Susah Bernafas Saat Tidur Terlentang Apa Sebabnya? Intip 7 Kemungkinan Alasannya!

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Apakah Anda terbiasa tidur dengan posisi terlentang namun yang dirasakan justru malah sulit bernapas? Saat Anda mengalami susah bernafas saat tidur terlentang, maka perlu untuk mengenali beberapa faktor kemungkinan yang bisa menyebabkannya. Berikut ini adalah sejumlah ulasan mengenai berbagai faktor pemicu yang sebaiknya Anda ketahui dan waspadai dengan baik.

  1. Penyakit Asam Lambung

Jangan sepelekan masalah asam lambung karena penyakit satu ini mampu membuat ulu hati terasa nyeri dan bahkan ketika asam lambung naik sampai ke kerongkongan, saluran pernapasan bisa mengalami gangguan. Saat itulah, kesulitan bernapas bisa saja terjadi karena asam lambung sehingga Anda pun mengalami gangguan tidur.

Cara Mengatasi : Lakukan pemeriksaan lebih dulu, yakni USG abdomen. Dokter akan membantu memberikan solusi perawatan yang baik dan tepat untuk masalah penyakit Anda. Mengganti menu makanan adalah yang terbaik yang bisa Anda lakukan sebagai penanganan mandiri akan penyakit asam lambung Anda. Pastikan menu harian Anda tidaklah yang pedas maupun terlalu asin, dan pastikan adalah yang rendah lemak.

  1. Sinusitis

Sinusitis adalah jenis penyakit pernapasan yang di mana intinya dinding sinus mengalami peradangan. Pada kasus penyakit sinusitis akut, hidung berair, demam, indera penciuman yang terganggu, nyeri pada area hidung, pipi dan mata, sakit kepala, tubuh yang cepat lelah, mukus kuning kehijauan, sakit gigi dan juga bau mulut adalah gejala utamanya.

Pada kasus sinusitis yang diderita oleh anak-anak, rata-rata mereka akan bernapas melalui mulut sering rewel dan gampang kesal, suara sengau, hingga penurunan nafsu makan. Sinusitis pada anak biasanya adalah yang menyebabkan sulit bernafas ketika posisi tidur telentang.

Cara Mengatasi : Penderita sinusitis umumnya membutuhkan semprotan hidung saline, kortikosteroid hidung yang mampu menurunkan risiko peradangan, dekongestan yang biasanya perlu digunakan kurang dari seminggu dengan pengawasan dari dokter, atau obat pereda rasa sakit jika nyeri Anda juga rasakan selain sesak nafas. Imunoterapi kemungkinan pun dibutuhkan, tergantung dari seberapa parah dan apa saja gejala sinusitis yang dikeluhkan.

  1. Aritmia

Aritmia merupakan sebuah kondisi di mana detak jantung berirama terlalu lambat, cepat atau bahkan sama sekali tidak teratur yang juga mampu menimbulkan sesak nafas. Jadi ketika Anda tidur telentang dan mengalami susah bernafas yang diikuti dengan detak jantung tak beraturan, ada kemungkinan bahwa Anda memiliki aritmia.

Jika gejala lain seperti nyeri pada dada, pusing, dan tubuh mudah kelelahan, ada baiknya untuk segera mengonsultasikan keluhan-keluhan Anda dengan dokter. Dokter perlu memeriksa untuk mendapatkan diagnosa yang tepat, apakah itu ada hubungannya dengan aritmia atau justru berkaitan dengan jenis-jenis penyakit jantung lainnya supaya perawatan terbaik bisa diberikan.

Cara Mengatasi : Bila benar aritmialah yang menyebabkan sesak nafas saat berbaring telentang, pengobatan khusus sebenarnya tidaklah dibutuhkan, kecuali kalau memang ada kemungkinan gejala yang dialami penderita menjadi lebih serius. Jika kondisi sudah berisiko komplikasi, maka obat penjaga detak jantung supaya bisa normal akan diberikan, begitu juga perawatan dengan alat picu jantung, hingga kardioversi dan metode ablasi.

