Cyproheptadine – Obat Apa – Cara Penggunaan – Dosis – Kegunaan – Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Obat Apa?

Obat Cyproheptadine merupakan obat yang termasuk ke dalam generasi pertama obat-obatan antihistamin. Obat-obatan antihistamin sendiri merupakan jenis obat-obatan yang digunakan untuk perawatan alergi seperti rhinitis alergi dan jenis alergi lainnya. Obat ini bekerja dalam menanggulangi gejala – gejala alergi dengan cara menghalangi senyawa histamin (senyawa organik nitrogen yang berkaitan dengan reaksi imun).

Histamin ini diproduksi saat proses terjadinya reaksi alergi, guna memicu sistem imun bereaksi terhadap benda asing yang masuk ke tubuh maupun kondisi lingkungan yang tidak biasanya. Selain berperan sebagai antihistamin, obat Cyproheptadine juga berperan sebagai antiserotonik. Antiserotonik merupakan obat-obatan atau senyawa kimia yang berperan dalam menghalangi serotonin, serotonin sendiri merupakan salah satu jenis neurotransmitter (pembawa sinyal kimia untuk sistem syaraf). Berikut akan dijelaskan mengenai cara penggunaan, dosis, kegunaan dan efek samping dari obat Cyproheptadine ini.

Cara Penggunaan

Obat Cyproheptadine biasanya berupa tablet dan larutan oral. Oleh karena itu penggunaan obat ini melalui mulut dimakan atau ditelan. Dosis pemakaian obat-obatan dengan melalui mulut disebut dengan dosis oral.

Dosis

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai dosis pemakaian obat Cyproheptadine sesuai dengan gangguan kesehatan maupun penyakit yang terkait. Penggunaan obat ini perlu konsultasi dengan dokter ataupun tenaga medis profesional lainnya. Dosis yang dijelaskan disini disadur dari www.drugs.com

