Penyakit Addison adalah salah satu jenis penyakit di mana kelenjar adrenal tidak berfungsi optimal. Akibatnya, terjadi kekurangan hormon seperti kortisol dan aldosterone dalam tubuh. Penyakit Addison adalah penyakit yang disebabkan oleh berkurangnya hormon yang diproduksi oleh kelenjar adrenal. Penyakit ini tergolong ke dalam kelainan langka pada kelenjar adrenal.
Padahal kedua hormon ini sangat diperlukan bagi tubuh di mana kortisol penting dalam metabolisme, mengontrol kadar gula darah, mengurangi peradangan, dan membantu pembentukan ingatan. Sementara aldosteron mengatur jantung jantung, mengatur kadar potassium dan sodium dalam tubuh, menyeimbangkan kadar elektrolit dalam tubuh, dan mengatur tekanan darah. Terbayang bukan kalau kedua hormon tersebut jumlahnya tidak cukup? Berbagai gangguan kesehatan akan terjadi.
Penyakit addsison dapat menyerang setiap orang, laki-laki dan perempuan. Namun, umumnya penyakit ini banyak diderita oleh anak-anak dan perempuan. Penderita biasanya adalah orang-orang yang dalam usia produktif sekitar 30 sampai 35 tahun. Akibatnya, penyakit ini dirasakan sangat menggangu kegiatan sehari-hari penderita.
Penyebab Penyakit Addison
Penyakit Addison ada beberapa hal. Namun penyakit ini intinya menyerang kelenjar adrenal. Kelenjar adrenal ini diproduksi di dua tempat, yaitu medulla yang terletak di bagian dalam otak dan korteks. Sedangkan korteks adalah lapisan bagian luar kelenjar adrenal. Korteks menghasilkan hormon kortikosteroid. Penyebab penyakit Addison, secara keseluruhan dapat diuraikan seperti di bawah ini.
- Penyakit Autoimun
Ada berbagai jenis penyakit autoimun yang dikenal saat ini. Dan yang menjadi penyebab seseorang mendereita Addison adalah Sindrom Autoimun Poliglandular / APS, di mana sistem kekebalan tubuh yang berlebihan menyerang lapisan bagian luar kelenjar adrenal atau korteks. APS adalah kondisi autoimun yang diwariskan oleh orangtua kepada anaknya. Sistem kekebalan tubuh menganggap korteks adalah benda asing, sehingga korteks menjadi rusak.
Penyakit Addison yang disebabkan oleh autoimun paling banyak terjadi. Pada anak-anak dapat menyebabkan terlambat mengalami pubertas. Addison yang disebabkan oleh autoimun disebut infusiensi atau kekurangan adrenal primer.
Beberapa penyakit autoimun lain yang dapat menyebabkan penyakit addsison, meskipun jarang terjadi antara lai penyakit Celliac, Sindrom Schmidt, Diabetes Melitus Tipe 1, Penyakit Graves, Vitiligo, Hipoparatiroid idiopatik, dan Miestenia Gravis.
- Terjadinya Pendarahan
Pendarahan yang terjadi pada medulla atau korteks dapat menyebabkan fungsinya terganggu dan hormone yang dihasilkan juga berkurang.
- Kanker
Penyakit kanker yang dapat mengakibatkan Addison adalah kanker yang merambat dan menyerang kelenjar adrenal, bukan kanker yang terjadi khusus di organ yang memproduksi adrenal. Ini dapat terjadi pada kanker yang sudah memasuki stadium tinggi. Kanker yang menyerang sampai baian korteks dan atau medulla dapat menyebabkan hormone berkurang produksinya. Sebagai akibatnya, berbagai gangguan kesehatan dapat terjadi.
- Tuberkolosis
Bakteri penyebab tuberkolosis, dapat merambat mengenai kelenjar adrenal dan mengganggu fungsinya. Terutama terjadi pada tuberkolosis pernapasan dan tuberkolosis yang menyerang tulang.
