Amankah Infus Whitening? Ketahui Resiko Efek Sampingnya Sebelum Mencoba !

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pernahkah Anda mendengar tentang infus whitening? Atau justru Anda adalah salah satu orang yang sempat ingin mencoba tindakan infus whitening? Tujuan utama melakukan tindakan infus whitening adalah untuk memperoleh kulit bersih nan cerah dengan cara memasukkan zat berkandungan kolagen dan vitamin C berdosis tinggi melalui pembuluh darah pada tangan pasien.

Apa perbedaan infus whitening dan injeksi whitening?

Infus whitening kita kenal sebagai tindakan perawatan yang bisa menjadikan kulit putih, bersih, serta cerah merata, namun bagaimana dengan injeksi whitening? Apakah keduanya merupakan tindakan perawatan yang sama? Perbedaan keduanya sebenarnya adalah sebagai berikut ini:

  • Infus whitening adalah proses perawatan di mana tindakan pemberian obat dilakukan lewat infus.
  • Injeksi whitening adalah proses perawatan di mana tindakan pemberian obat dilakukan lewat injeksi atau suntikan.

Metode pemberiannya saja yang berbeda, karena infus whitening jelas melalui infus sementara injeksi whitening dilakukan melalui suntikan. Namun, untuk obat yang diberikan sendiri tak ada bedanya dan untuk hasil yang lebih maksimal, bantuan infus justru lebih baik.

Pada metode suntik, pemberian obat hanya sebanyak 5 cc, sedangkan melalui infus akan jauh lebih banyak dengan hasil yang juga terbukti jauh lebih optimal dengan biaya yang lebih bersahabat juga. Hanya saja, pertanyaannya sekarang adalah apakah infus whitening itu benar-benar aman bagi tubuh pasien yang menerimanya?

Amankah infus whitening?

Perawatan infus whitening sebenarnya merupakan proses memasukkan multivitamin melalui infus supaya bisa masuk ke dalam tubuh. Proses memasukkan infus pun adalah dari pembuluh darah di tangan dan sudah banyak pula yang membuktikan bahwa perawatan ini membawa hasil yang efektif dalam membuat kulit jauh lebih putih dan cerah.

Berbagai zat yang diberikan melalui infus ke dalam tubuh antara lain adalah:

  • Bioflavonoid
  • Riboflavin
  • Hyaluronic acid
  • Tranexamec acid
  • Oxydema
  • Selenium
  • Placenta
  • Alpha lipoid acid
  • Co enxym

Untuk penyerapan kandungan-kandungan zat tersebut bisa lebih cepat, maka pasien perlu untuk minum air putih sebanyak mungkin. Bahkan kalau biasanya Anda minum air putih 8-10 gelas, cobalah untuk lebihkan karena hasilnya justru bisa lebih efektif karena asupan air putih yang lebih banyak.

Lalu, apakah itu artinya jika minum banyak air putih menjadikan tindakan perawatan ini benar-benar aman tanpa efek samping apapun bagi tubuh pasien? Belum tentu walaupun memang hasilnya kulit akan lebih segar, bersih, dan bercahaya dengan zat-zat multivitamin yang bernutrisi.

Infus whitening pun dapat menyebabkan beberapa efek samping yang perlu Anda ketahui dan juga waspadai dengan benar. Beberapa bahaya dari infus whitening sebagai efeknya antara lain adalah:

  • Risiko tinggi terkena batu ginjal apabila sebelumnya sudah punya riwayat penyakit ginjal.
  • Syok anafilaktik (biasanya keluhan yang terjadi adalah sesak nafas karena saluran pernapasan mengalami pembengkakan).
  • Diare
  • Proses penyerapan nutrisi tertentu ke dalam tubuh terganggu sehingga berdampak pada metabolisme yang terganggu.
  • Kenaikan asam lambung.

Oleh karena itu, Anda yang mungkin sudah memiliki rencana atau bahkan memutuskan menempuh infus whitening, cobalah untuk pertimbangkan kembali segala bentuk efek sampingnya walaupun sebenarnya langkah perawatan ini terbukti berhasil pada banyak pengalaman pasien yang sudah mencobanya.

Supaya pencegahan efek samping dan bahayanya dapat dilakukan secara maksimal, Anda perlu mengandalkan ahli medis terpercaya dan memang terlatih dalam bidang infus whitening ini. Jika Anda khawatir akan hasil tindakan perawatan infus whitening ini dan terus-menerus ragu amankah infus whitening bagi tubuh Anda, maka cobalah untuk melakukan berbagai cara perawatan alami.

Infus whitening pun pada umumnya bisa dilakukan ketika Anda telah lebih dulu menjalani serangkaian tes kesehatan sehingga berbagai efek sampingnya dapat diminimalisir. Bahkan untuk Anda yang telah mencapai usia 45 tahun, metode perawatan ini tak dianjurkan sebab mampu menaikkan risiko penurunan fungsi organ-organ tubuh Anda ke depannya.

Bahkan para wanita yang sedang menstruasi, pada masa kehamilan dan masa menyusui pun dilarang untuk menempuh tindakan perawatan ini sekalipun tujuannya adalah untuk meningkatkan kecantikan kulit. Jika Anda ragu dengan tindakan ini, maka Anda perlu berupaya menggunakan cara perawatan alami melalui penggunaan buah lemon, kedelai dan bahkan licorice atau akar manis yang dijadikan sebagai masker.

fbWhatsappTwitterLinkedIn