Hilang ingatan atau amnesia merupakan suatu kondisi di mana seseorang mengalami kehilangan ingatan yang itu artinya segala informasi, memori, serta segala pengalaman yang mereka pernah alami tidak lagi mereka dapat ingat. Keadaan ini bisa saja terjadi secara mendadak, namun rata-rata kasus amnesia disebabkan oleh suatu benturan di kepala alias cedera kepala.
Otak manusia memang menjadi misteri hingga kini, namun sangat diyakini bahwa ada 4 bentuk memori berbeda yang perlu untuk kita ketahui, yaitu:
- Memori jangka panjang – Informasi yang tadinya diterima dari memori jangka pendek kemudian mengalami perubahan menjadi jangka panjang.
- Memori jangka pendek – Informasi yang masuk atau diterima oleh otak akan disimpan hanya saja tak begitu lama karena berdurasi singkat. Apabila tak ada proses informasi lebih lanjut, informasi tersebut otomatis akan hilang dan kita akan melupakannya.
- Memori deklaratif – Manusia memiliki jenis memori ini di mana kita memiliki kenangan dan kesadaran akan informasi serta peristiwa tertentu.
- Memori non-deklaratif – Manusia memiliki jenis memori ini di mana kemampuan belajarnya sangat baik karena hanya sekali belajar rata-rata langsung bisa dan menguasainya dengan baik.
Pada penderita amnesia, biasanya mereka akan kesulitan mengingat identitas diri maupun kejadian yang ia alami. Bahkan untuk mempelajari informasi baru yang diberikan pun akan sulit bagi mereka dan memang bakal menjadi tantangan bagi mereka ketika harus mengingat suatu hal yang baru. Kerusakan di area otak adalah inti kondisinya, lalu apakah gejala amnesia yang bisa diwaspadai?
Baca juga:
- Kehilangan Memori Baru atau Memori Eksplisit
Penderita amnesia pada umumnya tak mampu mengingat informasi yang paling baru sekalipun, seperti misalnya nomor telpon yang baru saja ia dengar dan tahu, makanan apa yang baru saja dikonsumsi dan sebagainya. Memori seperti itu adalah memori eksplisit karena memori yang didasarkan pada fakta dan peristiwa aktual.
Dalam kesulitan mengingat nomor telepon atau tanggal tertentu yang baru saja dilewati atau barusan diberi tahu sebetulnya termasuk di dalam jenis amnesia anterograde. Amnesia jenis ini akan menyebabkan penderitanya mengingat suatu hal secara jangka pendek saja. Amnesia anterograde juga cukup umum dan hal ini memang termasuk kondisi yang mengganggu.
- Kehilangan Memori Implisit
Hilangnya memori implisit juga menandakan bahwa seseorang terkena salah satu dari jenis-jenis penyakit amnesia. Pada kasus ini, banyak penderita yang tak menyadari bahwa sebetulnya informasi tertentu ia miliki. Penderita merasa tak mampu untuk mencoba mengingat informasi tersebut walau sudah berusaha.
Dalam hal ini, sebetulnya memori, informasi dan pengalaman tertentu masih ada di dalam otak penderita dan tersimpan tanpa mereka sadari. Hal tersebut menunjukkan sisi tingkat kelemahan daya ingat dari penderita amnesia. Beberapa ada yang tak mampu mengingat pengalaman atau memori mereka zaman dulu, namun juga ada yang kehilangan memori yang baru.
- Kebingungan
Karena fungsi otak mengalami gangguan, maka ada kemungkinan gejala yang dialami oleh penderita adalah seringnya merasa kebingungan. Kebingungan menjadi gejala yang termasuk mendasar dari kondisi amnesia. Bila mengalami gejala-gejala sebelumnya berikut juga mudah bingung seperti kurang konsentrasi atau fokus pada suatu hal, cobalah untuk memeriksakan kondisi kesehatan otak Anda.