- Insufiensi Sekunder
Insufiensi adrenal sekunder yaitu ketidakcukupan jumah hormon yang dihasilkan kelenjar adrenalin karena kondisi kelenjar pituitary yang terserang penyakit, Infusiensi sekunder merupakan penyebab tidak langsung, Kelenjar pituitary yang bermaslah mengakibatkan jumlah hormon adrenokortikotopik. Padahal hormon ini penting karena merangsang koteks untuk memproduksi hormon-hormon adrenalin. Insufesiensi sekunder dapat terjadi karena tumor dan penyakit kronis seperti asma dan arthritis.lah
- Krisis Addisonian
Krisis Addinisonian adalah keadaan di mana kadar hormon kortisol dalam tubuh sangat rendah. Hal ini dapat terjadi karena penyakit Addison yang tidak diterapi, sehingga kerusakan pada kelenjar adrenal terus berlanjut. Selain itu, krisis Addisonian dapat juga terjadi karena stress fisik karena sakit, dan infeksi atau cedera pada kelenjar adrenal.
Gejala terjadinya krisis addisonian, yaitu tingkat potassium tinggi, hilang kesadaran, tekanan darah rendah, sodium dalam tubuh rendah, nyeri kaki – perut – punggung bagian bawah, diare dan muntah. Krisis Addisonian dapat menyebabkan dehidrasi yang memicu syok, kejang, sampai kematian.
- Diturunkan secara genetis dari orangtua
Addison dapat terjadi karena diturunkan secara genetis oleh orangtua. Terutama Addison yang disebabkan autoimun. Karena beberapa penyakit kelainan autoimun merupakan penyakit genetis.
- Penggunaan obat-obatan yang mengadung steroid dalam jangka panjang
Pada tahap awal penggunaan obat-obatan jenis dapat merangsang kerja hormone untuk lebih banyak berproduksi. Namun dalam jangka waktu lama dan terus menerus dapat mengakibatkan medulla dan korteks mengalami kerusakan. Ini terjadi karena sebelumnya dipaksa untuk bekerja lebih keras.
Gejala Penyakit Addison
Penyakit Addison sebenarnya termasuk penyakit langka. Berdasarkan penelitian gejala Addison juga mirp dengan beberapa penyakit lain sehingga sulit terdeteksi. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui gejalanya secara rinci. Gejala utama penyakit Addison, antara lain :
- Cepat lelah.
- Meningkatnya keinginan untuk makan yang rasanya asin.
- Rasa haus yang berlebihan. Rasa haus ini terjadi karena pada saat tubuh kekurangan aldosterone, maka tubuh mengeluarkan sodium yang banyak dan mempertahankan kaliumnya. Akibatnya ginjal akan mengeluarkan air seni lebih banyak dan tubuh kekurangan cairan.
- Otot menjadi lemah karena kadar gula darah dalam tubuh yang menurun drastis. Kadar gula darah yang sedkit mengakibatkan tubuh tidak bisa mensintesa karbohidrat dan protein yang masuk menjadi energi.
- Secara kejiwaan mudah tersinggung dan mengalami depresi.
- Berat badan menurun
- Sering buang air kecil. ini juga bisa diakibatkan rasa haus yang berlebihan / dehidrasi. Selain itu, berhubungan dengan kerja ginjal yang telah disebutkan sebelumnya.
Karena gejala awal yang tidak terdeteksi, maka banyak penderita Addison menjadi bertambah parah setelah beberapa bulan atau beberapa tahun. Akibatnya, penyakit Addison bertambah parah, dengan gejala-gejala antara lain :
- Nyeri pada bagian perut, sendi, dan punggung.
- Kelelahan yang kronis (terus menerus).
- Depresi dan kebingungan
- Diare
- Penderita sulit untuk berkonsentrasi.
- Warna kulit menjadi lebih gelap. Warna kulit menjadi lebih gelap karena ketika kekurangan hormone kortikosteroid, otak memproduksi korticotropin yang menyebabkan perubahan warna kulit.
- Menstruasi tidak teratur pada perempuan, disfungsi seksual pada laki-laki, dan terlambat puber pada anak-anak.
- Mengalami radang di daerah mulut.
- Muntah
- Pingsan ketika semua gejala memuncak.
