Schizophrenia atau skizofrenia adalah sebuah jenis gangguan otak atau mental yang terbilang kronis dan menjadi penyebab halusinasi, delusi, perubahan perilaku dan pikiran yang selalu kacau sebagai tanda-tandanya. Bagaimana bila kita merupakan sanak saudara atau teman dari penderita skizofrenia? Apa saja cara-cara menghadapi penderita schizophrenia paling tepat untuk dilakukan?
- Memahami Gejala Skizofrenia
Untuk dapat menghadapi penderita skizofrenia, kita harus dapat lebih dulu mengenali sekaligus memahami apa saja gejala atau tanda-tanda dari skizofrenia itu sendiri. Bila ciri-ciri di bawah ini ditunjukkan oleh orang terdekat kita, kemungkinan besar ia tengah mengalami skizofrenia.
- Memiliki rasa takut hebat namun tak beralasan, seperti halnya ketika seorang penderita terus berkata bahwa ia tengah diintai seseorang dan ada orang yang hendak mencelakainya.
- Curiga terhadap orang lain secara tak beralasan.
- Halusinasi yang diawali dengan pengalaman pancaindra yang berubah, seperti dalam hal mendengar, mencium, mengecap, melihat hingga merasakan suatu hal yang orang lain tak rasakan di situasi dan kondisi serta tempat yang sama.
- Membentuk postur tubuh yang tak seperti biasanya dan terlihat ganjil, seperti membuat gerakan-gerakan kurang jelas berulang kali.
- Penampilan yang tak wajar dan kurang biasa, seperti misalnya mengenakan pakaian tak rapi, kurang sesuai, atau bahkan berbusana secara tak pantas.
- Kurang memiliki emosi dan cenderung menarik diri dari lingkungan serta enggan untuk bersosialisasi dengan orang lain.
- Gaya menulis hingga bicara penderita membingungkan.
- Menghilangkan Anggapan Orang yang Kita Hadapi Adalah Penderita Skizofrenia
Walau kelihatannya segala gejala yang disebutkan tadi ada beberapa hal yang nampak dari orang yang kita tengah hadapi, hal tersebut tak selalu menjamin bahwa orang tersebut memang sedang menderita skizofrenia.
Hilangkan anggapan atau asumsi bahwa orang yang kita dekati atau ajak bicara adalah penderita skizofrenia karena diri kita pun dapat salah menentukan. Jadi apabila ragu, coba tanyakan lebih dulu kepada orang lain yang dekat dengan orang yang kita curigai sebagai penderita skizofrenia agar jelas. Tentunya menanyakan hal ini pun harus dengan kalimat yang sopan supaya tak menyinggung keluarga/teman orang tersebut.
- Berbicara Pelan-pelan
Bila benar mengidap skizofrenia, maka seseorang tersebut akan sulit untuk paham betul apa yang kita bicarakan dengannya karena ia kemungkinan besar hanya berfokus mendengar suara atau kebisingan di sekitarnya. Untuk itulah, kita perlu secara sabar, perlahan dan jelas dalam berbicara dengannya.
Cara bicara kita juga harus tenang sebab pada umumnya penderita skizofrenia akan mudah letih bagian sarafnya dikarenakan terus-menerus mendengar suara bising yang berada di dalam kepalanya. Bila kita adalah tipe yang suka bicara cepat, dengan penderita skizofrenia harus berbeda dan lebih pelan.
- Jangan Takut terhadap Delusi
Sebagian besar orang dengan skizofrenia akan mengalami yang namanya delusi sebagai ciri-ciri skizofrenia yang umum sehingga bila kita berhadapan dengan si penderita, lebih baik kita waspada terhadap segala kemungkinan delusi dan janganlah takut akan hal tersebut. Delusi yang dialami penderita dapat berupa hal-hal yang berkaitan dengan kita atau bahkan hal-hal lainnya.
Contoh delusi adalah seperti kita orang yang kita ajak bicara melihat kita sebagai seorang makhluk luar angkasa misalnya atau lainnya yang seakan kurang masuk akal. Tetaplah sabar dan tenang dalam menghadapi orang yang mengalami delusi dan pastikan juga untuk dapat menyaring berbagai informasi selama percakapan yang berlangsung.
