9 Efek Minum Teh Pelangsing Paling Mengancam Kesehatan

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Untuk menjadi kurus dan langsing kini banyak jalan pintas, salah satunya adalah dengan minum teh pelangsing, tapi apakah produk ini baik? Ada banyak hal yang perlu Anda pertimbangkan sebelum menggunakan produk teh pelangsing, termasuk ada tidaknya izin dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) serta kandungan apa saja yang ada pada teh tersebut.

Teh pelangsing sekalipun merupakan teh herbal, belum tentu semuanya aman dikonsumsi. Produk teh pelangsing yang diklaim bisa mendukung proses pelangsingan tubuh rupanya juga tak lepas dari kandungan bahan kimia yang kurang baik. Berikut ini sejumlah efek minum teh pelangsing yang berpotensi membahayakan kesehatan Anda.

  1. Gangguan Jantung

Kandungan pada teh pelangsing dapat berbeda antara satu produk dengan produk lainnya. Jika produk yang Anda minum memiliki kandungan sibutramine, otomatis zat ini bisa meningkatkan detak jantung sehingga detaknya akan semakin cepat, apalagi kalau teh ini dikonsumsi dalam jangka panjang.

Mengonsumsinya secara teratur memang merupakan tujuan agar tubuh bisa jadi cepat langsing, dan ya, memang sibutramine mampu membuat nafsu makan kita berkurang sehingga berat badan otomatis menurun. Hanya saja sebagai efek bahayanya, gangguan jantung seperti ketidaknormalan detak jantung atau aritmia hingga gagal jantung berisiko tinggi terjadi pada pengonsumsinya.

  1. Stroke

Selain gangguan jantung, produk teh pelangsing yang menggunakan tambahan zat sibutramine meningkatkan juga risiko terkena serangan stroke. Untuk itulah, produk-produk teh pelangsing yang menggunakan zat ini sudah ditarik dari pasaran sejak tahun 2011 sebab telah diteliti dan ditemukan adanya bahaya penyakit kronis yang mengintai para pengonsumsinya.

Bahkan risiko kesehatan seperti stroke dan gangguan jantung karena zat sibutramine akan jauh lebih serius ketika Anda mengonsumsi teh pelangsing bersama dengan obat-obatan lainnya. Interaksi antar zat kimia tersebutlah yang mampu mengancam jiwa Anda sebagai pengonsumsi rutin.

  1. Kekurangan Mineral

Telitilah dalam membeli produk teh pelangsing, apalagi kalau di dalamnya terdapat tannin. Tannin dalam jumlah tertentu bukannya baik bagi tubuh malah justru bisa menyebabkan gangguan proses penyerapan kalsium dan zat besi pada usus. Jika terjadi dalam jangka panjang, otomatis tubuh bisa mengalami kekurangan mineral kalsium dan zat besi.

  1. Gangguan Ginjal

Teh pelangsing memang dikenal sebagai produk teh herbal di mana banyak orang beranggapan teh ini aman. Namun sebenarnya, salah satu akibat dari penggunaan teh pelangsing apalagi diminum setiap hari dalam jangka panjang bisa menimbulkan gangguan fungsi ginjal, khususnya juga jika tak minum air putih secara cukup untuk mengimbanginya.

  1. Insomnia

Pada produk teh pelangsing dengan kandungan kafein, meminumnya secara rutin demi tubuh cepat langsing bisa berakibat buruk bagi pola tidur Anda. Seperti kita ketahui, kafein yang ada pada coklat, soda, teh, kopi serta minuman energi mampu menimbulkan efek susah tidur meski akibat ini tak selalu terjadi pada setiap pengonsumsi teh pelangsing.

  1. Tekanan Darah Naik

Jika Anda sudah ada riwayat hipertensi sebelumnya, meminum produk teh pelangsing berpotensi meningkatkan risiko kenaikan tekanan darah. Ya, darah tinggi bisa terjadi apabila produk teh pelangsing yang Anda pilih memiliki kandungan zat diuretik seperti kafein. Pahami dengan baik bahwa untuk orang dewasa, asupan kafein paling tepat adalah 400 mg saja per hari, jadi sebaiknya tidaklah lebih dari itu.

  1. Mual-mual

Kandungan kafein pada teh herbal pelangsing bisa juga meningkatkan risiko mual pada pengonsumsinya. Hal ini dapat dikaitkan juga dengan kondisi gangguan pencernaan pada lambung yang mungkin dimiliki oleh si pengonsumsi. Jadi kalau Anda memiliki riwayat masalah kesehatan tertentu seperti penyakit maag, hati-hati saat mengonsumsi teh pelangsing dengan kandungan kafein.

  1. Gangguan Kesehatan Mental

Sebelum membeli apalagi mengonsumsi, cobalah perhatikan dengan teliti apakah pada produk teh pelangsing yang Anda pilih ada kandungan fluoxetine atau tidak. Fluoxetine diketahui sebagai jenis obat yang mampu menghambat proses pelepasan serotonin di dalam tubuh. Jadi kandungan ini kurang tepat bila digunakan dengan tujuan untuk diet, sebab fluoxetine masih termasuk obat depresi.

Ketika penggunaannya kurang tepat, minum teh pelangsing dengan zat ini di dalamnya bisa berefek tak bagus bagi tubuh seperti misalnya timbul kondisi seperti munculnya keinginan untuk bunuh diri. Tak hanya itu, biasanya hal ini juga disertai dengan perdarahan abnormal hingga tiba-tiba tubuh kejang.

  1. Kematian

Apabila fluoxetine dikonsumsi bersamaan dengan kemoterapi, obat penyakit depresi, obat penyakit jantung, obat pembekuan darah, hingga obat pereda nyeri seperti aspirin dan ibuprofen, akibat terburuk dari penggunaan teh pelangsing dengan fluoxetine di dalamnya adalah kematian.

Efek paling serius dan juga mengerikan bukan? Ini karena fungsi sebenarnya dari fluoxetine bukanlah untuk menurunkan berat badan atau melangsingkan tubuh, melainkan untuk penderita gangguan obsesif kompulsif atau OCD, gangguan panik, hingga bulimia.

Begitu berbahayanya bukan efek minum teh pelangsing? Supaya terhindar dari berbagai efek dari produk teh pelangsing, cobalah untuk menurunkan berat badan secara alami, yakni melakukan tips diet sehat, mulai dari mengubah pola makan dengan makanan bernutrisi dan menyehatkan, tidur cukup, hingga olahraga rutin.

Bila pun Anda tetap ingin mencoba mengonsumsi produk teh pelangsing, cek dulu kebenaran apakah produk memang sudah terdaftar di BPOM serta teliti dengan benar kandungan apa yang ada pada teh tersebut. Ini karena kandungan tannin, fluoxetine, kafein dan sibutramine dapat berefek buruk bagi tubuh. Bila ingin lebih aman lagi, berkonsultasi dengan dokter gizi jauh lebih dianjurkan.

fbWhatsappTwitterLinkedIn