22 Penyebab Asidosis Respiratorik Paling Wajib Diwaspadai

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Saat pH darah mengalami penurunan, maka inilah kondisi yang kita sebut dengan asidosis respiratorik dan penurunan tersebut terjadi dikarenakan karbondioksida yang sifatnya asam. Organ paru-paru yang tak mampu membuat seluruh karbondioksida keluar secara menyeluruh tentunya adalah sebuah hal yang cukup mengganggu. Lalu, apa sajakah faktor yang menjadi penyebab asidosis respiratorik?

  1. Asma

Ketika paru-paru atau sistem pernapasan mengalami masalah, otomatis kondisi asidosis respiratorik ini terjadi. Asma sendiri adalah sebuah penyakit kronis yang menyerang saluran pernapasan di mana sesak nafas menjadi gejala utamanya berikut juga mengi, sakit dada dan batuk-batuk. Asma menyulitkan proses pernapasan sehingga karbondioksida menjadi sulit juga dikeluarkan pada akhirnya.

  1. Obesitas

Obesitas kita juga kenal sebagai kondisi adanya lemak yang menumpuk di dalam tubuh secara berlebih sehingga berat badan pun akhirnya di atas normal dan idealnya. Kegemukan yang berlebihan mampu memicu banyak kondisi kesehatan, termasuk kolesterol tinggi, penyakit jantung, darah tinggi, hingga stroke dan diabetes.

Tak hanya itu, salah satu komplikasi atau efek yang disebabkan oleh obesitas adalah sulitnya bernapas yang berujung pada asidosis respiratorik. Obesitas yang sudah pada tahap serius atau parah mampu menjadi pengganggu ekspansi paru-paru. Dengan demikian, tak heran kalau pernapasan mengalami gangguan dan karbondioksida akhirnya juga turut sulit untuk dikeluarkan dari dalam tubuh.

  1. Skoliosis

Tulang belakang yang melengkung ke arah samping dan tampak tak wajar disebut dengan kondisi skoliosis. Skoliosis ini memang kondisi gangguan pada tulang, pada kasus yang berat maka akan mengakibatkan gangguan keardiopulmoner yang menyerang jantung serta paru-paru. Keduanya akan bekerja secara lebih berat karena bentuk rongga dada yang bentuknya berubah sehingga kedua organ tertekan dan akan menjadi pemicu dari terjadinya asidosis respiratorik.

  1. Multiple Sclerosis

Jenis penyakit autoimun satu ini pada dasarnya lebih menyerang saraf tulang belakang, otak dan saraf mata di mana pada kasus yang berat, mampu menjadikan penderitanya cacat. Masalah pernapasan dapat terjadi pada seseorang yang mengalami jenis penyakit yang masih tergolong gangguan neuromuskuler ini dan salah satunya adalah asidosis respiratorik.

  1. Distrofi Muskular

Selain multiple sclerosis, distrofi muskular atau distrofi otot merupakan jenis gangguan neuromuskuler lain yang bisa menjadi penyebab dari timbulnya asidosis respiratorik. Ini karena gangguan ini mampu menyerang bagian otot jantung serta paru-paru sehingga tak heran kalau jantung dan sistem pernapasan menjadi terganggu karenanya.

  1. Edema Paru Akut

Edema paru merupakan sebuah kondisi kesehatan di mana penderitanya sulit bernapas karena cairan menumpuk di dalam alveoli. Pada tahap akut, artinya edema paru hanya bersifat jangka pendek dan bisa menjadi pemicu asidosis respiratorik. Jangan sepelekan karena saat hal ini terjadi karena penyakit jantung, nyeri dada bisa juga dialami penderita.

  1. Myasthenia Gravis

Kondisi satu ini juga masih termasuk dalam jenis penyakit autoimun di mana gejala utamanya adalah kelemahan otot. Penderita gangguan autoimun semacam ini berisiko tinggi mengalami gangguan pernapasan sekaligus detak jantung dan itulah mengapa asidosis respiratorik berpotensi besar terjadi.

  1. Penyakit Paru Obstruktif Kronis/PPOK

Diketahui bahwa PPOK merupakan kondisi hasil kombinasi dari 2 kondisi, yakni emfisema dan bronkitis kronis yang adalah penyakit pernapasan. Seseorang dengan kondisi ini akan mengalami yang namanya hambatan peredaran udara pada saluran pernapasan dan untuk itulah kemungkinan untuk terjadi asidosis respiratorik pun termasuk besar.

  1. Hipoventilasi

Asidosis respiratorik juga dapat terjadi pada kita apabila hipoventilasi terjadi. Hipoventilasi sendiri merupakan ventilasi yang kurang dari kebutuhan metabolik tubuh. Karena hal tersebut, tak hanya asidosis respiratorik saja yang terjadi, tapi juga PCO2 juga ikut dialami oleh penderita.

  1. Overdosis Sedatif

Gangguan pada pernapasan seperti asidosis respiratorik juga mampu terjadi pada seseorang yang memang merupakan pengguna narkotika atau sedatif. Ketika seseorang overdosis obat-obatan tersebut maka otomatis tingkat dan kedalaman pernapasan pun akan menjadi tertekan sehingga inilah yang membuat karbondioksida tak bisa seluruhnya keluar dari dalam tubuh. Inilah salah satu bahaya penggunaan narkoba juga bagi kesehatan pernapasan.

Faktor Lain yang Menyebabkan Asidosis Respiratorik

Bukan hanya 10 faktor tersebut yang diketahui mampu menjadi penyebab munculnya kondisi asidosis respiratorik, melainkan juga masih ada lagi beberapa faktor lain yang diketahui meningkatkan risiko asidosis respiratorik seperti berikut ini:

  • Gagal jantung
  • Bronkitis
  • Emfisema
  • Pneumotraks atau adanya udara pada rongga pleura.
  • Tumor otak
  • Obat penenang
  • Anestesi
  • Cedera kepala yang bisa sampai berpengaruh pada pusat pernapasan.
  • Peningkatan konsentrasi karbondioksida sehingga HCO3 menurun dan berakibat pada penurunan pH darah.
  • Gangguan sentral tepatnya di area pusat pernapasan.
  • Kerusakan alveolus sehingga karbondioksida tak mampu keluar.
  • Lemah otot

Apabila mengalami gangguan pada pernapasan, maka segeralah untuk ke dokter dan melakukan proses diagnosa sehingga kondisi penyebab asidosis respiratorik dapat terdeteksi serta terobati sedari dini. Supaya gejala yang dirasakan juga tak makin serius, jaga berat badan Anda dan jauhi kebiasaan merokok.

fbWhatsappTwitterLinkedIn