- Menghindari Meniadakan Penderita
Mungkin ada beberapa dari kita yang ketika berhadapan dengan seseorang yang berhalusinasi dan berdelusi akan cukup terganggu sehingga akan berbicara seolah orang tersebut sedang tak ada di depan kita. Perkataan kita tetap akan ditangkap olehnya, maka bila kita seakan tak menganggap kehadirannya, hal ini dapat membuat penderita tersinggung dan terluka.
- Mewaspadai Perilaku Tak Wajar
Sangatlah wajar bila kita menemukan atau melihat langsung orang yang kita ajak bicara melakukan hal-hal aneh atau berperilaku tak biasa karena mengidap skizofrenia. Waspadai akan hal ini agar dapat menyesuaikan diri serta hindari untuk mengolok, mengejek apalagi menertawai penderita karena cara pikirnya atau perilaku yang janggal tersebut.
Apabila sudah ada tanda-tanda bahwa perilakunya dapat membahayakan dirinya sendiri maupun orang yang ada di sekitarnya, jangan ragu untuk menghubungi polisi. Situasi yang mengancam dapat berbahaya jika tak segera mengambil langkah cepat. Jika penderita mulai mengeluarkan kata-kata ancaman, segera bersiap ambil tindakan melindungi diri atau meminta bantuan.
- Mengingatkan untuk Terus Mengonsumsi Obat
Penderita skizofrenia ada kecenderungan merasa malas untuk mengonsumsi obat-obatan dan seringkali ingin berhenti menggunakannya. Padahal, konsumsi obat dan terapi skizofrenia sangatlah penting dalam mendukung kondisinya agar lebih baik. Bila penderita mengeluhkan tentang hal tersebut pada kita, maka sarankan kepada si penderita untuk konsultasi lebih dulu dengan dokter.
- Berempati
Karena kita sudah melihat apa saja yang menjadi gejala utama dan umum skizofrenia, akan lebih baik kalau kita bisa berhadapan dengan penderitanya sambil memahami sudut pandang mereka. Berempati akan membantu kita berhubungan baik dengan para pengidap skizofrenia.
Tentu dalam hal ini, berempati dapat membantu kita supaya tak terlalu egois dan mampu lebih sabar terhadap si penderita. Bahkan dengan mengerti sudut pandang penderita, kita pun akan jauh dari godaan untuk menghakimi kondisi mereka serta bakal jauh lebih mengerti apa yang mereka sedang butuhkan. Memahami situasi yang ada dan membayangkan betul rasa kehilangan kontrol akan pikiran dan perilaku diri sendiri kiranya membuat hubungan kita baik dengan si penderita.
- Menghindari Aksi Memperburuk Delusi Penderita
Ada kalanya penderita skizofrenia yang kita hadapi akan secara tiba-tiba menjadi paranoid karena ia berpikir bahwa kita memiliki niat jahat terhadapnya. Oleh karena itu, hindarilah langkah-langkah yang kemungkinan membuat kondisi makin parah, seperti misalnya melakukan kontak mata tegas. Penderita akan merasa semakin terancam karena kontak mata tersebut.
Apabila penderita mengira bahwa kita sedang menulis sesuatu yang berkaitan dengan dirinya, maka kita dilarang untuk menulis pesan dan mengirimkannya kepada siapapun sewaktu kita sedang diamati. Penderita skizofrenia pandai dalam mengamati dan apa yang ia tangkap akan dapat memperburuk bayangan atau imajinasinya.
- Menghubungi Layanan Darurat jika Diperlukan
Angka bunuh diri pada penderita skizofrenia cukup tinggi, maka dari itu jika kita sedang bersama penderita dan ia mengatakan sesuatu yang berhubungan dengan mengakhiri hidupnya, segera ambil tindakan cepat. Hubungilah layanan darurat untuk pencegahan atau boleh juga menghubungi polisi agar aman sambil tetap berbicara pada mereka secara tenang dan perlahan.
Beberapa cara menghadapi penderita schizophrenia telah dijabarkan dan kiranya dapat membantu setiap kita yang berkemungkinan harus berhadapan dengan pengidap jenis gangguan kepribadian dan mental ini.