  • Dewasa:
  1. Untuk penderita reaksi alergi, dosis oral awal yang diberikan sebanyak 4 mg tiga kali sehari. Untuk perawatan, dosis yang diberikan sebanyak 12 hingga 16 mg per hari, secara berkala meningkat hingga 32 mg per hari, namun tidak boleh melebihi 0,5 mg/kg berat badan per hari.
  2. Untuk penderita rhinitis alergi, dosis oral awal yang diberikan sebanyak 4 mg tiga kali sehari. Untuk perawatan, dosis yang diberikan sebanyak 12 hingga 16 mg per hari, secara berkala meningkat hingga 32 mg per hari, namun tidak boleh melebihi 0,5 mg/kg berat badan per hari.
  3. Untuk penderita pruritus, dosis oral awal yang diberikan sebanyak 4 mg tiga kali sehari. Untuk perawatan, dosis yang diberikan sebanyak 12 hingga 16 mg per hari, secara berkala meningkat hingga 32 mg per hari, namun tidak boleh melebihi 0,5 mg/kg berat badan per hari.
  4. Untuk penderita urtikaria, dosis oral awal yang diberikan sebanyak 4 mg tiga kali sehari. Untuk perawatan, dosis yang diberikan sebanyak 12 hingga 16 mg per hari, secara berkala meningkat hingga 32 mg per hari, namun tidak boleh melebihi 0,5 mg/kg berat badan per hari.
  5. Untuk penderita anorexia nervosa, dosis oral awal yang diberikan sebanyak 2 mg 4 kali sehari. Untuk perawatan, dosis yang diberikan dapat meningkat secara bertahap selama 3 minggu menjadi sebanyak 8 mg 4 kali sehari.
  6. Untuk penderita sindrom Cushing, dosis oral awal yang diberikan sebanyak 2 mg 4 kali sehari. Untuk perawatan, dosis yang diberikan dapat meningkat secara bertahap selama 3 minggu menjadi sebanyak 8 mg 4 kali sehari.
  7. Untuk penderita sakit kepala cluster, dosis oral yang diberikan sebanyak 4 mg empat kali sehari.
  8. Untuk penderita migrain, dosis oral yang diberikan sebanyak 4 hingga 8 mg tiga kali sehari.
  • Anak-anak:
  1. Untuk penderita reaksi alergi, usia 2 hingga 6 tahun, dosis oral yang diberikan sebanyak 2 mg dua hingga tiga kali sehari, tidak boleh melebihi 12 mg per hari. Untuk usia 7 hingga 14 tahun, dosis oral yang diberikan sebanyak 4 mg dua hingga tiga kali sehari, tidak boleh melebihi 16 mg per hari.
  2. Untuk penderita rhinitis alergi, usia 2 hingga 6 tahun, dosis oral yang diberikan sebanyak 2 mg dua hingga tiga kali sehari, tidak boleh melebihi 12 mg per hari. Untuk usia 7 hingga 14 tahun, dosis oral yang diberikan sebanyak 4 mg dua hingga tiga kali sehari, tidak boleh melebihi 16 mg per hari.
  3. Untuk penderita pruritus, usia 2 hingga 6 tahun, dosis oral yang diberikan sebanyak 2 mg dua hingga tiga kali sehari, tidak boleh melebihi 12 mg per hari. Untuk usia 7 hingga 14 tahun, dosis oral yang diberikan sebanyak 4 mg dua hingga tiga kali sehari, tidak boleh melebihi 16 mg per hari.
  4. Untuk penderita urtikaria, usia 2 hingga 6 tahun, dosis oral yang diberikan sebanyak 2 mg dua hingga tiga kali sehari, tidak boleh melebihi 12 mg per hari. Untuk usia 7 hingga 14 tahun, dosis oral yang diberikan sebanyak 4 mg dua hingga tiga kali sehari, tidak boleh melebihi 16 mg per hari.
  5. Untuk penderita anorexia, usia 13 tahun ke atas dosis oral yang diberikan sebanyak 2 mg empat kali sehari. Dosis ini dapat mengalami peningkatan secara bertahap selama 3 minggu menjadi sebanyak 8 mg empat kali sehari. Dosis maksimum yang diberikan sebanyak 32 mg per hari.
  6. Untuk penderita migrain, dosis oral yang diberikan sebanyak 4 mg dua hingga tiga kali sehari.

Kegunaan

Berikut dijelaskan berbagai kegunaan dari obat Cyproheptadine secara ringkas.

  • Mengobati reaksi alergi

Reaksi alergi merupakan gejala – gejala yang ditimbulkan saat penderita mengalami alergi. Alergi sendiri merupakan kondisi dimana sistem imun ataupun tubuh secara keseluruhan memiliki reaksi yang berlebihan terhadap benda asing maupun kondisi lingkungan yang berubah secara berlebihan, walaupun benda asing maupun kondisi lingkungan tersebut tidak berbahaya. Beberapa reaksi alergi yang dapat terjadi adalah ruam pada kulit, beringus, bersin-bersin, mata gatal dan kemerahan, sakit perut, muntah dan diare. Obat Cyproheptadine dapat dimanfaatkan untuk perawatan reaksi alergi yang terjadi.

  • Mengobati rhinitis alergi

Rhinitis alergi merupakan jenis alergi yang berupa peradangan pada hidung yang mana diakibatkan oleh reaksi berlebihan sistem imun terhadap partikel – partikel di udara, partikel tersebut biasanya berupa serbuk sari. Gejala – gejala dari rhinitis alergi ini antara lain adalah bersin-bersin, hidung tersumbat, gatal-gatal, kelopak mata membengkak dan mata berair. Obat Cyproheptadine dapat digunakan untuk pengobatan penyakit rhinitis alergi ini.

  • Mengobati pruritus

Pruritus merupakan gangguan kesehatan dimana terjadi rasa yang tidak menyenangkan yang mana membuat penderitanya ingin menggaruk bagian tubuh tertentu, pruritus juga dapat diartikan secara sederhana sebagai rasa gatal. Kondisi ini kemungkinan terkait dengan beberapa gangguan kesehatan kulit lainnya seperti dermatitis atopik, urtikaria, psoriasis dan lain-lain. Obat Cyproheptadine dapat dimanfaatkan guna menanggulangi gangguan kesehatan pruritus ini.

