Proses Metabolisme Kolesterol dalam Tubuh

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pertama kali mendengar kata kolesterol, yang terbersit dipikiran kita adalah berbagai hal yang berhubungan dengan penyakit dan begitu menakutkan. Sebenarnya apa itu kolesterol. Dan bagaimana metabolisme kolesterol pada tubuh? Yuk simak penjelasan selengkapnya.

Kolesterol merupakan salah satu jenis lemak yang sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk membentuk dinding-dinding pembuluh darah dan bahan dasar dalam pembuatan hormon-hormon steroid pada tubuh. Kolesterol sendiri juga merupakan sumber energi penting bagi tubuh disamping karbohidrat dan protein. Selain itu, kolesterol terdapat pada hampir seluruh hewan dan tumbuhan, termasuk juga manusia. Pada makanan, fungsi kolesterol adalah sebagai penambah citarasa makanan karena memberikan sensasi gurih pada makanan. Itulah mengapa, makanan-makanan yang memiliki kandungan koleterol yang tinggi cenderung memiliki rasa yang lebih enak dan nikmat dibandingkan dengan makanan yang rendah kolesterol.

Lantas kenapa dapat membahayakan? Hal ini karena akan menimbulkan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh kolesterol tinggi. Terlalu banyak mengonsumsi kolesterol sangatlah tidak disarankan karena kelebihan kolesterol dalam tubuh tidaklah dibuang akan tetapi ditampung pada dinding-dinding pembuluh darah yang semakin lama dinding pembuluh darah ini mengalami penyempitan yang menyebabkan penyakit aterosklerosis. Penyakit penyempitan pembuluh darah yang dapat menyebabkan darah tidak dapat mengalir dengan lancar sehingga kian lama dapat membuat penyumbatan pembuluh darah. Akibat fatalnya pembuluh darah dapat pecah yang dapat menyebabkan stroke karena kolesterol, gagal jantung dan kematian. Namun, faktanya kolesterol tidak hanya menyerang mereka yang memiliki berat badan berlebih, tetapi kolesterol pada orang kurus juga berpeluang. Namun, jika dikonsumsi sesuai dengan takaran, kolesterol tidak akan berbahaya, malah akan sangat bermanfaat sekali bagi tubuh.

Pada keadaan normal, sebenarnya kolesterol yang dibentuk dalam tubuh sebanyak dua kali lipat dibandingkan dengan jumlah kolesterol yang dikonsumsi. Kolesterol yang disintesis oleh tubuh ini digunakan untuk pembentukan jaringan, hormon dan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh. Komponen ini dibantu oleh darah pada saat proses mengedarkannya didalam tubuh. Namun, ada sebagian kolesterol yang tetap kembali ke hati untuk diubah menjadi asam empedu. Faktanya, kolesterol memiliki sistem pembatasan kadar pada tubuh. Ketika seseorang terkena penyakit kolesterol, seperti kelebihan kolesterol, tubuh akan melakukan penyeimbangan kolesterol pada tubuh.

Metabolisme kolesterol pada tubuh terjadi pada hati dan dinding usus halus. Kolesterol dari makanan yang telah diserap oleh tubuh bergabung dengan kolesterol yang diproduksi oleh hati yang kemudian membentuk ester kolesterol agar dapat masuk ke plasma darah yang kemudian akan diedarkan keseluruh tubuh. Selain kolesterol, hati juga mensistesis trigliserida yang merupakan asam lemak bebas yang baik bagi kesehatan tubuh. Ester kolesterol dan trigliserida ini kemudian bergabung dan membentuk VLDL (Very Low Density  Lipoprotein) yang mudah dibawa oleh plasma untuk diedarkan ke seluruh tubuh dengan mudah. Ketika VLDL ini telah sampai pada plasma, trigliserida dilepas kembali dalam bentuk asam lemak bebas.

Lepasnya trigliserida dalam bentuk asam lemak bebas ini menyebabkan tertinggalnya LDL. Selanjutnya, kolesterol yang telah berbentuk LDL ini diangkut lipoprotein dari hati menuju seluruh tubuh yang memerlukan LDL ini, termasuk jantung dan juga otak. Kelebihan LDL setelah diedarkan ke seluruh tubuh, kemudian akan dibawa kembali oleh lipoprotein ke dalam hati dalam bentuk HDL yang kemudian akan diuraikan dan dibuang ke empedu dalam bentuk asam empedu atau cairan empedu. Asam empedu ini penting hubungannya dengan pelarutan lemak di usus. Selain itu, asam empedu ini mampu menjaga kolesterol tetap larut dalam cairan empedu.

Sayangnya, metabolisme kolesterol dalam tubuh ini dapat terganggu. Usia dan pola makan seseorang dapat mempengaruhi metabolisme kolesterol dalam tubuh yang dapat menyebabkan penyakit-penyakit tertentu. Meskipun begitu, kolesterol yang berlebih pada tubuh dapat dikendalikan agar tubuh tidak mengalami gangguan metabolisme kolesterol. Berikut beberapa cara menjaga kolesterol tetap normal:

Bisa juga, mengetahui kondisi tubuh yang mengalami perubahan akibat timbulnya gejala kolesterol tinggi dengan cara sederhana mengecek kolesterol. Cara mengecek kolesterol tanpa alat adalah melihat tanda-tanda gejala kolesterol pada tubuh seperti sakit pada kaki, telapak kaki terasa dingin, adanya lingkar di area kornea mata dan sering mengalami pusing. Hal itu adalah gejala adanya efek kolesterol tinggi.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment

Your email address will not be published.

share pendapat, pengalaman, dan info anda mengenai topik ini, baca policy kami.