  1. Rhinitis

Satu lagi kemungkinan yang bisa menyebabkan Anda sulit bernafas ketika tidur dalam posisi terlentang, yaitu iritasi di membran mukosa atau yang disebut dengan rhinitis. Istilah lain bagi kondisi ini adalah hay fever di mana keluhan yang dialami penderita akan mirip dengan gejala flu atau pilek biasa.

Keluhannya antara lain adalah indera penciuman yang fungsinya turun, hidung berair atau justru tersumbat, iritasi pada area dalam hidung, hingga bersin-bersin. Penyebabnya pun bisa beragam, mulai dari virus, alergen, atau bakteri. Jika ingin mengetahui apakah gejala benar-benar gejala pilek atau rhinitis, periksakan diri segera.

Cara Mengatasi : Dokter berpotensi membutuhkan CT scan supaya kondisi rongga hidung dapat diperiksa mendetil selain dari endoskopi. Tentu pemeriksaan riwayat kesehatan keluarga maupun diri penderita juga bakal dilakukan oleh dokter lebih dulu, disusul juga dengan tes tusuk kulit dan tes darah. Obat antihistamin dan dekongestan biasanya diberikan kemudian beserta proses pembersihan saluran hidung.

  1. Asma

Tidur telentang dan kemudian Anda merasa tak nyaman karena sulit bernafas bisa jadi itu adalah asma Anda yang kambuh. Ini karena pada penderita asma, saluran pernapasannya memiliki tingkat sensitivitas jauh lebih tinggi dari yang lainnya sebab mudah bagi otot saluran pernapasan untuk mengalami penyempitan dan kekakuan.

Cara Mengatasi : Pengobatan asma dilakukan dengan tujuan membuat gejala mereda sekaligus juga membuat gejala tak gampang kambuh. Inhaler adalah obat yang selalu diperlukan oleh penderita, namun ada pula obat-obatan lain yang dokter bisa berikan sesuai gejala yang dikeluhkan. Bila memang sudah serius, penanganan medis harus segera penderita dapatkan.

  1. Flu

Sistem pernapasan dapat dengan mudah diserang oleh infeksi virus influenza. Itulah kenapa salah satu gejala yang paling umum adalah sulitnya bernafas ketika tidur kita dalam posisi terlentang. Jika Anda juga mengalami yang namanya bersin-bersin, sakit pada tenggorokan, turunnya nafsu makan, tubuh pegal, batuk, hingga demam, maka flu adalah penyebabnya.

Cara Mengatasi : Untuk kasus gejala flu, biasanya penyakit ini dapat sembuh sendiri tanpa harus ditangani oleh dokter. Yang terpenting di sini adalah memperbanyak konsumsi air putih supaya tidak dehidrasi, istirahat yang cukup, hingga menjaga supaya tubuh tidak gampang kedingingan. Apabila perlu, barulah ibuprofen atau paracetamol bisa digunakan sebagai pereda pegal dan juga penurun demam.

  1. Faktor Lainnya

Beberapa faktor lain yang bisa terjadi dibalik sulit bernafas ketika tidur dalam posisi terlentang adalah kekurangan ion dalam tubuh, obesitas, sering begadang, hingga trauma dada (cedera pada bagian dada). Ya, ada banyak faktor yang mampu menjadi dasar dari sulitnya pernapasan ketika berbaring terlentang selain dari penyakit tertentu.

Cara Mengatasi : Jika memang obesitas, maka Anda perlu untuk mencari cara menurunkan berat badan yang tepat supaya lemak tak menumpuk dan menyebabkan sulit bernafas. Jika memang trauma dada pernah Anda alami, cobalah periksakan ke dokter segera untuk mengecek kondisi. Minumlah air putih banyak untuk masalah kekurangan ion, begitu juga dengan konsumsi buah dan makanan yang kaya air.

Ada kemungkinan, susah bernafas saat tidur terlentang disebabkan oleh salah satu atau beberapa faktor tersebut. Namun jika Anda ragu, ada baiknya segera ke dokter dan memeriksakan diri supaya jelas apa penyebabnya sehingga dokter pun langsung bisa memberikan solusi perawatan paling sesuai.

fbWhatsappTwitterLinkedIn