Depresi adalah sebuah kondisi yang berpengaruh secara negatif pada kesehatan mental, pikiran, perasaan, suasana hati, perilaku hingga tindakan kita. Depresi tidaklah sama dengan stres dan tak sebaiknya disepelekan sebab depresi adalah suatu gangguan kesehatan mental yang berdampak bahkan pada tingkat konsentrasi, pola tidur, nafsu makan hingga stamina kita. Dan orang-orang dengan sifat-sifat inilah yang paling berisiko mengalami depresi.
- Terlalu Sensitif
Punya sifat terlalu sensitif rupanya malah bisa meningkatkan risiko terkena depresi. Ini karena orang-orang yang punya sensitivitas tinggi hanya akan memilih untuk banyak menyendiri dan kerap menghindari dunia luar. Menghabiskan waktu seorang diri memang perlu untuk merasa rileks dan jauh dari stres, namun bila berlebihan juga tak bakal membuat diri lebih baik.
Manusia adalah makhluk sosial pada dasarnya, maka perlu untuk tetap berada di dunia luar, berinteraksi dengan orang-orang terdekat maupun bertemu orang baru. Saat memiliki masalah, kita dapat mencoba meminta bantuan orang-orang ini sehingga mampu bangkit serta lepas dari masalah yang ada.
- Perfeksionis
Orang dengan sifat perfeksionis tentunya akan selalu ingin hasilnya sempurna tanpa cacat. Apapun rencana yang dibuat pun berharap dapat lancar selancar-lancarnya sehingga oleh sebab itu kecemasan dan depresi lebih gampang menghampiri dan hinggap pada orang dengan sifat seperti ini.
Memiliki standar tersendiri memang baik, namun ketika hasil yang didapat tak seperti bayangan, harapan dan standar kita yang terlalu tinggi, maka kekecewaan, suasana hati yang buruk, kesedihan, kemarahan, atau perasaan negatif lainnya dapat muncul. Ketika sifat seperti ini sudah terlalu sulit untuk kita kendalikan, maka dampaknya bisa sampai pada tahap depresi.
- Takut terhadap Perubahan
Ada beberapa orang yang selalu berada di zona nyaman dan takut untuk keluar dari sana. Inilah sifat yang pada akhirnya bisa memicu kepada depresi. Takut dan selalu khawatir pada kondisi baru sehingga sulit untuk berubah merupakan efek dari pikiran negatif dan juga pesimisme. Jadi, mungkin latihan untuk berpikir lebih positif bisa dimulai dari sekarang.
- Overthinking
Sifat yang overthinking atau terlalu banyak berpikir hanya akan memicu risiko gejala stres dan depresi lebih tinggi. Terapi mindfulness adalah solusi untuk hal ini di mana perhatian kita dipusatkan hanya kepada apa yang sedang kita lakukan dan tidak memikirkan apa yang akan terjadi nanti apalagi esok hari.
Terapi mindfulness bertujuan agar kita bisa menghayati apa yang tengah kita kerjakan, mirip dengan meditasi dan dapat menjadi cara mengatasi stres yang ampuh. Seperti misalnya saat minum teh, perhatikan dan nikmati gerakan sewaktu menyeruputnya, perhatikan warna tehnya, hiruplah aroma teh, serta rasakan panas atau dinginnya ketimbang memikirkan hal-hal lain di luar itu.
- Berempati
Bukankah memiliki sifat empati yang tinggi itu baik? Ya, sifat empati menunjukkan bahwa seseorang memiliki kebaikan yang tinggi karena mereka akan selalu mendengarkan apa yang dirasakan dan dialami oleh orang lain bahkan dapat membayangkan bagaimana bila mereka ada di posisi orang yang sedang bercerita.
Namun dari sisi negatifnya, seseorang dengan empati tinggi biasanya akan terlalu memerhatikan dan mengambil hati apapun yang orang lain katakan kepadanya. Kecemasan dan depresi berisiko tinggi terjadi karena sifat empati justru dapat membuat seseorang terlalu peduli pandangan orang lain terhadap dirinya.
- Menghindari dari Masalah
Sifat yang suka menghindar dari masalah dengan tujuan untuk tak merasa stres justru malah bisa memicu depresi. Menghindari masalah tidak menjadi solusi sehingga malah berisiko membuat diri sendiri makin stres saja. Seseorang yang suka menghindar dari masalah biasanya takut dan khawatir gagal atau ditolak, beranilah menghadapinya dan tidak lari lagi jika tak ingin semakin tertekan.
Itulah daftar sifat atau karakter manusia yang mungkin dianggap biasa saja, padahal justru jika dibiarkan berlarut-larut malah menjadi penyebab stres dan depresi. Apakah salah satu atau beberapa sifat di atas itu milik Anda? Segera atasi supaya kesehatan mental bisa dijaga tetap baik dan sehat.