Paru-paru basah memiliki istilah lain yang sudah lebih dikenal, yakni pneumonia di mana pada kondisi ini, kantong-kantong udara pada satu atau kedua paru-paru mengalami inflamasi yang dipicu oleh infeksi. Kumpulan kantong-kantong udara kecil pada penderita pneumonia yang ada pada ujung saluran pernapasan di dalam organ paru-paru bakal berisi cairan dan akhirnya membesar.
Penting untuk diwaspadai akan penyakit paru-paru basah ini karena kondisi ini termasuk di dalam penyebab kematian anak paling tinggi di seluruh dunia. Paru-paru basah atau pneumonia yang tak ditangani dengan cepat dan tepat maka bahaya paru-paru basah yang lebih serius dapat terjadi. Di bawah ini merupakan sedikit ulasan mengenai apa saja komplikasi atau bahayanya.
(Baca juga: penyebab paru-paru basah)
1. Keracunan Darah atau Septikemia
Komplikasi atau bahaya dari paru-paru basah yang pertama dan perlu diwaspadai adalah keracunan darah atau yang diistilahkan dengan nama septikemia. Ada sejumlah gejala yang patut diwaspadai sebagai septikemia dan perlu segera diperiksakan ke dokter, khususnya jika Anda punya riwayat paru-paru basah.
- Demam tinggi di mana suhu tubuh bisa berpotensi di atas 38 derajat Celsius.
- Nafas lebih cepat.
- Detak jantung lebih cepat alias berdebar-debar.
- Hipotensi alias darah rendah.
- Sakit kepala/pusing di mana ini juga sebagai akibat dari tekanan darah rendah.
- Aliran urine yang berkurang ketika buang air kecil.
- Perubahan sikap mental, seperti disorientasi atau mudah bingung.
- Kulit berubah pucat.
- Keringat dingin.
- Pingsan atau kehilangan kesadaran.
2. Efusi Pleura
Ketika gejala paru-paru basah sudah muncul dan Anda merasakan ketidaknyamanan selama beraktivitas yang berhubungan dengan pernapasan, segeralah ke dokter sebelum terjadi kondisi lebih lanjut yang tak diharapkan. Efusi pleura merupakan salah satu gangguan kesehatan akibat paru-paru basah yang tak segera mendapat pertolongan.
Efusi pleura mungkin masih kurang begitu familiar bagi sebagian dari kita di mana kondisi ini adalah adanya cairan menumpuk di antara 2 lapisan pleura. Pleura sendiri adalah membran pemisah antara dinding dada bagian dalam dengan paru-paru dan fungsi dari cairan yang dihasilkan pleura adalah melumasi paru-paru.
Paru-paru kita bisa bergerak secara lancar saat bernapas itu semua berkat pelumas yang diproduksi oleh pleura. Hanya saja, saat terjadi penumpukan cairan yang berlebihan, otomatis akan timbul gejala-gejala yang cukup tak nyaman bagi penderitanya. Gejala-gejala tertentu yang dimaksud di sini antara lain adalah:
- Sesak nafas
- Demam
- Batuk
- Sakit atau nyeri pada bagian dada ketika menarik dan membuang nafas.
Biasanya, gejala efusi pleura akan terasa apabila jika kondisii sudah ada pada tahap parah atau menengah. Apabila cairan yang menimbun masih termasuk di dalam level ringan, maka pada umumnya tak akan ada gejala yang dirasakan oleh penderita.
Selain dari paru-paru basah atau pneumonia, faktor penyebab efusi pleura bisa jadi adalah kondisi seperti kanker paru-paru, rheumatoid arthritis, penyakit lupus, emboli paru, dan TBC atau tuberkulosis. Namun selalu ada potensi bahwa efusi pleura ini juga terjadi akibat keluarnya rembesan cairan yang berasal dari pembuluh darah. Kadar protein terlalu rendah di dalam darah bisa memicu rembesan tersebut.
(Baca juga: cara mengobati paru-paru basah)
3. Abses Paru-paru
Jika sudah timbul gejala paru-paru bermasalah, seperti halnya paru-paru basah, maka Anda perlu segera tanggap dan melakukan pemeriksaan. Sebelum gejala bertambah serius dan bisa menjadi komplikasi, pneumonia perlu ditangani sesegera mungkin. Salah satu bahayanya adalah terjadinya abses paru-paru.
Abses paru sendiri merupakan sebuah kondisi paru-paru yang terinfeksi dan penyakit ini mampu memicu pembengkakan di mana di dalamnya berisi nanah. Tak hanya bengkak, terjadi pula nekrotik di bagian jaringan organ paru-paru, ditambah pula dengan rongga berisi butiran nekrotik yang terbentuk. Semuanya itu merupakan efek akibat dari adanya infeksi mikroba.
