang-orang yang usianya 45-75 tahun, khususnya wanita.
Gejala paling umum yang dikeluhkan antara lain adalah rasa nyeri, munculnya kemerahan, pembengkakan, serta seperti munculnya tekanan dari dalam telinga. Namun bukan itu saja, penderitanya juga dapat mengalami rasa gatal di seputar telinga, bahkan dari telinga dapat keluar air, kulit sekitarnya bersisik dan mengelupas.
Cara Mengatasi
Dalam hal ini, umumnya, obat tetes telinga akan diberikan, contohnya adalah obat tetes antijamur di mana pemberian obat ini diperuntukkan bagi pasien dengan infeksi yang disebabkan jamur. Obat kandungan antibiotik akan diberikan kepada pasien yang memang otitis eksternanya disebabkan bakteri. Sementara itu, obat tetes telinga steroid diberikan kepada pasien yang mengalami inflamasi.
Obat pereda nyeri seperti acetaminophen, naproxen serta ibuprofen juga diberikan kepada pasien jika disertai rasa sakit di telinga. Namun pemberian obat tersebut akan didasarkan pada tingkat keparahan dari nyeri yang dialami. Telinga juga perlu mendapatkan perlindungan yang baik supaya tak sampai kemasukan air selama pengobatan dilakukan.
Baca juga:
- Disfungsi Tuba Eustachius
Disfungsi tuba eustachius menandakan bahwa bagian penghubung telinga dan rongga hidung mengalami gangguan. Bila seharusnya bagian tersebut dapat membuka dan menutup, maka selama gangguan terjadi, tugas dan fungsinya tak bisa berjalan normal.
Gejala
Untuk gejala disfungsi tuba eustachius ini, tergantung pada jenisnya. Pada umumnya, telinga penderita akan terasa penuh bila tuba yang seharusnya menutup tidak bisa menutup dan bahkan membuka pun tak dalam kondisi normal. Selain juga tuli sebelah, akan ada keluhan telinga berdenging. Bahkan ada pula yang merasakan adanya suara sendiri yang menggema, terutama pada kasus tuba terkunci dengan posisi terbuka.
Cara Mengatasi
Semprot hidung diketahui menjadi cara mengatasi paling ampuh, namun semprotan yang digunakan adalah yang bersifat dekongestan. Hanya saja, jangan tangani sendiri, sebaiknya periksakan langsung ke dokter THT dan kiranya dengan berkonsultasi pada orang yang tepat, solusi yang diberikan pun juga tepat.
Baca juga:
Demikianlah informasi penyebab, gejala hingga cara mengatasi masalah telinga tuli sebelah yang mungkin sempat membuat Anda khawatir. Segera ke dokter THT kalau Anda ingin segera memperoleh penanganan yang benar sewaktu gejala sudah mulai dialami seperti misalnya terapi telinga tuli.