Arsitam termasuk ke dalam golongan obat keras yang hanya bisa didapatkan dengan menggunakan resep dokter.
Komposisi
Setiap tablet Arsitam mengandung ethambutol HCl 500 mg sebagai zat aktifnya.
Indikasi
Arsitam diindikasikan untuk pengobatan tuberkulosis (TBC).
Mekanisme Kerja Obat
Tuberkulosis (TBC) disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini dapat menimbulkan infeksi paru-paru maupun infeksi ekstra paru, infeksi ekstra paru bisa terjadi di sistem saraf pusat, sistem urogenital (saluran kemih dan reproduksi) serta tulang dan persendian. Mycobacterium tuberculosis adalah bakteri yang memiliki lapisan lemak yang tebal pada dinding selnya serta memiliki kemampuan yang tinggi untuk menciptakan resistensi (kekebalan) terhadap antibiotik.
Selain itu, bakteri ini juga bisa tinggal di dalam tubuh manusia dalam bentuk dorman (bentuk tidak aktif dan tidak bersifat menginfeksi), yang bisa aktif kembali dan menginfeksi tubuh jika sistem kekebalan tubuh menurun. Oleh karenanya, bakteri ini termasuk bakteri yang sulit, namun bukan tidak mungkin untuk dibasmi. Pengobatan infeksi Mycobacterium tuberculosis biasanya dilakukan dengan kombinasi beberapa obat antituberkulosis untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya resistensi, pengobatan pun harus dilakukan secara kontinyu tanpa jeda sampai infeksi benar-benar telah sembuh.
Ethambutol adalah salah satu obat yang digunakan untuk pengobatan TBC, biasanya digunakan secara kombinasi dengan obat-obat antituberkulosis lainnya. Ethambutol bersifat sebagai antibakteri terhadap bakteri Mycobacterium tuberculosis karena dapat menghambat sintesis / produksi metabolit sel bakteri sehingga pertumbuhan sel bakteri akan terhambat dan lama kelamaan akan mati.
Selain itu, ethambuto juga dapat menghambat kerja enzim arabinosil transferase, yaitu enzim yang berperan dalam pembentukan dinding sel Mycobacterium tuberculosis. Dinding selnya yang tebal oleh lapisan lemak berperan penting dalam mempertahankan hidup bakteri ini, sehingga penghambatan pembentukan dinding sel dapat mempercepat kematian sel bakteri.
Dosis dan Cara Pemberian
- Dosis lazim Arsitam adalah 15-25 mg/kgBB, dokter akan menyesuaikan dosis untuk Anda berdasarkan berbagai pertimbangan seperti umur, berat badan dan kondisi penyakit Anda
- Tablet Arsitam dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan, ditelan dengan menggunakan sedikit air dalam keadaan utuh (jangan dikunyah, dihancurkan atau digerus)
- Usahakan untuk meminum Arsitam pada waktu yang sama setiap harinya untuk memaksimalkan efeknya
Kontraindikasi
Pasien yang memiliki kondisi-kondisi berikut tidak diperbolehkan untuk mengkonsumsi Arsitam:
- Hipersensitif (alergi) terhadap ethambutol
- Menderita neuritis optik (peradangan pada saraf mata)
Efek Samping
Berikut adalah efek samping yang mungkin timbul setelah penggunaan Arsitam:
- Hiperurisemia (kadar asam urat melebihi batas normal)
- Sakit perut
- Syok anafilaktik
- Anoreksia
- Merasa pusing
- Demam
- Sakit kepala
- Mual dan muntah
- Neuritis optik
- Pruritus
- Neuritis perifer
- Malaise
Efek samping yang paling umum dirasakan oleh pasien yang menggunakan Arsitam adalah neuritis optik, yaitu peradangan pada saraf mata namun tidak semua pasien yang menggunakan Arsitam akan mengalami efek samping di atas. Namun, jika Anda mengalami efek samping apapun setelah mengkonsumsi Arsitam, baik yang telah disebutkan di atas maupun efek samping lainnya setelah mengkonsumsi Arsitam, segeralah konsultasikan hal tersebut kepada dokter atau apoteker agar efek samping yang Anda alami bisa segera ditindaklanjuti.
