15 Ciri Premenopause pada Wanita Wajib Diwaspadai

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Menopause adalah masa yang dialami setiap wanita, di mana wanita yang mengalami menstruasi akan berhenti sama sekali minimal sekitar satu tahun. Usia menopause ini beragam mulai dari sekitar 40 tahun, meskipun ada yang mengatakan bahwa usia menopause 45 tahun termasuk gejala menopause dini.

Jarak antara seseorang mulai mengalami ciri-ciri menopause sampai sebelum menopause atau sebelum menstruasi benar-benar berhenti di sebut premenopause atau perimenopause atau pra menopause. Dan waktu ketika orang mengalami premneopause ini juga berbeda-beda, bisa 10 sampai 15 tahun. Namun, ada juga yang mengalami hanya beberapa bulan.

Gejala premenopause dipengaruhi oleh produksi estrogen di masa ini yang naik turun. Jadi kalau seseorang dikatakan mengalami menopause usia 55 tahun, ciri perimenopause sudah dapat dialami sekitar usia 45 tahun. Artikel kali ini akan membahas ciri premenopause agar wanita lebih memahami kondisi pribadinya dan bersiap.

  1. Perubahan Lama Menstruasi

Pada wanita yang sudah memasuki masa premanopause, lama menstruasi akan berubah. Menjadi lebih sebentar atau bahkan menjadi lebih lama, namun ini tidak terjadi menetap. Terkadang menstruasi normal, bulan depan bisa lebih lama, dan saterusnya. Di periode ini, wanita akan kesulitan menghitung masa suburnya, karena terjadi ketidakteraturan. Jika wanita tiba-tiba berhenti menstruasi, perlu diketahui penyebab tidak haid.

  1. Perubahan Masa Menstruasi

Masa mentsruasi juga sering berubah seperti halnya lama manstruasi. Tidak bisa lagi seorang wanita memastikan bahwa dia akan mengalami menstruasi setelah 14 hari dari menstruasi misalnya. Di awal periode premenopause wanita akan mendapatkan menstruasi lebih cepat dari biasanya. Namun, di akhir periode premenopause wanita ada yang beberapa bulan sekali baru mengalami menstruasi.

  1. Menstruasi Lebih Banyak

Di awal premenopause, seorang wanita mengalami perubahan jumlah menstruasi. Kadang ini disebut sebagai pendarahan dan menstruasi dikeluarkan dalam jumlah lebih banyak. Pendarahan dapat berupa pendarahan ringan maupun berat.

  1. Perubahan Emosi

Seperti diketahui, bahwa hormon estrogen mempengaruhi emosi wanita. Pada masa premenopause, wanita mengalami perubahan emosi yang umumnya menjadi lebih sensitif atau mudah tersinggung.

  1. Hot Flashes

Hot flashes atau serangan panas dapat terjadi pada wanita masa premenopause. Tiba-tiba merasa panas dan mengeluarkan keringat di siang hari atau malam hari. Meskipun umumnya terjadi di malam hari. Serangan panas di malam hari terkadang membuat wanita susah tidur atau insomnia. Panas akan dirasakan di daerah sekitar leher, wajah, dan dada. Ciri ini merupakan ciri yang paling umum terjadi. Wanita yang sudah mengalami ini disarankan selalu menggunakan pakaian menyerap keringat, nayaman, dan menghindari rokok dan alkohol.

  1. Susah Tidur

Serangan hot flashes menyebabkan wanita sulit tidur di malam hari. Mereka terkadang mudah tidur, namun akan terbangun di malam hari dan susah tidur kembali. Dengan kondisi demikian, setiap wanita yang mengalami susah tidur penting mengetahui penyebab insomnia berikut ada serangan panas atau tidak.

  1. Vagina Menjadi Lebih Kering

Memasuki masa premenopause, pertanda bahwa terjadi penurunan hormon estrogen dan progesteron. Hal ini menyebabkan vagina menjadi lebih kering. Pada beberapa orang, vagina yang kering sangat terasa di saat aktivitas.  Namun ada juga yang baru merasakannya pada saat hubungan intim. Miss V yang kering menyebabkan wanita agak lama terangsang ketika berhubungan intim. Pada masa ini, terkadang penggunaan pelumas vagina menjadi pilihan.

  1. Infeksi Saluran Kemih

Dengan Miss V yang menjadi lebih kering, resiko terkena tanda-tanda infeksi saluran kemih meningkat. Biasanya ditandai dengan sakit dan panas saat buang air kecil. Sebelum hal ini terjadi, maka seharusnya wanita lebih menjaga kebersihan dan kelembaban Miss V.

  1. Lebih Sering Buang Air Kecil

Lebih sering buang air kecil menjadi salah satu ciri-ciri premenopause. Ini dapat terjadi karena otot-otot panggul di sekitar kandung kemih dan vagina mulai kendur. Hal ini bisa disiasati dengan melakukan olahraga atau senam yang dapat mengencangkan panggul. Paling tidak, dengan senam wanita usia ini dapat menahan beberapa saat keinginan buang air kecil.

  1. Menurunnya Gairah Seksual

Dengan menurunnya hormon estrogen dan progesteron, maka semakin menurun pula gairah seksual yang dimilikinya. Hal ini terkadang mengkhawatirkan sebagian orang sehingga mereka akan melakukan terapi hormonal atau konsumsi makanan yang mengandung estrogen.

  1. Osteoporosis

Banyak akibat dari perubahan hormon estrogen pada wanita. Di antaranya, semakin tingginya resiko ciri-ciri osteoporosis atau pengeroposan tulang. Konsumsi makan yang bergizi akan membentuk mengurangi atau menekan resiko ini.

  1. Kesuburan Menurun

Tentu saja dengan menurunnya estrogen dan semakin sekat dan semakin jauh jarak menstruasi membuat masa subur wanita akan semakin sedikit dan akibatnya kesuburan menurun. Kemungkinan wanita usia ini mengalami kehamilan akan berkurang.

  1. Meningkatkan LDL

Akibat lain dari turunnya kadar estrogen adalah meningkatnya LDL atau kadar kolesterol jahat, sementara kadar HDl atau kolesterol baik menurun. Wanita di masa premenopause akan mudah sekali mengalami serangan jantung. Oleh karena itu, memasuki usia 40 tahun, meskipun belum dirasakan ada ciri-ciri premenopause, maka diet dengan makan sehat atau gaya hidup sehat sudah harus diterapkan. Makanan yang dilarang untuk kolesterol tinggi harus dihindari.

  1. Mudah Lelah dan Mudah Sakit

Menstruasi dipercaya sebagai mekanisme tubuh mengeluarkan kotoran dari dalam tubuh wanita. Menstruasi yang semakin jarang, berarti kotoran yang keluar semakin sedikit dan terpendam di dalam tubuh. Pada masa premenopause, wanita akan mudah lelah dan lebih mudah terserang penyakit dibandingkan biasa.

Itulah ciri-ciri premenopause pada wanita. Dengan mengetahuinya, wanita akan lebih mehamai dirinya dan dapat berkonsultasi ke dokter jika membuat gangguan terhadap aktivitas sehari-hari. Semoga artikel bermanfaat khususnya bagi para wanita dengan usia yang hampir memasuki masa menopause.

fbWhatsappTwitterLinkedIn