Bromifar/Bromifar Plus – Fungsi – Obat Apa – Dosis Dan Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Bromifar/Bromifar Plus merupakan salah satu jenis obat untuk batuk dan pilek. Bromifar dengan jenis kaplet merupakan obat yang memiliki kandungan Bromhexine HCL. Bromifar Plus dengan jenis tablet memiliki kandungan Bromhexine HCL 8 mg dan guaiphenesin 100 mg, sedangkan Bromifar Plus yang jenis sirup memiliki kandungan Bromhexine HCL 4 mg dan guaiphenesin 100 mg.

Fungsi Bromifar/Bromifar Plus

Pada dasarnya fungsi dari Bromifar maupaun Bromifar Plus adalah sama, yaitu untuk batuk dan pilek. Namun adanya beberapa perbedaan pada komposisi dari kandungan Bromifar dan Bromifar Plus berarti masing-masing memiliki detail fungsi yang berbeda.

Fungsi dari Bromifar adalah untuk mengencerkan dahak saat batuk. Sedangkan Bromifar Plus adalah untuk meredakan batuk yang cukup sering dan membantu memudahkan proses pengeluaran dahak.

Dosis Penggunaan Bromifar/Bromifar Plus

Mengkonsumsi obat meskipun yang termasuk dalam kategori obat ringan sekalipun tetap memerlukan dosis yang sesuai dengan usia dan kondisi pasien. Sehingga tetap sangat perlu untuk selalu memperhatikan dosis dan aturan pakai dari obat tersebut agar tidak terjadi yang namanya overdosis ( penggunaan obat yang berlebihan atau melebihi dosis yang dianjurkan ).

Dosis penggunaan untuk Bromifar jenis Kaplet adalah sebagai berikut:

  • Dewasa dan Anak-anak > 10 tahun, 1 kaplet 3 kali sehari
  • Anak-anak 5-10 tahun, 1/2 kaplet 3 kali sehari
  • Usia 2-5 tahun, 1/4 kaplet 2 kali sehari

Dosis penggunaan untuk Bromifar Plus jenis Tablet adalah sebagai berikut:

  • Dewasa dan Anak-anak > 10 tahun, 1 tab 3 kali sehari
  • Anak-anak 5-10 tahun, 1/2 tab 3 kali sehari
  • Usia 2-5 tahun, 1/4 tab 3 kali sehari

Dosis penggunaan untuk Bromifar Plus jenis Sirup adalah sebagai berikut:

  • Dewasa dan Anak-anak > 12 tahun, 10 mL 3 kali sehari
  • Anak-anak 6-12 tahun, 5 mL 3 kali sehari

Harap untuk memperhatikan detail dosis yang dianjurkan. Jika terjadi overdosis yang tidak disengaja, segera hentikan penggunaan dan hubungi dokter agar segera mendapatkan penanganan.

Overdosis yang terjadi dapat ditandai dengan beberapa hal berikut:

  • Batuk secara berketerusan selama lebih dari satu minggu, disertai dengan demam, ruam atau sakit kepala.
  • Batuk kronis karena merokok atau adanya penyakit paru-paru kronis seperti asma atau emfisema.

Efek Samping Bromifar/Bromifar Plus

Setiap obat baik itu termasuk dalam kategori obat keras atau obat ringan, pasti memiliki yang namanya efek samping. Dan efek samping yang timbul ini pun dapat berbeda-beda antara pasien yang satu dengan yang lainnya. Perbedaan ini dipengaruhi karena adanya perbedaan pula antara kekebalan tubuh antara pasien yang satu dengan yang lainnya.

Berikut adalah beberapa efek samping yang dapat ditimbulkan dari penggunaan Bromifar/Bromifar Plus:

  1. Mual
  2. Diare
  3. Adanya gangguan pencernaan
  4. Perut terasa penuh
  5. Sakit kepala
  6. Vertigo
  7. Banyak mengeluarkan keringat
  8. Muncul ruam pada kulit
  9. Meningkatnya transaminase

Meskipun terdapat beberapa efek samping yang terbilang ringan, namun jika dirasa efek samping tersebut berlebihan atau tidak wajar, segera hubungi dokter agar dapat dilakukan pemeriksaan dan penanganan yang lebih lanjut.

Kontraindikasi Bromifar/Bromifar Plus

  • Penggunaan Bromifar/Bromifar Plus perlu sangat diperhatikan pada anak-anak berusia dibawah 6 tahun.

Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan

  1. Penggunaan Bromifar/Bromifar Plus perlu lebih diperhatikan pada pasien yang memiliki riwayat penyakit tukak lambung ( maag ), ibu hamil dengan masa kehamilan berada pada trimester pertama, serta pada ibu yang masih dalam masa menyusui ( laktasi ).
  2. Mengkonsumsi Bromifar/Bromifar Plus akan lebih baik jika diberikan bersamaan dengan makanan.
  3. Interaksi antar obat yang dapat ditimbulkan dari penggunaan Bromifar/Bromifar Plus adalah ketika secara bersamaan juga mengkonsumsi salah satu dari obat berikut: amoxicillin, cefuroxime, erythromycin, doxycycline.
fbWhatsappTwitterLinkedIn