Akupuntur – Pengertian, Teori, Mekanisme, Manfaat dan Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Siapa yang mau berlama-lama sakit? Tentunya bila sakit, semua orang ingin sembuh. Bagaimana cara untuk sembuh adalah dengan diobati. Nah cara pengobatan itu sendiri ada 2 macam, yaitu pengobatan dari barat dan dari timur. Pengobatan dari barat berdasarkan pengembangan praktek pengobatan yang berlaku di bumi bagian barat, yakni Eropa dan Amerika. Karena moderen dan selalu berkembang, pengobatannya lebih menitikberatkan pada penggunaan bahan kimia.

Sedangkan di belahan bumi yang satunya, yakni di Asia, pengobatan dari timur ini lebih menekankan pada penggunaan dan pemanfaatan unsur-unsur alami. Misalnya pemijitan (acupreasure), penusukan (akupunktur), pemanasan (moksibasi) serta terapi dengan ramuan dari dedaunan (herbal treatment) termasuk terapi air hangatApa manfaat pemijatan dan akupuntur bagi kesehatan Anda dapat dirasakan sendiri manfaatnya. Metode-metode yang menggunakan unsur alami sangat berkembang, terutama di Cina. Karena berdasarkan unsur alami, para ahli pengobatan dari timur mengklaim bahwa metode yang mereka lakukan bersifat alami dan bebas efek samping. Terutama pada akupunktur.

Pengertian Akupuntur

Meski berkembang di Cina, kata akupuntur yang dalam bahasa aslinya adalah cenciu, lebih dikenal luas dengan nama yang berasal dari bahasa Yunani. Kata ini diambil dari acus yang berarti jarum dan punctura yang berarti menusuk. Saat masuk ke negara kita, kata akupuntur kemudian diadaptasi dalam bahasa Indonesia. Jadi secara bahasa, akupunktur berarti praktek pengobatan menggunakan jarum yang ditusukkan pada tubuh pasien.

Akupuntur merupakan teknik pengobatan menggunakan tusukan jarum yang menstimulasi titik-titik tertentu pada tubuh. Pengobatan ini dimaksudkan untuk memperbaiki aliran dan keseimbangan energi sepanjang jalur-jalur energi (meridian). Pengobatan tradisional akupuntur melihat tubuh manusia sebagai suatu sistem aliran energi, ketika aliran energi seimbang, maka tubuh sehat.

Penyakit tidak didefinisikan dengan gejala atau nama penyakitnya yang umum disebut, misalnya seperti kita biasa menyebut diare atau gejala tipes. Seorang praktisi akupuntur akan berbicara mengenai ketidakimbangan energi, seperti “kekurangan yin”. Istilah ”yin” dan ”yang” menggambarkan energi yang saling bertolak-belakang yang seharusnya tetap seimbang.

Teori Dasar Akupuntur

Teori dasar pada akupuntur adalah teori Yin-Yang merupakan suatu konsep pandangan hidup Taoisme yang bersifat universal. Taoisme itu sendiri merupakan suatu ajaran aliran filsafat yang mengikuti kehendak alam, harus bekerja sama dan tidak boleh melawan alam. Teori Yin-Yang menyatakan segala fenomena di alam semesta punyai 2 aspek yang berlawanan dan berpasangan. Yin artinya gelap, sedangkan Yang artinya terang.   Yin-Yang ini misalnya wanita-pria, lemah-kuat, dingin-panas, gelap-terang, dalam-luar, dan lain sebagainya.

Yin-Yang sifatnya relatif. Dalam keadaan tertentu, Yin dapat berubah menjadi Yang, dan sebaliknya. Yin dan Yang saling tergantung, membatasi, dan selalu berada dalam keadaan perubahan dinamis untuk menjamin keseimbangannya. Itulah mengapa pengobatan tradisional Cina menerapkan prinsip Yin-Yang ini untuk menjelaskan fungsi fisiologis dan perubahan patologis, juga sebagai tuntunan dalam terapi dan diagnosis.

Perkembangan Akupuntur di Indonesia

Pada tahun 1982, Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) kala itu membentuk sub-konsorsium akupuntur serta menjadi mitra kerja Depdiknas dan Departemen Kesehatan (Depkes) dalam merumuskan kebijaksanaan pemerintah tentang kurikulum sistem pendidikan akupuntur. Juga merumuskan berbagai sistem penataran bagi pendidik serta penguji praktek yang harus dipatuhi oleh lembaga pendidikan akupuntur di Indonesia.

