7 Bahaya Tifus Parah dan Kambuh

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Penyakit tifus sudah menjadi penyakit yang sangat umum namun penyakit ini juga bisa menjadi sangat berbahaya. Tifus adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi dari bakteri Salmonella typhi. Penyakit ini akan menyerang penderita dalam beberapa tahap. Tahap yang paling ringan biasanya hanya menimbulkan gejala seperti demam, lelah, sakit kepala dan perasaan kurang nyaman lainnya.

bahaya tifusSetelah penyakit masuk ke tahap yang lebih serius maka bisa menyebabkan pendarahan serta gangguan pencernaan yang sangat parah. Jadi penyakit ini sangat berbahaya apabila tidak mendapatkan perawatan yang tepat. Penderita penyakit tifus sering harus dirawat di rumah sakit untuk mengendalikan perkembangan bakteri penyebab tifus menyerang organ pencernaan. Perawatan yang baik bisa mencegah infeksi berulang .

Apa Bahaya Tifus?

Banyak yang mengira bahwa perawatan tifus hanya dengan menggunakan obat jenis antibiotik saja. Perawatan tifus harus dilakukan secara penuh untuk membunuh semua bakteri yang tinggal dalam tubuh penderita. Bakteri yang masuk ke dalam tubuh tetap bisa berkembang meskipun tidak pernah menunjukkan gejala tifus yang serius. Bahkan pada waktu kekebalan tubuh lemah, maka bisa menyebabkan serangan tifus berulang. Jadi penyakit ini sangat berbahaya.

Berikut ini adalah beberapa bahaya penyakit tifus :

1. Pendarahan Usus (Perforasi)

Perforasi adalah salah satu kondisi yang paling serius dan sering ditemukan dari penyakit tifus. Komplikasi ini biasanya muncul pada penderita tifus yang sudah bertahan lebih dari tiga minggu dan tidak mendapatkan perawatan yang tepat. Perforasi terjadi karena bakteri yang telah tinggal dalam sistem pencernaan akan berpindah ke semua bagian perut. Kemudian bakteri menyerang lapisan peritoneum (lapisan perut yang tidak memiliki sistem khusus untuk melawan infeksi bakteri).

Gejala : Sakit perut yang terjadi dalam waktu sangat mendadak, penurunan tekanan darah (darah rendah) yang sangat drastis, mual, muntah dan pendarahan pada tinja.

Perawatan : penderita tifus harus dirawat di rumah sakit untuk mendapatkan antibiotik penuh yang harus diberikan pada jam tertentu. Jika kondisi sudah parah maka membutuhkan tindakan operasi untuk menutup lubang pada usus dan mengatasi pendarahan.

2. Pendarahan Internal

Pendarahan internal adalah jenis pendarahan umum yang biasanya tidak menunjukkan gejala pendaran secara khusus. Orang yang sudah menderita tifus selama lebih dari dua minggu dan tidak mendapatkan perawatan yang benar maka bisa terkena pendarahan internal.

Gejala : tubuh yang sangat lemah dan tidak ingin melakukan berbagai aktivitas, kesulitan untuk bernafas, kulit menjadi lebih putih, detak jantung yang tidak teratur, mual dan muntah darah serta pandangan mata yang kabur.

Perawatan : perawatan diperlukan untuk mengatasi pendarahan internal, jika perlu dilakukan operasi. Penderita yang terus kehilangan darah bisa mendapatkan tranfusi untuk menggantikan darah yang keluar.

3. Miokarditis

Miokarditis adalah kondisi peradangan yang terjadi pada bagian otot jantung. Infeksi virus penyakit menular penyebab tifus bisa menyebar dengan cepat apabila tidak dilakukan perawatan dengan tepat. Bahkan infeksi bisa menyebar ke bagian otot jantung. Orang yang terkena miokarditis biasanya sering ditandai dengan detak jantung yang tidak teratur.

Gejala : Nyeri dan sakit pada bagian dada terutama jika saat bernafas dan detak jantung yang tidak normal (terlalu cepat atau terlalu lambat). Tanda-tanda lain yang sering ditemukan adalah seperti : lelah yang terus terjadi, pembengkakan pada bagian kaki dan tangan, demam, nafas yang terlalu cepat dan kulit menjadi lebih pucat.

Resiko : Miokarditis bisa menyebabkan gagal jantung, stroke, dan serangan jantung.

