10 Bahaya Memelihara Kucing Bagi kesehatan

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kucing adalah jenis hewan ramah yang disukai banyak orang karena memiliki tampilan yang lucu dan tingkah yang menggemaskan. Namun dibalik keindahan dan kelucuannya hewan kucing bisa mengakibatkan masalah dan keluhan kesehatan, Kucing cenderung berinteraksi pada lingkungan terbuka yang tidak menutup kemungkinan bermain pada tempat yang kotor, Dimana hal tersebut menyebabkan hampir disemua anggota tubuhnya dihinggapi parasit dan bakteri toxo. Bulu kucing adalah bagian terbanyak yang dihinggapi parasit dan bakteri. (Baca juga : Bahaya bulu kucing bagi kesehatan)

Karena kebiasaan Kucing sering bermain dan berinteraksi langsung pada tempat tempat yang kotor maka kucing bisa membawa bakteri dan parasit pada bulu bulunya, air liur, melalui feses serta kukunya, Diantaranya adalah bakteri bartonella henselae dan parasit toksoplasma.

Ada solusi terbaik mencegah bahaya memelihara kucing :

  • Jika ingin memelihara kucing, Carilah kucing yang berusia masih muda agar bisa mudah dilatih untuk membiasakan berprilaku baik didalam ruangan rumah, Misalnya latihlah untuk tidak naik atau memanjat meja.
  • Biasakan mencuci tangan setelah berinteraksi langsung dengan kucing agar terhindar dari kotoran yang mengandung bakteri yang biasanya melekat pada bulu bulunya.
  • Tidak memperbolehkan kucing untuk tidur atau bermain diatas ranjang. Bulu kucing sangat mudah rontok dan melekat pada sprei yang bisa memnicu pertumbuhan bakteri dan menyerang manusia ketika sedang tidur.
  • Rawatlah kucing dengan penuh kasih sayang yaitu memberinya makanan yang matang dan bergizi dan konsisten memadikannya dua hari sekali atau sesering anda bisa yaitu dengan shampoo atau sabun yang diformulasikan khusus untuk bulu kucing atau menaburi bedak khusus kucing untuyk mempersempit ruang gerak bakteri dan parasit untyuk berkembang biak pada bulu bulu kucing.
  • Periksakan kucing 6 bulan sekali pada dokter hewan agar mendapat suntikan rabies, vaksin, obat tetes mata dan vitamin khusus bagi kesehatan organ tubuhnya. Pemeriksaan dan terapi pengobatan hewan pada dokter hewan terbukti dapat mencegah kucing terkontiminasi oleh pertumbuhan bakteri atau parasit.

Ada bahaya dibalik keindahan dan kelucuan kucing, berikut ini diantaranya :

1. Bakteri Bartonella Henselae

Kucing yang selalu bermain pada tempat kotor sudah dapat dipastikan kukunya mengandung banyak parasit dan bakteri bartonella henselae, Sedangkan kucing yang memakan sembarang makanan yang ada ditempat kotor maka rongga mulutnya akan dipenuhi banyak bakteri bartonella henselae. Bahaya Cakaran kucing atau gigitan yang mengandung Bakteri tersebut dapat menyebabkan kerusakan jaringan kulit bagian dalam dan peradangan yang sulit disembuhkan oleh obat luka biasa.

Baca juga : bahaya gigitan kucing

2. Terserang kurap

Kucing yang bermain pada tempat tempat yang kotor maka bulu bulunya akan dihinggapi bakteri yang dapat menyebabkan penyakit kulit. Berhati hatilah karena seseorang yang sehat bisa terserang penyakit kulit yaitu kurap sedangkan Seseorang yang telah memiliki penyakit kurap sebaiknya menghindari untuk berinteraksi dengan kucing. Karena bulu bulu yang telah terkontiminasi bakteri dapat membuat kondisi penyakit kurap menjadi lebih buruk. penderita Penyakit kurap yang telah terinfeksi bakteri dari bulu kucing maka akan mengalami gejala demam berupa kepala pusing, kehilangan nafsu makan dan mengalami pendarahan dibawah kulit.

Baca juga : Ciri ciri kurap pada kulit

3. Bayi bisa lahir cacat

Kotoran (feses) kucing mengandung parasit toksplasmosis yang dapat terbawa angin dan terhirup oleh wanita hamil. Bakteri tersebut tanpa sengaja dapat melekat pada bulu kucing dan ketika ibu hamil menyentuyhnya maka bakteri tersebut dapat berpindah ketangan dan masuk dalam tubuh ketika ibu menyentuh makanan yang ingin dikonsumsinya. Bakteri Toksoplasma yang masuk pada plasenta bayi akan mengiritasi organ janin dan mengakibatkan bayi lahir cacat.

4. Asma kambuh

Berhati hatilah ketika bercengkerama dengan kucing karena jika Bulu kucing yang terkontiminasi parasit dan bakteri tanpa sengaja masuk pada saluran pernafasan melalui mulut atau rongga hidung maka dapat menyebabkan munculnya penyakit asma dan kambuhnya asma bagi orang orang yang dinyatakan dokter telah sembuh dari penyakit tersebut.

Baca juga : obat asma paling mujarab

5. Diare kronis

Makanan yang telah diendus atau dijilat oleh kucing sebaiknya tidak dikonsumsi manusia, karena jika air liur dan rongga mulut kucing mengandung bakteri dan parasit, maka akan berpindah ke makanan. Jika makanan itu tetap anda santap maka bakteri akan menyebar pada organ pencernaan termasuk melukai dinding lambung. Kondisi tersebut dapat mnenyebabkan seseorang diare dan mencret secara berkesinambungan.

