Chlormadinone – Obat Apa – Dosis – Kegunaan dan Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Bagi Anda yang sedang ingin menunda kehamilan, menggunakan tablet kontrasepsi atau alat pencegah kehamilan lainnya mungkin menjadi pilihan. Tapi, tahukah Anda sebenarnya kandungan apa yang bisa membantu dilakukannya penundaan kandungan? Chlormadinone adalah salah satu obat yang bisa membantu Anda melakukan pencegahan kehamilan. Apakah chlormadinone itu? Di artikel kali ini kita akan membahas mengenai kegunaan, dosis hingga efek samping yang ditimbulkan oleh chlormadinone. Simak terus, ya!

Chlormadinone adalah obat asetat progestogen yang memiliki fungsi untuk mengobati penyakit-penyakit terkait hormon, seperti menstruasi tidak lancar, amenorea sekunder, endometriosis, bahkan pengobatan untuk pendarahan vagina. Obat ini bisa digunakan secara tunggal dan juga dikombinasikan dengan estrogen. Chlormadinone juga bisa digunakan sebagai obat kontrasepsi oral.

Kegunaan Chlormadinone

Chlormadinone, atau yang juga bisa disebut sebagai chlormadinone asetat, biasa dijual dengan merek dagang Belara, Luteran, dan prostas. Obat ini berguna sebagai pil pengatur kehamilan, dapat mencegah kehamilan dan bekerja sebagai komponen dalam terapi hormon menopause dalam perawatan kelainan ginekologi. Obat ini juga berguna dalam perawatan kondisi androgen-dependent, seperti pembesaran prostat dan kanker prostat pada pria, selain menggunakan antibiotik untuk infeksi prostat. Tidak berhenti di situ, chlormadinone juga digunakan dalam pengobatan jerawat dan hirsutism (kondisi tumbuhnya rambut berlebih di area tubuh yang seharusnya minim rambut.

Di Jepang dan Korea Selatan, chlormadinone umum digunakan untuk terapi androgen deprivation pada perawatan kanker prostat dan hyperplasia prostat yang masih jinak. Namun, pengobatan ini jarang digunakan di negara-negara lainnya. Sama dengan cyproterone acetat, chlormadinone menunjukkan resiko terjadinya sensasi panas tubuh saat menopause yang lebih rendah dibandingkan gonadotropin-releasing hormone analogues (GnRH analogues).

Chlormadinone juga ditemukan cukup efektif dalam perawatan kondisi androgen dependen lainnya, seperti jerawat, seborrhea, hirsutism (yang sering menjadi penyebab wanita berkumis), dan kerontokan rambut paternal pada wanita. Hal ini ditemukan dalam penelitian menggunakan dosis sedang sebesar 4 mg hingga 12 mg per hari pada perawatan pubertas dini di anak perempuan. Chlormedinone menunjukkan manfaat yang sama dengan penggunaan medroxyprogesterone acetat pada anak perempuan dan diketahui bisa mengurangi, namun tidak menghilangkan, perkembangan premature pada mereka seperti pertumbuhan payudara dan menstruasi. Chlormedinone ini juga digunakan dalam komponen terapi hormon untuk wanita transgender, terutama di negara Jepang.

Chlormadinone tersedia dalam dosis kecil yang dikombinasikan dengan estrogen pada pil pengatur kehamilan. Obat ini juga tersedia dengan dosis yang lebih besar di beberapa negara yang bisa dikonsumsi sendiri untuk mengobati indikasi medis tertentu. Obat chlormadinone tersedia dalam bentuk pil atau tablet yang dapat langsung diminum.

Dosis Chlormadinone

Untuk menggunakan chlormadinone secara aman, Anda harus mengikuti resep atau petunjuk penggunaan yang tersedia. Chlormadinone, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, tersedia dalam dosis rendah, yaitu 2 mg, yang dapat dikombinasikan dengan estrogen dalam pil pengatur kehamilan. Obat ini juga tersedia dalam dosis sedang (2 mg, 5 mg, 10 mg, dan 25 mg) dan dosis tinggi (50 mg) yang dapat dikonsumsi sendiri. Berikut ini adalah dosis penggunaan chlormadinone yang umum dianjurkan:

  1. Untuk orang dewasa

Penggunaan chlormadinone sebagai pil pengatur kehamilan, yang dikombinasikan dengan estrogen, disarankan untuk dikonsumsi mulai 1 mg hingga 2 mg per harinya. Selain untuk mencegah kehamilan, chlormadinone juga bisa digunakan untuk mengatasi menstruasi yang tidak lancar. Untuk penggunaan ini, chlormadinone dikonsumsi sebanyak 2 mg hingga 10 mg per harinya. Anda bisa mengkonsumsinya dengan strogen, baik secara siklik (dengan siklus konsumsi tertentu) atau mengkonsumsinya secara terus menerus.

Chlormadinone juga bisa dijadikan obat untuk mengatasi kanker prostat. Dosis yang dibutuhkan untuk pengobatan ini lebih besar, yaitu sebesar 25 mg hingga 50 mg. Prostatic hyperplasia pada orang dewasa juga bisa diatasi dengan dosis ini.

  1. Untuk anak-anak

Belum ada penelitian atau petunjuk penggunaan obat chlormadinone untuk anak-anak. Belum ada ketentuan penggunaan, keamanan dan efektivitas obat ini untuk anak anak di bawah usia 18 tahun. Penelitian juga dilakukan pada pria dengan kanker prostat tingkat lanjut menggunakan dosis besar chlormadinone mulai 1000 mg hingga 2000 mg per hari yang ddikonsumsi secara oral dan 100 mg hingga 500 mg per hari melalui injeksi ke otot. Belum ada efek serius atau keracunan yang terjadi dari penelitian ini.

