Dengan Soda, Wanita di Kenya Bunuh Bayi Karena Aborsi Tidak Dilegalkan

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kenya ada dalam deretan negara yang takmelegalkan aborsi selain Indonesia, tentu kondisi darurat menjadi pengecualianseperti saat nyawa janin atau sang ibu sedang berada dalam ancaman. Namunkarena hal ini, para wanita yang melahirkan anak yang tidak diinginkan, merekamencari cara lain untuk menghilangkan nyawa anak-anak tersebut.

Bisa dikatakan, Kenya justru sedangmenghadapi krisis di mana wanita membunuh bayi-bayi yang tidak mereka inginkan.Memberi minuman soda/karbonasi adalah cara yang digunakan para ibu ini untukmembunuh. Bukannya memberi ASI bagi para bayi yang baru lahir, minuman sodaatau bir jahelah yang para ibu ini berikan.

Seorang aktivis HAM di Kibera bernama VincentOdhiambo mengatakan bahwa sebuah laporan ia terima mengenai seorang wanita yangmemberi minuman soda pada bayi perempuannya yang baru saja ia lahirkan. Betapakita tahu bahwa minuman soda adalah jenis minuman yang tidak seharusnyadikonsumsi atau diberikan kepada bayi. Bayi baru lahir jelas memerlukan ASIuntuk memenuhi segala kebutuhan nutrisi pada tubuh.

Melansir dari World of Buzz, Odhiambo mengatakan bahwa sejumlah wanita tak siapmemiliki sebuah keluarga dan karena mereka tahu bahwa memberi minuman sodakepada bayi maka bayi bisa meninggal, mereka melakukan itu. Hal ini terbuktidari laporan yang ia terima dengan disertai gambar bayi perempuan kecil yangseperti posisi janin setelah sang ibu diduga memberinya minuman soda.

Bahkan sebenarnya, bayi usia genap setahunpun belum boleh diberi minuman soda dan harus menunggu sampai usianya 2 tahunminimal. Dilansir dari BabyCenter, pemberianair yang paling diperbolehkan dan aman bagi bayi di atas 6 bulan pun adalah airputih biasa, bukan air mineral apalagi air berkarbonasi.

  • Inikarena minuman berkarbonasi adalah minuman bergas sehingga pencernaannya yangmasih berkembang dan belum sempurna bisa bahaya kalau menerima asupan minumanbersoda.
  • Bayibisa mengalami sendawa berlebihan dan juga sering meludah.
  • Bayidapat mengalami ketidaknyamanan pada pencernaannya yang kemudian membuatperutnya sakit.
  • Walausetidaknya bayi berusia 2 tahun boleh diberi minuman soda, hal ini sebenarnyabukanlah ide yang tepat dan baik. Pada usia dewasa saja perut kita bisabermasalah karena mengonsumsi soda, maka bayi pada usia 2 tahun pun sebaiknyabelum diberi minuman karbonasi.
  • Ada kemungkinanbayi 2 tahun yang dibiasakan minum air karbonasi polos atau tak ada rasanyanantinya dapat lebih tertarik kepada minuman berkarbonasi dengan rasa. Minumankarbonasi rasa lebih kaya akan perasa buatan, tinggi gula, gula, hingga bahankimia lain yang tak bagus untuk kesehatan si kecil.

Walau beberapa wanita memilih menghindariaborsi dan menggunakan minuman soda untuk mengakhiri hidup anak mereka,sebagian wanita lainnya masih cukup banyak yang tetap memilih jalan aborsisecara diam-diam yang padahal risiko bahayanya sendiri sangat besar bagi siibu.

fbWhatsappTwitterLinkedIn