Tak Mau Stres dan Beruban, Bocah Ini Enggan Kerjakan PR-nya

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tak Mau Stres dan Beruban, Bocah Ini Enggan Kerjakan PR-nyaKisah seorang bocah asal California ini cukup unik dengan keengganannya untuk mengerjakan PR dari sekolah. Edward Cortez yang usianya 14 tahun ini menulis sebuah makalah yang isinya tentang alasan pribadinya mengapa tak mau mengerjakan PR. Makalah tersebut adalah tugas yang diberikan oleh sang guru karena sudah terlalu sering Edward tidak mengerjakan PR-nya.

Hasil tulisan atau makalahnya adalah bahwa ia mengakui sendiri tak mau kerjakan pekerjaan sekolah secara berlebihan. Apalagi jika harus mengerjakan PR di akhir pekan, ia paling enggan untuk hal tersebut. Ini karena baginya, akhir pekan adalah waktunya bersantai dengan bermain bersama teman-temannya maupun puas menonton televisi.

Akhir pekan bukan seharusnya diisi dengan mengerjakan PR, yakni suatu hal yang membuatnya stres. Sebab menurut dirinya, pekerjaan rumah dari sekolah hanya mengakibatkan stres dan membuatnya tak bahagia. Ia meyakini bahwa stres adalah salah satu pemicu tumbuhnya rambut putih alias uban dini, jadi ia tak mau stres karena takut beruban di usia muda.

Ia mengungkapkan dalam surat tersebut kalau ia tak ingn rambutnya memutih persis seperti rambut ibunya yang telah beruban. Baginya pun PR dianggap sebagai sebuah hal tak berguna karena bukan hal nyata di dunia nyata sehingga tak perlu melakukannya. Ia pun tak lupa menambahkan kalimat ini di akhir makalahnya, “Kasus ditutup, aturan pengadilan berpihak pada Edward Immanuel Cortez dalam kasus siswa vs pekerjaan rumah.”

Hal ini menjadi viral karena salah seorang kerabatnya mengunggah tulisan tersebut ke media sosial Twitter yang kemudian membuat banyak warganet malah tertawa karenanya. Salah seorang guru yang turut berkomentar di postingan itu pun setuju dengan apa yang Edward sampaikan, sebab baginya pekerjaan rumah tak seharusnya dikerjakan di akhir pekan.

Benarkah stres picu tumbuhnya uban?

Belum semua peneliti menemukan kesepakatan tentang benar tidaknya stres bisa memicu rambut putih. Dilansir dari laman CNN Indonesia, munculnya uban tak serta-merta terjadi karena stres. Hal ini bisa saja dipicu oleh kesehatan menyeluruh tubuh seseorang atau bahkan karena faktor genetik.

Ini karena setiap orang mengalami uban pada usia yang berbeda-beda, ada yang masih remaja sudah beruban, tapi ada pula yang rambut memutih baru saat memasuki usia 50 tahun. Rata-rata 100 ribu folikel rambut yang berada di kepala manusia dan ada pabrik rambut kecil yang letaknya di dasar per folikel di mana mereka akan menghasilkan warna rambut dengan bekerja sama.

Warna rambut sendiri pun ditentukan oleh melanin, yakni suatu pigmen di mana ketika melanin pada rambut banyak yang hilang, otomatis rambut bisa berubah keabuan. Jadi ketika uban mulai timbul dan semakin banyak, itu artinya sudah banyak melanin yang hilang.

Bahkan dilansir dari laman Liputan 6, menurut seorang profesor dermatologi dari University of Melbourne, Rodney Sinclair mengatakan bahwa kaitan antara stres sebagai penyebab rambut beruban belum ada bukti nyatanya, termasuk gaya hidup dan diet yang bisa berpengaruh pada timbulnya uban. Faktor genetik dan penurunan melaninlah yang menjadi pemicu utama dari rambut yang hitam berubah keabuan dan memutih.

fbWhatsappTwitterLinkedIn