Diagnosa Penyakit Addison
Karena gejala awal penyakit Addison bersifat umum, maka biasanya dokter yang mencurigai penyakit ini, akan mendiagnosa agar dapat diberikan pengobatan tepat. Diagnosa dapat dilakukan dengan cara :
- Tes Darah. Tes darah dilakukan untuk mengatur kadar sodium, kortisol potassium, serta antibody yang terdapat dalam darah yang terkait dengan Addison.
- Tes Stimulasi ACTH. Ini dilakukan untuk mengetahui respon kelenjar adrenal terhadap hormone adrenokortisol. Apabila pasien menderita penyakit Addison, maka respon terhadap ACTH sintetis / buatan sangat sedkit dan bahkan tidak ada.
- CT Scan. CT scan merupakan salah satu tes pencitraan yang dilakukan pada perut pasien untuk melihat kelenjar adrenalin.
- Pemeriksaan MRI. MRI dilakukan pada kelenjar pituitari, untuk mengetahui adanya krisis Addinosian
Pengobatan Penyakit Addison
Terapi atau pengobatan Addison dilakukan untuk mengembalikan kadar hormon steroid yang tidak diproduksi tubuh. Pengobatan tersebut, antara lain :
- Pemberian Obat
Obat kortokosteroid yang biasa diberikan oleh dokter misalnya fludrocotisone untuk mengganti aldosterone. Resep obat hydrocortisone, prednisone, atau cortison juga dapat diberikan dokter untuk menggantikan kortisol. Obat-obatan tersebut dimaksudkan sebagai pengganti hormon yang kurang jumlahnya. Dengan demikian diharapkan beberapa fungsi yang diatur oleh hormon tersebut dapat bekerja dengan baik. Penambahan obat yang mengandung sodium diberikan untuk penderita yang mengalami gangguan pencernaan, seperti muntah dan diare.
- Suntikan Kortikosteroid
Jika penderita sakit Addison sudah mengalami gangguan pencernaan seperti muntah, maka pilihan pengobatan adalah suntikan. Suntikan yang dimaksud tentu saja dengan bahan yang mengandung fludrocortisone / hydrocortisone / prednisone / cortison. Suntikan juga diberikan kepada penderita krisis Adisionian yang mengakibatkan kadar gula darah sangat rendah sehingga mengalami kelelahan kronis. Obat yang umumnya disuntikkan adalah obat yang mengandung gula (dextrone), larutan garam (saline), dan hydrocortisone.
- Terapi Penggantian Androgen
Terapi penggantian androgen dengan obat oral atau suntikan diberikan kepada penderita Addison wanita. Terapi ini diyakini mampu mengobati gairah seksual yang hilang akibat kelenjar adrenal tidak menghasilkan cukup hormon. Ini disarankan kepada wanita yang suka berolahraga dan atau pada saat cuaca panas, di mana Addison membuat kelelahan yang kronis. Peningkatan dosis terapi, obat, dan lain-lain akan diberikan oleh dokter sesuai gejala yang ditunjukkan oleh penderita. Misalnya penderita dengan ciri-ciri stress, penderita anak-anak, dan penderita yang mengalami ini karena penyakit infeksi lain.
- Pengobatan terhadap Penyakit Lain
Pengobatan terhadap penyakit yang menyebabkan Addison, seperti tuberkolosis, asma, dan kanker juga dilakukan agar suatu saat kadar hormon dalam tubuh normal kembali tanpa obat-obatan.
Agar orang-orang di sekeliling memahami situasi penyakit Addison, kemanapun penderita pergi siapkan cataran tentang penyakitnya dan obat-obatan yang diperlukan. termasuk di dalamnya alamat dan nomor telepon kerabat terdekat dan dokter yang bisa dihubungi. Mengapa hal ini perlu dilakukan? Karena pengobatan penyakit Addison berlaku sepanjang hidup pasien. Hanya saja dosisnya yang bia bertambah atau berkurang sesuai gejala yang ditunjukkan.
Demikian artikel tentang penyakit Addison. Diharapkan dengan ulasan singkat ini dapat menjadi acuan pembaca tentang penyakit ini. Dapat juga berguna apabila orang di sekeliling kita menunjukkan gejala penyakit tersebut. semoga bermanfaat.