Selain itu juga dibentuk Persatuan Akupunturis Seluruh Indonesia (PAKSI) yang merupakan wadah tunggal bagi akupunturis di Indonesia pada tahun 1986. Kemudian metode akupuntur mendapatkan pengakuan yang ditandai dengan adanya Permenkes R.I. NO. 1186 MENKES/PER/XI/1996 dan Kepmenkes RI no. 1277/Permenkes/SK/VII/2003. Disebutkan pula bahwa pengobatan akupunktur adalah penunjang dan sebagai senjata melawan berbagai penyakit perasaan nyeri, bukan hanya sebagai pengobatan alternatif melainkan berfungsi pula sebagai cara tambahan pada pengobatan konvensional.

Akupuntur dapat dikatakan sudah salah satu komponen yang diterima dalam sistem kesehatan masyarakat apabila memenuhi syarat-syarat berikut:

  • Berdasarkan ilmu dan dapat dikembangkan secara terbuka
  • Akupunkturis mempunyai kompetensi standar minimal
  • Izin praktek tersebut diberikan setelah yang bersangkutan memiliki ijazah nasional akupunktur, surat rekomendasi dari PAKSI, dan syarat umum lainnya.
  • Pelayanan akupuntur dapat dijangkau masyarakat.
  • Tidak bertentangan dengan pengobatan konvensional.

Mekanisme Kerja Akupunktur Medik

Di dalam tubuh manusia terdapat saluran-saluran energi yang memiliki pola tertentu di seluruh bagian dan permukaan tubuh. Saluran energi yang disebut juga dengan meridian ini dapat dibayangkan seperti sistem irigasi yang menghidupkan jaringan-jaringan tubuh. Bila ada suatu hambatan pada pergerakannya, maka bersifat layaknya sebuah bendungan yang menghambat laju alir ke sisi setelahnya. Meridian dapat dipengaruhi kinerjanya menggunakan penusukan pada titik-titik akupuntur, dimana kemudian penusukan tersebut mengangkat sumbatan pada bendungan energi dan mengembalikan aliran yang seharusnya.

Titik-titik akupunktur pada tubuh manusia yang ada sekitar 720 titik, merupakan daerah kulit yang banyak mengandung serabut syaraf. Stimulasi pada titik akupunktur merangsang syaraf di titik tersebut dan mempengaruhi berbagai neurotransmitter sebagai zat kimiawi otak  serta mendorong perubahan biofisika. Zat inilah yang dipercaya mampu menjaga keseimbangan fisiologik tubuh dalam keadaan sehat serta meningkatkan imunitas tubuh terhadap penyakit. Itulah sebabnya mengapa terapi akupuntur dapat membenahi ketidakseimbangan pada fungsi pencernaan, penyerapan dan aktivitas produksi energi serta sirkulasi energi.

Macam Efek Akupuntur

Efek penusukan pada pengobatan akupuntur terjadi melalui hantaran saraf. Secara umum, efek penusukannya terbagi atas: efek lokal, efek segmental dan efek sentral.

  • Efek Lokal

Penusukan jarum akupuntur menimbulkan perlukaan kecil/mikro pada jaringan yang menyebabkan pelepasan hormon jaringan (mediator) dan menimbulkan reaksi rantai biokimiawi. Reaksi ini dapat dilihat dari kemerahan pada daerah penusukan. Efek yang terjadi secara lokal meliputi dilatasi kapiler, perubahan lingkungan interstisial, aktivasi respons imun nonspesifik, peningkatan permeabilitas kapiler, stimulasi nosiseptor, dan penarikan leukosit dan sel Langerhans.

  • Efek Segmental / Regional.

Tindakan akupunktur merangsang serabut saraf dan diteruskan dari segmen medula spinalis ke sel saraf lainnya. Sehingga dengan demikian disebutkan efek segmental ini mempengaruhi segmen medula spinalis yang berdekatan.

  • Efek Sentral.

Rangsangan yang sampai pada medula spinalis lalu diteruskan pula ke susunan saraf pusat melalui jalur batang otak, substansia grisea, hipotalamus, talamus dan cerebrum. Dengan demikian maka penusukan dapat menghilangkan gejala nyeri, mengaktifkan mekanisme pertahanan tubuh, sehingga memulihkan homeostasis.

Manfaat Akupunktur bagi Kesehatan

Meskipun akupuntur sering diasosiasikan sebagai manajemen rasa nyeri, tetapi sebenarnya pengobatan akupuntur dapat digunakan untuk aplikasi kesehatan yang lebih luas. Akupuntur dapat berkhasiat meskipun berdiri sendiri, atau sebagai penunjang dari perawatan medis konvensional. Hal ini karena banyaknya kelebihan akupuntur dibanding metode pengobatan lainnya.

Kelebihan akupuntur antara lain:

  • Aman dan alami

Tidak ada efek samping akupuntur yang timbul seperti pemakaian obat dalam jangka panjang karena sama sekali tidak menggunakan bahan-bahan kimia yang dapat merusak tubuh. Misalnya yang paling disuka adalah manfaat akupuntur pelangsingan.