Lalu, bagaimana jika Anda lupa untuk mengkonsumsi satu dosis obat ini? Jika Anda lupa untuk mengkonsumsi obat, segera konsumsi begitu Anda ingat. Akan tetapi, jika sudah dekat dengan waktu mengkonsumsi dosis berikutnya, Anda cukup mengkonsumsi obat dengan dosis yang berikutnya tersebut, sementara dosis yang terlewat tidak perlu diganti. Perlu Anda perhatikan bahwa Anda tidak disarankan untuk menggandakan dosis obat.

Dosis penggunaan obat di atas hanyalah dosis umum yang biasa digunakan. Dosis ini tidak menggantikan dosis yang diberikan oleh dokter. Dokter akan memberi dosis obat sesuai kondisi dan kebutuhan tubuh Anda. Ikuti petunjuk tersebut dengan seksama, ya!

Efek Samping Chlormadinone

Apakah ada efek samping dari penggunaan obat chlormadinone? Seperti obat atau zat kimia lain yang dimasukkan ke dalam tubuh, sangat mungkin akan terjadi efek samping. Efek samping yang umum muncul adalah siklus menstruasi menjadi terganggu, kesulitan buang air kecil, munculnya jerawat, kondisi kulit yang berubah pada wanita hamil, alergi berupa ruam kulit, dan lain sebagainya. Berikut ini adalah penjelasan lebih lengkap mengenai efek samping yang bisa ditimbulkan oleh chlormadinone:

  • Gangguan menstruasi – termasuk gangguan pada siklus menstruasi seorang wanita, misalnya menstruasi sebulan dua kali. Hal ini termasuk terganggunya waktu ovulasi, volume darah menstruasi yang terganggu, hingga nyeri haid.
  • Sakit kepala, pusing dan mual
  • Rasa nyeri di payudara
  • Keputihan yang tidak normal – perlu Anda ketahui bahwa ada akibat keputihan berlebihan pada wanita yang perlu diwaspadai.
  • Disfungsi seksual – terutama pada penggunaan chlormadinone dosis tinggi. Gangguan ini meliputi berkurangnya libido untuk berhubungan seksual dan gangguan ereksi
  • Rasa mengantuk atau insomnia
  • Depresi – depresi dapat mengganggu kualitas hidup Anda. Cari tahu bagaimana cara menghilangkan depresi akut dan ketahui pula akibat depresi yang disepelekan dan dibiarkan dalam waktu lama
  • Alopecia – kerontokan rambut yang berlebihan hingga bisa menyebabkan kebotakan

Selain efek samping di atas, terdapat laporan kasus terjadinya autoimmune progesterone dermatitis dari penggunaan chlormadinone. Tidak hanya itu, chlormadinone secara signifikan juga meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara ketika digunakan bersama estrogen dalam terapi hormon menopause.

Melihat efek samping yang cukup serius dan tidak bisa disepelekan di atas, Anda sangat perlu untuk memperhatikan petunjuk penggunaan dan peringatan sebelum memakai obat. Penggunaan chlormadinone tanpa petunjuk dan pengawasan dokter dapat meningkatkan resiko yang mungkin terjadi. Hal ini terutama jika Anda memiliki riwayat penyakit seperti lemah ginjal, asma, epilepsi, migraine,dan kondisi tubuh lainnya yang berkaitan dengan penyimpanan cairan, depresi dan menyusui. Oleh karena itu, bagi ibu hamil dan menyusui sangat perlu untuk mengkonsultasikan diri terlebih dahulu ke dokter kandungan sebelum menggunakan obat ini. Dokter mungkin akan meresepkan obat yang berbeda untuk mengatasi masalah kesehatan Anda.

Tidak semua efek samping di atas terjadi pada pasien yang menggunakan chlormadinone. Bahkan, tidak juma tertutup kemungkinan akan ada efek samping lain yang tidak disebutkan di atas akan muncul. Jika Anda mengalami gejala yang ganjil, segera konsultasikan kondisi diri Anda dengan dokter. Perlu Anda ketahui bahwa obat-obatan tertentu bisa bereaksi atau berinteraksi dengan makanan atau obat-obatan lainnya. Maka, Anda perlu mengkonsultasikan hal ini dengan dokter yang menangani Anda. Hal ini terutama jika Anda sedang menjalani pengobatan untuk penyakit lainnya dan mengkonsumsi obat-obatan untuk pengobatan tersebut.

Dari artikel kali ini, kita mengetahui bahwa chlormadinone merupakan obat yang mempengaruhi hormon sehingga penggunaannya pun harus berhati-hati. Jika Anda ingin menunda kehamilan, ada baiknya Anda mencoba cara lain yang lebih alami terlebih dahulu untuk meminimalisir terjadinya efek samping. Demikian juga jika Anda mengalami gangguan menstruasi, jerawat, dan penyakit hormonal lainnya. Ada banyak terapi herbal dan alami yang aman untuk dicoba. Misalnya, Anda bisa mencoba cara menghilangkan jerawat bruntusan yang alami atau cara mengatasi sakit perut saat haid hari pertama yang alami. Meski demikian, jika Anda merasa masalah yang Anda alami tidak kunjung membaik, segera hubungi dokter untuk mencari tahu pengobatan yang tepat. Bagaimanapun keamanan dalam menggunakan obat adalah hal yang utama.

Semoga artikel kali ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan Anda mengenai chlormadinone, mulai dari kegunaan, dosis dan efek sampingnya. Semoga lekas sembuh, ya!

fbWhatsappTwitterLinkedIn