(Baca juga: kesehatan sistem saraf otak – penyebab mudah lupa ingatan)
- Tak Mampu Mengenali Tempat
Seseorang yang diduga mengalami amnesia akan memiliki keluhan sulit mengenali tempat, bahkan tempat-tempat yang pernah atau kerap dikunjungi sekalipun. Ketidakmampuan mengenali sejumlah tempat yang bahkan familiar sekalipun merupakan tanda amnesia yang sebaiknya tak dianggap enteng. Periksakan kondisi dan fungsi otak sesegera mungkin setelah mengalami gejala ini.
- Sulit Mengenali Wajah-wajah
Selain kesulitan atau tak mampu mengenali tempat tertentu, pada banyak kasus amnesia penderitanya akan sulit juga dalam mengenali wajah-wajah tertentu. Wajah dari orang-orang yang dekat atau yang dikenal akan tak mampu lagi dikenali seperti biasa. Pada penderita amnesia, mereka akan merasa asing dengan wajah-wajah tersebut.
- Tak Berkaitan dengan Kecerdasan
Perlu diketahui bersama bahwa kehilangan ingatan tak ada kaitannya dengan tingkat kecerdasan seseorang, kepribadian, pengetahua umum, hingga kesadaran. Pada umumnya, para penderita amnesia tetap mengerti betul cara bicara dan menulis yang tepat dan tak ada masalah dengan hal-hal demikian.
Bahkan seseorang yang amnesia juga tetap mampu mempelajari hal-hal baru, seperti bermain piano atau bersepeda. Rata-rata penderita amnesia pun mengetahui dan menyadari betul bahwa mereka sedang mengalami gangguan pada ingatan mereka. Jadi rata-rata penderita amnesia sebetulnya juga mengetahui apa yang menjadi kelemahan mereka.
(Baca juga: akibat kepala terbentur – bahaya epilepsi)
- Setelah Pulih, Lupa akan Episode Amnesia yang Dialami Sebelumnya
Sesudah seseorang pulih dari amnesia, biasanya bagi mereka juga akan sulit untuk mengingat episode amnesia mereka. Jadi setelah semuanya membaik, kondisi penderita sebelumnya justru terlupakan oleh si penderita sendiri. Bukan hanya terlupakan, namun mereka pada umumnya tak mampu mengingat kembali.
- Sulit Mempelajari Hal Baru
Bukan hanya hal-hal yang sudah lewat saja yang penderita amnesia akan sulit atau tak mampu mengingatnya. Untuk hal-hal di masa sekarang dan yang akan datang pun biasanya penderita amnesia bakal merasa sulit juga dalam menghadapinya. Hal ini bisa dibuktikan dan dicek sendiri apabila Anda mencurigai bahwa salah satu anggota keluarga atau teman mengalami amnesia.
Untuk membuktikannya, Anda bisa meminta orang tersebut untuk belajar hal atau sesuatu yang baru. Memang memungkinkan dan hal ini tak ada hubungannya dengan kecerdasan seseorang, namun untuk mempelajari suatu hal baru akan membutuhkan tenaga dan waktu yang cukup banyak. Apabila orang tersebut meminta Anda untuk terus mengulangi penjelasan, itu artinya otaknya tengah mengalami gangguan.
- Sulit Berbicara
Penderita amnesia juga menunjukkan adanya gejala yang berkaitan dengan sulit berbicara. Ya, memang tak semua kasus seperti ini namun tetap ada beberapa orang yang merasa sulit dalam berkomunikasi sebagai tanda bahwa ia mengalami amnesia. Jadi untuk mengecek apakah orang terdekat Anda yang dicurigai mengalami amnesia, lakukan beberapa pengujian.
Untuk mengujinya, pastikan bahwa Anda mengajak seseorang mengobrol atau berkomunikasi. Ketika arah pembicarahan tak sejalan alias diajak mengobrol tak nyambung, sudah pasti ada gangguan yang ada di otaknya sehingga menjadi demikian. Ada kemungkinan besar bahwa orang tersebut mengidap amnesia, namun bisa juga karena orang tersebut tengah dalam kondisi mabuk.
(Baca juga: penyebab stroke iskemik – penyebab orang jadi pelupa)
Seberapa Serius Amnesia Itu?
Bila ditanya seberapa parahkah amnesia itu, maka tingkat keparahan sebenarnya ditentukan oleh penyebab amnesia itu sendiri. Aktivitas listrik otak sementara dapat terganggu oleh kondisi kejang, gegar otak maupun terapi electroconvulsive. Hal ini kemudian menjadi pencegah memori jangka panjang untuk berfungsi secara baik.
Pengolahan otak terutama memori jangka pendek pun mampu terganggu oleh stres akibat kejadian-kejadian traumatis, namun pada umumnya sifat periode adalah sementara. Hanya saja, kehilangan memori dapat menjadi permanen apabila kasus amnesia sudah parah. Kehilangan memori pun ada jenisnya di mana jenisnya ini ditentukan oleh bagian otak sebelah mana yang mendapatkan pengaruh.
Bahkan parahnya, struktur vital memori di dalam otak dapat mengalami kerusakan oleh beberapa macam kondisi trauma otak atau bahkan oleh tindakan medis berupa operasi otak. Berbeda dari penyakit Alzheimer, pada Alzheimer penderitanya mampu mengingat peristiwa-peristiwa atau kenangan di masa lalu, hanya saja memori akan turun sebagai akibat kondisi mereka.
Diagnosa Amnesia
Setelah kelihatannya gejala muncul, maka sebaiknya segera ke dokter untuk menempuh pemeriksaan atau diagnosa. Dalam proses mendiagnosa amnesia, ada beberapa jenis pemeriksaan yang dibutuhkan oleh penderita. Diagnosa yang tepat perlu dilakukan supaya mampu memastikan apa yang menjadi penyebab dasar serta termasuk jenis apakah amnesia yang dialami oleh pasien.
- Tes riwayat medis – Dokter perlu mengetahui riwayat kesehatan pasien dengan gejala amnesia supaya dapat menyimpulkan kira-kira apa yang menjadi penyebab amnesia tersebut terjadi..
- Pemeriksaan umum – Dokter akan memeriksa fisik secara umum untuk mengetahui atau mendeteksi ada tidaknya benturan yang menjadi penyebab utama terjadinya gangguan pada otak dan berakibat pada amnesia.
- Tes darah – Pemeriksaan darah juga kiranya diperlukan dan pasien wajib menempuhnya apabila memang dokter menganjurkan demikian. Tes darah akan membantu dokter juga dalam mendeteksi ada tidaknya penyakit yang memengaruhi kesehatan otak dalam hal memori.
- Tes kemampuan mengingat – Tes kemampuan mengingat memori jangka panjang dan jangka pendek perlu juga dilakukan oleh pasien untuk mengetahui jenis amnesia yang diderita.
- X-ray – Pada umumnya, metode diagnosa dengan pemindaian adalah salah satu yang membantu dokter mendeteksi secara lebih akurat. X-ray perlu dilakukan untuk memeriksa bagian kepala.
- CT-scan – Metode ini adalah metode yang juga paling banyak digunakan untuk memeriksa orang-orang yang memiliki gejala amnesia. Hal ini diperlukan sebagai pendukung hasil diagnosa agar lebih jelas penyebab dari terjadinya amnesia.
- Angiografi serebral – Metode diagnosa ini juga merupakan metode scan di mana seseorang dengan gejala amnesia juga sebaiknya melakukan tes ini. Pelaksanaan scan ini diperlukan sesudah pewarna khusus dokter suntikkan kepada pasien.
- Tes lainnya yang berkaitan erat dengan olah pikir demi mendeteksi penyebab pasti terjadinya amnesia.
Baca juga:
Demikian informasi terkait gejala amnesia yang kiranya dapat menjadi pengetahuan kita bersama serta mampu membuat kita lebih waspada terhadap kondisi kesehatan satu ini.