  • Efektif mengurangi keluhan pasien

Akupuntur menyembuhkan beragam penyakit seperti mengurangi rasa badan sakit semua, menghilangkan ketergantungan pada obat kimia, menyembuhkan alergi, bahkan disebutkan juga dapat menjadi alternatif pengobatan bagi penderita kanker. Selain mengobati penyakit fisik, tekanan pada mental juga dapat disembuhkan lewat akupuntur. Pengobatan dengan metode ini dapat menenangkan, terutama bila dikombinasikan dengan pengobatan menggunakan metode lain. Inilah mengapa akupuntur juga bisa disebut sebagai cara menenangkan pikiran.

  • Murah

Bila dibandingkan dengan metode pengobatan lainnya, biaya pengobatan akupuntur jauh lebih murah. Hal ini karena hanya menggunakan alat berupa jarum steril yang ditusukkan pada titik tubuh tertentu. Tanpa obat-obatan yang mengandung bahan kimia, ataupun racikan herbal.

  • Rasional

Sudah banyak penelitian yang membuktikan bahwa akupuntur termasuk salah satu alternatif pengobatan.

Indikasi Pemberian Pengobatan Akupuntur

Bahkan Badan Kesehatan Dunia / world Health Organization (WHO) mengakui penggunaan akupuntur pada penanganan masalah kesehatan berikut ini:

  • Masalah mata :Konjungtivis akut, retinitis sentralis, miopia (rabun jauh) pada anak, katarak yang tanpa komplikasi
  • Masalah mulut : Sakit gigi dan nyeri post ekstraksi gigi, ginggivitis, pharingitis akut serta kronis.
  • Masalah pencernaan : Gastritis, maag, spasme usus besar, konstipasi atau sembelit dan diare.
  • Masalah pernafasan : Sinusitis, radang tenggorokan, bronkhitis, dan juga asma.
  • Masalah syaraf dan otot : kepala sering pusing, nyeri leher, nyeri pada iga, bahu kaku, nyeri pada siku, beragam peradangan otot, nyeri tulang belakang / pinggang bawah, skiatika, osteoarthritis.
  • Masalah urinasi dan kesehatan reproduksi.
  • Masalah kondisi emosional.

Kontra Indikasi Pengobatan Akupuntur

Akupunktur sebaiknya dilakukan oleh tenaga ahli yang terlatih. Hal ini untuk mencegah terjadinya keluhan setelah diberikannya metode pengobatan ini. Walau sangat minim efek samping, namun akupuntur juga memiliki pantangan untuk diberikan pada suatu kondisi. Ada beberapa kondisi yang sangat tidak disarankan untuk melakukan terapi menggunakan jarum.

Kontra indikasi pengobatan akupuntur antara lain:

  1. Keadaan fisik lemah
  2. Menusuk daerah tumor atau kanker.
  3. Penderita yang memakai alat pacu jantung.
  4. Kedaruratan medik.
  5. Gangguan pembekuan darah.
  6. Ibu hamil trimester 1 karena dapat menyebabkan abortus.
  7. Menusuk kulit yang sedang mengalami radang / infeksi sistemik

Efek Samping Pengobatan Akupuntur

Akupuntur merupakan salah satu metode yang aman untuk pengobatan. Hal ini dikarenakan akupuntur tidak menimbulkan efek samping yang biasa timbul pada pemberian pengobatan yang menggunakan obat-obatan. Obat-obatan yang mengandung bahan kimia sering sekali dijumpai efek sampingnya. Akupuntur memiliki efek samping yang lebih sedikit dibandingkan dengan kebanyakan pengobatan-pengobatan barat.

Ada beberapa efek samping yang terjadi sebagai akibat pemberian akupuntur. Karena menggunakan benda tajam yang ditusukkan pada titik tertentu di kulit, ada beberapa orang yang merasakan sedikit rasa sakit karena ambang nyerinya yang rendah. Juga merasa kaku atau kesemutan ketika jarum akupuntur ditusukkan. Mungkin juga akan mengeluarkan beberapa tetes darah ketika jarum dicabut karena titik akupuntur yang berdekatan dengan vena besar.

Dalam beberapa kasus yang sangat jarang terjadi, penerima metode pengobatan akupuntur merasa pusing atau mual selama akupuntur. Untuk meminimalisasi efek samping yang mungkin timbul, sebaiknya tidak minum minuman yang mengandung alkohol bila telah merencanakan untuk menerima pengobatan akupuntur. Bagi wanita, pastikan juga kondisi saat itu sedang tidak hamil muda karena ada beberapa titik akupuntur yang tidak boleh distimulir selama kehamilan agar tidak menimbulkan keguguran.

fbWhatsappTwitterLinkedIn