  • Mengobati urtikaria

Urtikaria merupakan salah satu jenis ruam kulit dengan ciri – ciri seperti kemerahan, kulit cembung dan benjolan yang gatal. Urtikaria paling banyak disebabkan oleh infeksi dan sebagai bentuk dari reaksi alergi. Penyakit ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti efek samping obat-obatan, infeksi, pengaruh lingkungan, makanan, air, udara dingin dan lain-lain. Obat Cyproheptadine dapat digunakan untuk pengobatan gangguan kesehatan ini.

  • Perawatan anorexia nervosa

Anorexia nervosa atau juga biasanya disingkat anorexia (bahasa Indonesia: anoreksia) saja, merupakan gangguan kesehatan dalam hal kebiasaan makan yang mana penderitanya mengalami ketakutan bila naik berat badannya dan obsesi yang berlebihan terhadap berat badan yang rendah. Hal ini berujung pada pembatasan pola makan penderita. Kebanyakan penderita penyakit ini merasa bahwa mereka mengalami kelebihan berat badan walaupun nyatanya mereka kekurangan berat badan. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan kondisi kesehatan ini antara lain lingkungan, keturunan, psikologi, sosiologi dan pengaruh media. Obat Cyproheptadine dapat digunakan untuk perawatan gangguan kesehatan tersebut.

  • Perawatan sindrom Cushing

Sindrom Cushing dapat didefinisikan sebagai kumpulan gejala dan tanda akibat dari penggunaan kortisol secara berkepanjangan. Kortisol sendiri adalah hormon steroid, hormon steroid ini biasanya digunakan untuk pengobatan, jadi bisa dikatakan sindrom Cushing dapat disebabkan oleh efek samping obat-obatan. Selain itu, sindrom Cushing juga dapat disebabkan oleh produksi kortisol secara berlebihan oleh kelenjar adrenal. Gejala – gejala dari penyakit ini antara lain adalah obesitas perut, tekanan darah tinggi, muka bulat kemerahan, otot lemah, jerawat, tulang lemah, sakit kepala dan perubahan suasana hati. Obat Cyproheptadine dapat digunakan untuk perawatan penyakit ini.

  • Mengobati sakit kepala cluster

Sakit kepala cluster merupakan gangguan syaraf yang berupa sakit kepala parah yang berulang kali, pada satu bagian kepala (biasanya di sekitar mata). Penyakit ini kemungkinan disebabkan oleh faktor keturunan, merokok dan gangguan pada bagian otak yang disebut sebagai hipotalamus. Penyakit ini dapat diobati dengan menggunakan obat Cyproheptadine.

  • Mengobati migrain

Migrain merupakan gangguan kesehatan berupa sakit kepala berulang dengan tingkat keparahan sedang hingga parah. Penyebab dari gangguan kesehatan ini kemungkinan adalah lingkungan, makanan, faktor keturunan dan psikologi. Gejala – gejala lain dari penyakit ini adalah mual, muntah dan sensitif terhadap bau, suara dan cahaya. Obat Cyproheptadine dapat digunakan untuk penanganan penyakit ini.

Efek Samping

Beberapa efek samping yang mungkin ditimbulkan oleh obat Cyproheptadine adalah:

  1. Insomnia
  2. Rasa lelah
  3. Rasa kantuk
  4. Pusing
  5. Penglihatan kabur
  6. Kehilangan koordinasi
  7. Diare
  8. Sembelit
  9. Berat badan naik

Demikianlah penjelasan mengenai obat Cyproheptadine beserta cara penggunaan, dosis, kegunaan dan efek sampingnya. Semoga penjelasan mengenai obat tersebut bermanfaat dan menambah wawasan Anda.

fbWhatsappTwitterLinkedIn