Baca juga : Cara mencegah diare pada orang dewasa dan anak

6. Penglihatan terganggu

Bakteri Bartonella henselae dan Parasit toksoplasma yang melekat pada bulu jika berpindah ketangan manusia maka dapat mengakibatkan gangguan pada jaringan mata. Hal itu terjadi jika habis menyentuh atau bermain main dengan kucing tanpa sengaja tangan anda menggaruk garuk area mata karena gatal. Parasit toksoplasma dapat berkembang biak dengan cepat pada jaringan mata dan mengititasi retina, Akibatnya penglihatan berangsur angsur menjadi kabur.

7. Kemandulan

Wanita lebih rentan terhadap gangguan kesuburan yang diakibatkan oleh parasit toksoplasmosis yang seringkali melekat pada bulu bulu dan air liur kucing. Jika parasit toksoplasma tumbuh subur pada sistem reproduksi maka wanita bisa mengalami kesulitan untuk memiliki anak atau rentan terserang kemandulan karena seputar alat reproduksinya telah mengalami kerusakan.

8. Radang paru paru

Parasit toksoplasmosis yang masuk pada pembuluh darah menuju paru paru dapat menyebabkan jaringan paru menjadi iritasi dan timbulk peradangan . Radang paru dapat mengakibatkan fungsi paru menjadi terganggu dan kehilangan kemampuannya dalam hal sistem ekskresi. Kondisi tersebut dapat mengakibatkan oksigen yang masuk dalam tubuh menjadi terhambat dan sistem pernafasan menjadi rusak.

9. Pembesaran hati



Parasit toksoplasma yang masuk pada jaringan hati dapat merusak kinerja hati sehingga hati kehilangan kemampuannya dalam menguraikan hemoglobin, Membersihkan darah dan menyaring racun yang dihasilkan dari radikal bebasm obat obatan dan dari makanan yang telah dikonsumsi. Kegagalan jaringan hati dalam mengikat racun menyebabkan hati menjadi meradang dan timbul pembengkakan.

10. Menyebabkan reaksi alergi

Pada sebagian orang sangat sensitif terhadap bulu kucing. Bulu kucing yang telah dihinggapi bakteri Bartonella henselae dan parasit toksoplasmosis dapat menyebabkan seseorang mengalami reaksi alergi berupa bersin bersin, ruam merah dan gatal dikulit atau terserang pilek. Air liur dan urine kucing yang terkontiminasi bakteri dan parasit yang tanpa sengaja mengenai manusia melalui tangan yang belum dicuci atau karena makanan yang telah dijilat kucing maka dapat menyebabkan seseorang terserang reaksi alergi yang lebih berat, Contohnya mual mual hingga muntah.

Baca juga : cara tes alergi

Waspada Virus Feline Panleukopenia pada kucing

Waspadalah pada kucing yang sedang menderita sakit, Gejalanya kucing sedang mengalami demam dan kehilangan bobot tubuh yang signifikan. Gejala awal tersebut adalah tanda bahwa kucing sedang terinfeksi virus Feline panleukopenia yang disebabkan akibat tertular dari hewan lain atau akibat mengkonsumsi bangkai daging yang telah membusuk dan mengandung bakteri feline panleukopenia.

Virus feline panleukopenia merupakan virus feline yang menyerang bagian usus kucing dan menyebabkan peradangan berat. Radang usus pada kucing dapat menyebabkan kucing menderita Tifus. Penyakit tersebut dapat menular pada binatang peliharaan lain seperti anjing, Hamster atau Kelinci. Virus Feline panleukopenia juga bisa menjadi penyebab iritasi saluran pencernaan manusia dan menyebabkan peradangan dan pembengkakan yang menimbulkan rasa nyeri yang berkepanjangan pada jaringan perut, mual-mual, muntah dan dapat menurunkan kesadaran seseorang atau pingsan.

Waspada penyakit rabies pada kucing

Rabies adalah penyakit yang biasa menyerang hewanbn anjing , Dimana sifat penyakit terrsebut merusak jaringan otak dan mengacaukan sistem saraf. Namun rabies dapat pula menyerang kucing yang telah terinfesksi akibat tertular dari anjing. Misalnya kucing terinfeksi rabies setelah sempat berkelahi dengan anjing dimana air liurnya atau percikan darah anjing telah menempel pada kulit kucing yang mengalami luka. Penyakit anjing gila atau rabies dapat menular pada manusia lewat gigitan kucing, Jika memang kucing telah terinfeksi virus rabies.

Baca juga : vaksin rabies pada manusia

Merawat kucing setiap hari adalah penting

Merawat kebersihan tubuh kucing adalah sebuah komitmen yang wajib dilakukan jika ingin memeliharanya, terlepas anda akan menganggapnya hanya untuk sebagai hobi saja atau untuk dijadikan sebagai teman disaat santai atau sebagai anggota keluarga baru. Merawatnya setiap hari sangat penting. Hal tersebut bukan hanya untuk pencegahan munculnya bakteri bartonella hensalae dan parasit toksoplasmosis saja, Namun juga agar virus Feline tidak menyerang organ tubuh kucing itu sendiri.

Pemahaman tentang bahaya bakteri dan parasit yang ada pada kucing sudah saatnya diketahui oleh anak anak usia dini, agar mereka dapat mengetahui bahwa hewan kucing yang dijadikan peliharaan perlu mendapatkan fasilitas perawatan yang baik dan benar agar selalu dalam keadaan sehat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn