Dalam beberapa bulan ini, Kalimantan dan Riau sedang diselimuti kabut asap yang cukup tebal, akibat kebakaran hutan dan lahan di kedua wilayah tersebut. Tak tanggung-tanggung, negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura juga terkena imbasnya, bahkan ratusan sekolah dasar di negeri Jiran sampai harus tutup beberapa hari demi menghindari bahaya dari kabut asap tersebut. Paparan kabut asap memang dapat memberikan dampak yang buruk terhadap kesehatan tubuh. Dampak yang paling ringan biasanya akan terjadi sesak napas, batuk-batuk dan iritasi mata hingga membuat penglihatan terganggu.
Jika paparan asap terus terjadi dan semakin tebal, bukan tidak mungkin dampak yang lebih buruk akan terjadi terhadap kesehatan pernapasan, seperti berikut ini.
1. Kondisi Asma Memburuk
Asap akibat kebakaran hutan dan lahan mengandung mikropartikel yang jika terhirup dan masuk ke paru-paru akan menimbulkan gangguan kesehatan yang serius. Kondisi ini juga akan memperburuk penyakit asma seseorang, bahkan gejala penyakit asma dapat kambuh lebih parah. Setidaknya, sebanyak empat puluh persen orang-orang terkena asma akut setelah terpapar polusi asap tersebut.
2. Iritasi Tenggorokan
Tenggorokan merupakan bagian dari saluran pernapasan yang lebih mudah terpapar polusi asap, karena itu kabut asap yang terhirup dapat menyebabkan tenggorokan mengalami iritasi. Hal ini dikarenakan partikel dari asap yang terhirup melukai permukaan tenggorokan, sehingga akan muncul gejala seperti batuk-batuk disertai tenggorokan yang terasa sangat perih. Bahaya ini tetap akan mengancam bahkan hingga ke paru-paru karena partikel tersebut tetap mengendap di organ pernapasan, bahkan setelah gejala tidak dirasakan lagi.
3. Kerusakan Paru-paru
Kerusakan paru-paru hingga tidak dapat berfungsi dengan baik akibat kabut asap merupakan dampak yang paling parah dan harus segera mendapatkan penanganan intensif. Kondisi ini dapat mengakbatkan seseorang mengalami sesak napas sehingga diperlukan cara mencegah sesak napas. Selain itu, dada juga akan terasa nyeri sehingga kondisi ini dapat sangat mengganggu aktivitas bahkan kenyamanan. Jika terus dibiarkan, kondisi ini akan memicu timbulnya penyakit kronis yang berbahaya seperti kanker paru-paru, TBC dan penyakit lainnya.
Sudah semestinya pemerintah menanggapi dengan serius masalah ini dan sesegera mungkin mengatasi masalah kabut asap yang terjadi di Kalimantan dan Riau. Jika kondisi ini terjadi dalam jangka waktu yang panjang, tentu akan semakin banyak warga yang mengalami gangguan kesehatan pada organ pernapasannya, seperti penyakit ISPA yang belakangan ini banyak menyerang warga Kalimantan, Riau dan wilayah sekitarnya.
Sakit di pernapasan dan batuk sebaiknya tidak boleh diabaikan, apalagi dengan kondisi lingkungan yang terus menerus dipenuhi asap. Jika tenggorokan terasa mengganjal dan sesak napas, segeralah temui dokter agar dapat ditangani dengan cepat dan tepat. Penanganan yang cepat dan tepat akan mempercepat proses penyembuhan sekaligus mencegah penyakit yang lebih parah terjadi.