Mengenal Skizofrenia: Penyebab, Gejala dan pengobatannya

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Skizofrenia merupakan salah satu penyakit gangguan kejiwaan yang cukup berat, dengan gejala seperti selalu dihantui suara-suara aneh, dikejar seseorang dan merasa disakiti oleh orang di sekitarnya padahal semua itu tidak terjadi. Jumlah penderita skizofrenia sekitar 0,4% dari seluruh populasi di dunia, dan di Indonesia sendiri setidaknya ada sekitar 400.000 jiwa lebih yang mengalami gangguan psikologis tersebut. Umumnya, gejala muncul di antara usia 15-17 tahun, namun biasanya baru terdeteksi saat usia sudah dewasa.

Penyebab Skizofrenia

Hingga sekarang belum dapat dipastikan apa sebenarnya penyebab utama seseorang menderita skizofrenia, namun ada beberapa faktor resiko yang dapat memicu penyakit tersebut, antara lain:

  • faktor keturunan, dimana seseorang yang anggota keluarganya ada yang mengalami skizofrenia akan beresiko 10 persen lebih besar untuk mengalami penyakit yang sama, jika kedua orang tua juga menderita skizofrenia maka resiko meningkat menjadi 40 persen
  • faktor kimia otak, dimana serotonin dan dopamin yang berperan dalam mengantarkan sinyal antar sel otak tidak seimbang, selain itu penderita penyakit ini juga memiliki lobus temporalis yang lebih kecil sementara ukuran ventrikel otak lebih besar
  • terjadi komplikasi pada saat hamil atau bersalin, seperti bayi kekurangan oksigen saat ada di jalan lahir, ibu yang mengalami penyakit tertentu hingga kekurangan nutrisi.

Gejala Skizofrenia

Skizofrenia biasanya akan menunjukkan gejala awal sebelum gejala yang sebenarnya muncul, dan seringkali terjadi pada remaja sehingga sering diabaikan karena dinilai hal yang wajar. Beberapa gejala awal tersebut antara lain sulit berkonsentrasi, suka mengasingkan diri dari lingkungan, mudah marah, dan mengalami kesulitan tidur. Jika gejala bertambah parah, maka akan terlihat seperti:

  • mengalami halusinasi dan delusi
  • kacau dalam hal berpikir, berbicara dan berperilaku
  • tidak mau dekat dengan orang lain
  • tidak mau memulai pembicaraan
  • sulit untuk merasa puas atau senang
  • tidak memiliki hasrat dan motivasi terhadap aktivitas apapun
  • acuh dengan kondisi diri sendiri seperti untuk hal kebersihan dan kesehatan
  • memiliki respons yang ganjil, seperti ekspresi yang monoton.

Pengobatan Skizofrenia

Penyakit psikologis lebih sulit disembuhkan daripada penyakit fisik. Bahkan untuk kasus skizofrenia, hingga sekarang belum ditemukan obat yang tepat untuk dapat menyembuhkannya secara permanen. Beberapa pengobatan yang dilakukan hanya ditujukan untuk mengurangi dan mengendalikan gejala yang dialami pasien. Metode pengobatan yang biasanya diberikan untuk penderita skizofrenia yaitu:

  1. pemberian obat-obatan, seperti antipsikotik untuk penderita yang mengalami halusinasi dan delusi
  2. psikoterapi, ditujukan untuk membantu penderita mengendalikan gejala yang dialaminya, dan biasanya terapi ini dikombinasikan dengan obat-obatan
  3. terapi elektrokomvulsif, yaitu terapi dengan memberikan arus listrik rendah pada pasien dalam keadaan sudah dibius umum.

Penyakit skizofrenia bukanlah penyakit yang boleh diabaikan, karena akan berdampak buruk jika tidak segera ditangani. Apalagi jika sudah parah, penderita dapat memiliki keinginan bunuh diri atau menyakiti diri sendiri sehingga kondisi ini perlu segera ditangani.

fbWhatsappTwitterLinkedIn