Kategori Keamanan bagi Ibu Hamil dan Menyusui
- Ethambutol termasuk ke dalam kategori B untuk penggunaan pada ibu hamil, yaitu obat yang cukup aman untuk digunakan oleh ibu hamil
- Ethambutol didistribusikan oleh tubuh ke dalam ASI, namun komite AAP (American Academy of Pediatrics) menyatakan bahwa ethambutol dapat digunakan oleh ibu menyusui
Interaksi Obat
Berikut adalah obat-obat yang dapat menimbulkan interaksi obat jika digunakan bersamaan dengan Arsitam:
- Ethambutol dapat menurunkan efektivitas vaksin BCG (vaksin untuk penyakit BCG) jika digunakan secara bersamaan
- Ethambutol dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah sehingga akan menurunkan efek allopurinol, febuxostat dan probenesid (obat yang digunakan untuk mengurangi kadar asam urat dalam darah)
- Penggunaan antasida (alumunium hidroksida, magnesium karbonat, magnesium trisilikat) dapat meningkatkan kadar ethambutol dalam darah
Ingatlah untuk selalu mengkonsultasikan mengenai obat apapun (sintetis maupun herbal) yang akan atau sedang Anda gunakan kepada dokter dan/atau apoteker untuk memastikan bahwa penggunaannya bersamaan dengan Arsitam tidak akan menimbulkan efek samping yang merugikan bagi Anda. jika ternyata obat tersebut tidak bisa digunakan bersamaan dengan Arsitam, dokter atau apoteker mungkin akan menyarankan pemberian jeda waktu antara konsumsi Arsitam dengan obat lainnya atau mengganti salah satu obat dengan obat lain sebagai alternatif.
Perhatian
- Jangan pernah memulai atau mengulangi pengobatan menggunakan Arsitam tanpa resep dari dokter karena pemberian dan dosis Arsitam perlu disesuaikan dengan kondisi Anda
- Jangan menghentikan konsumsi Arsitam tanpa sepengetahuan dokter walaupun Anda sudah merasa sehat karena pengobatan TBC harus dilakukan sampai tuntas untuk mencegah terjadinya kekambuhan atau pengobatan yang tidak tuntas dan dokterlah yang bisa menilai apakah pengobatan yang Anda jalani sudah tuntas atau belum
- Jangan mengubah dosis Arsitam yang telah diberikan oleh dokter
- Selalu beritahukan kepada dokter jika Anda memiliki hipersensitivitas / alergi terhadap obat-obatan tertentu
- Efek samping yang paling umum dari penggunaan ethambutol adalah neuritis optik, yaitu peradangan pada saraf mata yang ditandai dengan gejala penurunan ketajaman penglihatan dan terkadang buta warna. Namun efek samping ini biasanya akan hilang setelah Anda tidak lagi menggunakan ethambutol
- Jika Anda akan menggunakan antasida (obat untuk sakit maag yang mengandung alumunium atau magnesium), sebaiknya konsumsilah antasida 4 jam setelah Anda mengkonsumsi Arsitam
- Jika Anda lupa mengkonsumsi Arsitam segeralah minum tabletnya jika jadwal minum obat berikutnya belum terlalu dekat, namun jika jadwal minum obat berikutnya sudah dekat, minumlah obat pada jadwal minum obat berikutnya dengan dosis normal (jangan menggandakan dosis Arsitam untuk menggantikan dosis yang terlewat)
- Simpanlah Arsitam di tempat yang kering dan terlindung dari sinar matahari langsung, jauhkan dari jangkauan anak-anak
- Lakukan konsultasi ke dokter secara rutin selama Anda menggunakan Arsitam agar perkembangan kondisi Anda bisa terpantau oleh dokter dan dokter bisa melakukan penyesuaian dosis jika perlu. Beritahukan kepada dokter jika kondisi Anda tidak kunjung membaik atau bertambah parah
- Keberhasilan pengobatan TBC sangat bergantung pada kepatuhan Anda dalam meminum obat, ingatlah bahwa TBC adalah penyakit yang bisa disembuhkan secara total hanya jika Anda meminum obat sesuai dosis yang telah diberikan oleh dokter dan tidak berhenti meminum obat tersebut sampai pengobatan dinyatakan tuntas oleh dokter
- Jika salah satu anggota keluarga Anda terkena infeksi TBC, segeralah periksakan semua orang yang tinggal serumah dengannya karena TBC adalah penyakit yang sangat mudah menular melalui percikan dahak saat bersin atau batuk
- Usahakan untuk membuka jendela rumah secara berkala setiap hari agar cahaya matahari bisa masuk ke dalam rumah karena bakteri tuberculosis tidak tahan terhadap sinar ultraviolet dari sinar matahari
- Selalu perhatikan tanggal kadaluwarsa Arsitam atau obat apapun yang akan Anda konsumsi, pastikan obat tersebut belum kadaluwarsa