5 Dampak Operasi Batu Empedu Bagi Tubuh

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Istilah batu empedu tentunya sudah tidak asing lagi di telinga kita. Batu empedu adalah benda kecil yang mengeras dan ditemukan di dalam kandung empedu. Adanya batu empedu disebabkan oleh empedu yang mengandung tingkat kolesterol dan bilirubin yang tinggi hingga dari waktu ke waktu mengeras dengan sendirinya. Seseorang yang menderita batu empedu dapat mengalami rasa nyeri atau sakit dengan tiba-tiba dan cukup hebat. Ukuran batu empedu ini bermacam-macam, mulai dari sebesar butiran pasir hingga sebesar bola pingpong.

Gangguan batu empedu bisa ditangani dengan berbagai macam cara tergantung pada kondisi batu empedu tersebut. Pengobatan batu empedu bisa melalui obat-obatan atau operasi batu empedu. Jika operasi dilakukan, biasanya akan ada pengangkatan kandung empedu. Jika ukuran batu empedu masih tergolong kecil dapat diatasi dengan obat-obatan yang ditujukan untuk meluruhkan batu tersebut. Namun jika gangguan batu empedu ini sudah besar maka harus dilakukan operasi. Operasi ini sudah biasa dilakukan. Walaupun begitu, operasi ini bukan tanpa dampak. Berikut adalah beberapa efek operasi batu empedu yang harus diwaspadai oleh penderita batu empedu:

1. Tinja Lebih Lunak

Sebagian pasien yang menjalani operasi batu empedu akan mendapati bentuk tinja yang dikeluarkan menjadi lebih lunak. Hal ini disebabkan adanya lebih banyak cairan empedu yang mengalir ke duodenum. Akan tetapi, dampak ini biasanya tidak berlangsung lama setelah operasi. Ketika luka dalam sudah mengering maka bentuk tinja akan kembali normal seperti biasa. Namun jika kondisi ini justru berlangsung lama maka harus dikonsultasikan lebih lanjut kepada dokter. Selanjutnya, dokter akan memeriksa lebih lanjut tentang kondisi pasien.

2. Cedera Saluran Empedu

Dampak operasi batu empedu sebanding dengan bahaya batu empedu. Dampak yang sering terjadi adalah cedera saluran empedu. Cedera pada saluran empedu dapat mengarah pada kondisi yang lebih parah yaitu kebocoran saluran empedu. Jika hal ini tidak segera ditangani maka dapat terjadi infeksi hingga berpotensi buruk terhadap kesehatan. Tindakan yang harus diambil adalah melakukan operasi tambahan untuk memperbaiki saluran empedu yang bocor. Cedera saluran empedu ini terjadi pada sekitar 500 kasus operasi batu empedu.

3. Kebocoran Empedu

Selain cedera saluran empedu, dampak operasi batu empedu yang lain adalah kebocoran empedu. Kebocoran empedu ini biasa terjadi ketika kandung empedu diangkat. Ketika kandung empedu diangkat, dibutuhkan klip khusus untuk menutup tabung yang menghubungkan antara kandung empedu dan saluran empedu utama. Walaupun sudah ditutup, tidak menutup kemungkinan masih bisa terjadi cairan empedu yang bocor. Tindakan lanjut yang harus dilakukan adalah mengeringkan cairan tersebut. Jika memang diperlukan, tindakan lain yang dapat dilakukan adalah mencuci bagian dalam rongga perut. Kasus kebocoran empedu ini terjadi pada 1 – 2% dari operasi batu empedu yang dilakukan.

4. Rentan Terhadap Penyakit

Risiko ini adalah dampak jangka panjang dari operasi batu empedu. Tidak adanya kandung empedu tentunya membuat proses metabolisme tubuh tidak berjalan normal seperti sebelumnya. Keadaan inilah yang membuat pasien akan lebih rentan terkena penyakit khususnya yang berhubungan dengan metabolisme tubuh. Jika pola hidup pasien tidak perhatian, maka penyakit serius seperti diabetes, jantung, dan penyakit gangguan saraf akan selalu mengintai kehidupan pasien. Oleh karena itu harus ada perhatian khusus terhadap pola makan dan pola hidup pasien yang telah melakukan operasi batu empedu. Makanan yang dapat menyebabkan batu empedu sebisa mungkin harus dihindari.

5. Sindrom Pasca Operasi Batu Empedu

Berdasarkan penelitian, terdapat tiga dari tujuh pasien yang melakukan operasi batu empedu mengalami gejala penyakit seperti sakit perut, kembung, mual, diare, pencernaan terganggu, demam, mata dan kulit menguning. Beberapa gejala penyakit ini muncul setelah operasi selesai dilakukan. Namun, sindrom pasca operasi batu empedu ini akan berangsur membaik seiring dengan luka dalam saluran empedu. Oleh karena itu, pasien yang menjalani operasi batu empedu harus mengkonsumsi makanan yang baik untuk empedu. Makanan yang mengandung kolesterol dan lemak jenuh tinggi harus dihindari, dan memperbanyak suplemen vitamin dan mineral.

Berbagai dampak operasi batu ini tentunya tidak ingin kita alami. Oleh karena itu, ada baiknya untuk memikirkan ulang mengenai pemilihan operasi batu empedu, misalnya melalui obat batu empedu. Kini banyak disediakan obat-obatan herbal yang diracik untuk mengatasi batu empedu. Selain itu yang lebih penting adalah menerapkan pola hidup sehat agar tidak terjadi batu empedu di dalam tubuh kita. Ingat selalu bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati. Menghindari penyebab batu empedu lebih bijak daripada mengobati batu empedu. Salam sehat selalu.

fbWhatsappTwitterLinkedIn