4. Endokarditis

Endokarditis adalah salah satu peradangan yang terjadi pada bagian selaput jantung dan katup jantung. Infeksi virus penyebab bahaya tifus yang tidak diobati dengan benar, menyebabkan infeksi menjalar ke bagian jantung. Endokarditis bisa menjadi sangat serius karena bisa merusak bagian katup hantung sehingga komplikasi menjadi lebih parah. Orang yang terkena endokarditis akibat tifus harus mendapatkan perawatan dengan antibiotik sebelum infeksi menjadi lebih parah.

Gejala : Demam yang sangat tinggi, detak jantung yang tidak teratur, detak jantung dengan bunyi yang lebih keras, lelah, nyeri pada bagian sendi dan otot, keringat dingin pada malam hari, kulit pucat, tubuh lelah, dan berat badan yang terus menurun. Pada kondisi tertentu bisa terjadi pendarahan pada urin.

Bahaya : endokarditis dapat menyebabkan bahaya yang sangat fatal seperti serangan jantung, kerusakan hati, penyebaran infeksi ke berbagai organ tubuh lain, dan gagal jantung.

5. Pankreatitis

Pankreatitis adalah salah satu jenis peradangan yang terjadi pada bagian pankreas. Pankreas berfungsi untuk menghasilkan hormon dan enzim yang sangat penting untuk mengatur proses pemecahan gula menjadi sumber tenaga.

Gejala : Rasa sakit pada perut bagian atas, punggung hingga semua bagian perut. Rasa sakit tidak akan hilang setelah makan atau minum, mual, muntah dan perut yang sangat lunak.

Bahaya : pankreatitis juga dapat menyebabkan bahaya yang fatal apabila tidak dirawat dengan benar seperti kista pada pankreas, infeksi pada bagian tubuh lain, gangguan pernafasan, ginjal, kanker pankreas dan tubuh kekurangan kebutuhan nutrisi manusia.

6. Pneumonia

Pneumonia adalah salah satu infeksi yang terjadi pada bagian paru-paru. Infeksi bisa terjadi pada satu atau dua bagian dari paru-paru. Bahaya tifus ini menyebabkan peradangan paru-paru yang berisi nanah, cairan atau lendir. Infeksi yang terjadi dari virus bisa menyebabkan kondisi menjadi lebih parah.

Gejala : sering flu dan mudah terkena penyakit karena virus, demam tinggi, berkeringat dingin pada malam hari, batuk parah (batuk berdahak), rasa sakit saat bernafas, tubuh yang lelah, mual, muntah dan gangguan pencernaan seperti diare parah.

Bahaya : pneumonia yang tidak diobati dapat menyebabkan infeksi pada organ tubuh lain, penumpukan cairan pada bagian paru-paru dan sakit saat bernafas.

7. Kolesistitis

Kolesistitis adalah salah satu peradangan yang terjadi pada bagian kantung empedu. Kantung empedu adalah organ yang terletak pada bagian kanan perut dengan bentuk yang sangat kecil seperti buah pir kecil. Kantung empedu memiliki peran untuk memberikan cairan pada usus kecil saat proses pencernaan terjadi. Kondisi ini bisa menjadi sangat serius jika tidak diobati karena kantung empedu bisa pecah.

Gejala : gejala peradangan kantung empedu adalah seperti sakit perut yang sangat hebat pada bagian perut atas, perut terasa lebih lunak atau lembut, mual, muntah, gangguan pencernaan, dan rasa sakit pada bagian bahu ke punggung.

Bahaya : Jika peradangan empedu tidak mendapatkan perawatan yang serius maka bisa menyebabkan infeksi parah pada kantung empedu, kematian jaringan pada bagian kantung empedu dan perobekan pada kantung empedu. Semua resiko ini harus mendapatkan penanganan yang paling tepat.

Penyakit tifus memang sangat berbahaya. Bahaya tifus paling besar yang sering ditemukan adalah perforasi dan pendarahan internal. Terkadang penderita tifus harus mendapatkan perawatan di rumah sakit dalam waktu yang sangat lama hingga benar-benar pulih. Bahkan ada resiko penyakit lain seperti penyakit ginjal dan meningitis jika penyakit tifus tidak diobati dengan benar.

Orang yang menderita penyakit tifus biasanya disarankan untuk dirawat di rumah sakit agar perawatan lebih maksimal, sehingga tidak muncul bahaya yang lebih besar.

fbWhatsappTwitterLinkedIn