Kondisi gangguan kesehatan ini bisa dialami oleh siapapun dengan usia berapapun, tapi orang-orang dengan usia 60 tahun lebih akan lebih berisiko mengalami komplikasi ini. Faktor risiko bisa dikurangi dan inilah cara yang tepat bagi Anda untuk mencegah bahaya ini. Supaya bisa mencegah atau mengatasi secepatnya, Anda bisa menyimak segala kemungkinan gejala yang terjadi:
- Bau air liur tak sedap atau tak enak.
- Batuk-batuk
- Berkeringat berlebihan.
- Menggigil
- Demam tinggi.
- Tubuh lemah.
- Tubuh cepat lelah.
- Nafsu makan hilang.
- Penurunan bobot tubuh.
- Air liur berdarah.
- Sakit atau nyeri di bagian dada.
- Sesak nafas
- Mengi
- Detak jantung yang lebih cepat dari biasanya dan terjadi tanpa alasan.
4. Infeksi Darah
Terjadinya infeksi darah atau yang juga disebut dengan sepsis merupakan sebuah kondisi yang tak bisa dianggap enteng. Menjadi salah satu bahaya dari paru-paru basah, infeksi darah ini mampu berpengaruh terhadap sistem daya tahan tubuh. Bila penanganannya cukup cepat, risiko terjadinya reaksi tubuh yang tak diharapkan pun menjadi lebih kecil.
Terkadang infeksi yang menang saat terjadi perlawanan terhadap sistem imun tubuh seseorang mampu menjadi pemicu sepsis dan gejala-gejala yang wajib untuk Anda perhatikan serta waspadai antara lain adalah:
- Batuk-batuk
- Lebih tingginya jumlah sel darah putih dari normalnya.
- Nafas pendek.
- Detak jantung yang lebih cepat.
- Demam atau hipotermia di mana suhu tubuh bisa menjadi tinggi ataupun malah bisa rendah.
- Produksi urine yang menurun atau berkurang.
Terkadang bahaya paru-paru basah satu ini lebih sering dianggap sebagai flu biasa sehingga orang-orang tak mudah menyadari adanya infeksi darah di dalam tubuhnya. Untuk membedakan antara flu dengan infeksi darah, maka Anda hanya perlu melihat bahwa gejala pada infeksi darah muncul tiba-tiba. Apabila sebelumnya Anda sudah menderita paru-paru basah, maka infeksi darah merupakan komplikasinya.
(Baca juga: cara mencegah paru-paru basah)
5. TBC
Selain itu, bahaya paru-paru basah lainnya yang berpotensi terjadi adalah TBC alias tuberkulosis di mana gejala utama yang paling umum adalah terjadinya batuk berdahak yang bisa lebih dari 3 minggu yang bahkan terkadang disertai darah. Tubuh yang lelah, demam, turunnya berat badan dan hilangnya selera makan merupakan gejala yang patut untuk Anda waspadai sesegera mungkin.
6. Kanker Paru-paru
Tumbuhnya tumor yang berkembang menjadi kanker paru-paru juga sangatlah memungkinkan bagi para penderita paru-paru basah, terutama yang memang sudah berada pada usia lanjut. Kanker paru-paru tidaklah hanya berisiko bagi orang-orang yang merokok secara aktif, tapi juga orang-orang yang mengalami masalah pada paru-parunya dan tidaklah ditangani dengan cepat dan benar
7. Bronkitis
Pasti sudah tak asing dengan penyakit bronkitis di mana kondisi ini adalah adanya infeksi yang menyerang bagian saluran pernapasan utama. Ternyata bronkitis tidaklah terjadi begitu saja karena kondisi ini pun mampu menjadi akibat atau bahaya dari paru-paru basah. Gejala yang perlu untuk Anda waspadai antara lain adalah:
- Demam ringan.
- Tubuh cepat lelah.
- Dada sakit dan tidak nyaman.
- Sakit tenggorokan.
- Batuk berlendir dengan warna lendir hijau atau kuning yang keabuan.
- Hidung berair atau justru tersumbat.
(Baca juga: obat paru-paru basah – makanan untuk paru-paru basah)
Itulah segala bahaya paru-paru basah yang cukup serius apabila Anda membiarkan pneumonia tanpa penanganan medis maupun tradisional. Sebelum komplikasi terjadi, Anda bisa secara rajin mengecek kesehatan paru-paru sekaligus mengobatinya baik secara medis atau alami.