Alomide – Fungsi Obat – Obat Apa – Dosis Dan Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Alomide merupakan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit radang kelopak mata dan selaput mata. Terutama radang pada bagian depan mata, yang ditandai dengan gejala mata merah dan berair. Dan radang ini biasanya sangat mudah menular, jika awalnya hanya radang pada satu mata saja maka dalam hitungan jam biasanya akan menular pada mata yang satunya.

Obat alomide ini memiliki kandungan lodoxamide, yang dapat membantu mengurangi keratokonjungtivitis alergi atau atopik, konjungtivitis papiler besar, keratokonjungtivitis vernal dan keratitis vernal. Dimana lodoxamide dikenal juga sebagai obat anti alergi.

Jenis-Jenis Konjungtivitis

1. Konjungtivitis Alergi

Konjungtivitis alergi merupakan peradangan pada selaput mata yang disebabkan oleh reaksi alergi baik humoral maupun sellular. Konjungtivitis alergi paling sering di temukan pada kawasan yang rentan alergi seperti di kawasan tropis dan panas. kawasan tropis dan panas seperti Mesir, mediterania, dan Afrika.

Penyebab penyakit konjungtivitis alergi antara lain alergi terhadap serbuk sari, debu, bulu binatang, iritasi oleh angin, iritasi oleh polusi udara, dan pemakaian lensa kontak dalam jangka waktu yang panjang. Obat ini juga dapat digunakan sebagai obat alergi debu.

2. Konjungtivitas Papiler Besar

Konjungtivitis papiler besar atau dikenal juga dengan nama lain yaitu Giant Papilary Conjunktivitis. Radang selaput mata ini di sebabkan oleh penggunaan lensa kontak jangka panjang dan biasanya ditandai dengan munculnya bintil besar di sekitar permukaan posterior pada kelopak mata bagian atas.

Gejala konjungtivitis papiler biasanya dimulai dengan rasa gatal, mata kemerahan, rasa perih dan seperti terbakar, debit lendir yang berlebihan, dan penglihatan kabur. Hal ini disebabkan oleh penumpukan kelebihan endapan protein pada lensa kontak atau bisa juga karena bahan kimia yang digunakan untuk membersihkan lensa kontak seperti bahan pengawet. Bahaya lensa kontak untuk mata yang paling fatal dapat mengakibatkan kebutaan permanen.

3. Konjungtivitas Vernal

Konjungtivitis vernal adalah radang yang terjadi pada selaput mata yang bersifat musiman dan berulang. Biasanya menyerang anak-anak pada usia 5 tahun yang tinggal di wilayah yang tropis atau hangat. Penyebab konjungtivitis vernal biasanya adalah alergi. Dan biasanya penyakit ini akan hilang setelah berusia 20 tahun.

Gejala yang ditimbulkan oleh penyakit konjungtivitis vernal ini adalah gatal yang berlebihan pada mata, mata berair dan merah, mata menadi sensitif terhadap cahaya atau mengalami fotofobia, munculnya kotoran mata yang kental dan lengket. Biasanya mata akan membengkak dan berwarna pink pucat atau sampai keabuan.

4. Keratitis Vernal

Keratitis vernal merupakan peradangan yang terjadi pada kornea mata. Peradangan pada kornea mata akan berakibat fatal jika penanganan terlambat, karena akan muncul gangguan penglihatan baik sementara maupun permanen.

Keratitis disebabkan oleh infeksi maupun peradangan steril. Infeksi padakornea bisa disebaban oleh jamur, bakteri, virus ataupun protozoa (acanthamoeba,sp). Keratitis juga bisa disebabkan oleh trauma yang terjadi pada mata seperti tergores oleh pemakaian lensa kontak dan bisa juga disebabkan oleh benda asing yang masuk ke dalam mata.

Gejala keratitis yang timbul seperti mata merah, penglihatan yang menurun, nyeri pada mata, mata berair, dan biasanya menyebabkan mata sedikit sensistif pada cahaya.

Jenis-jenis penyakit mata keratitis antara lain:

  • Keratitis pungtata – ditandai dengan bintik-bintik kecil pada permukaan kornea. Biasanya disebabkan oleh virus penyakit herpes.
  • Keratitis flikten – munculnya bintik putih di tepi kornea berdiameter 2-3 mm. Biasanya disebabkan oleh sistem imunitas.
  • Keratitis suka – ditandai dengan dry-eye syndrom biasanya jika mengenai kornea mata akan mengalami pandangan menurun, timbul rasa nyeri, dan mengalami fotophobia.
  • Keratitis lepra – keratitis lepra disebabkan oleh gangguan saraf pada mata yang disebabkan oleh lepra atau kusta.
  • Keratitis nummular – ditandai dengan bintik putih berbentuk koin pada permukaan kornea mata. Biasanya menyerang individu yang bekerja sebagai petani.
  • Keratitis interstisial luetik – disebabkan oleh penyakit sifilis bawaan sejak lahir, biasanya diderita oleh anak usia 5 tahun sampai 15 tahun. Disebabkan oleh infeksi bakteri treponema pallidum.
  • Keratitis sklerotikans – biasanya timbul karena peradangan yang berulang dan terjadi menahun.

Zat Aktif Dalam Obat Alomide

Obat alomide mengandung zat aktif yaitu lodoxamide yang dapat digunakan sebagai obat anti alergi pada mata. Cara kerja lodoxamide dalam penyembuhan alergi atau peradangan pada mata adalah dengan menghalangi pelepasan histamin kimia oleh tubuh.
Tanda-tanda peradangan mata yang terjadi biasanya ditandai dengan mata merah, gatal-gatal, berair dan bengkak.

Dosis Obat Alomide

Setiap obat memiliki dosisnya masing-masing yang sudah di tentukan sesuai usia dan kondisi tubuh. Sama seperti obat pada umumnya walaupun hanya obat tetes mata, obat alomide juga memiliki dosis untuk digunakan. Obat alomide ini merupakan golongan obat keras. Yang artinya obat ini harus digunakan dengan resep dokter.

Tidak dapat dibeli secara bebas di apotek. Dosis penggunaan obat ini adalah satu sampai dua kali tetes sebanyak empat kali sehari.
Obat ini bisa digunakan bagi anak-anak dan dewasa dengan dosis yang sama atau sesuai anjuran dokter.

Efek Samping Obat Alomide

Setiap obat yang terbuat dari bahan-bahan kimia pasti memiliki efek samping. Begitu pula obat alomide ini, ada beberapa efek samping yang ditimbulkan dari penggunaan obat alomide ini.

Ada beberapa efek samping yang terjadi saat penggunaan obat alomide ini seperti

  • Rasa kurang nyaman pada mata
  • Mata kering
  • Penggunaan obat alomide pada sebagian orang dapat menyebabkan pandangan mata kabur
  • Mata memerah, berair, dan menimbulkan rasa gatal pada mata.

Pada sebagian individu akan menimbulkan efek samping seperti:

  • Mata buram dan pusing
  • Mual
  • Pembentukan kerak pada margin kelopak mata
  • Nyeri pada mata
  • Mata bengkak
  • Iritasi pada mata
  • Mengalami endapan pada kornea mata.
  • Mengalami flushing, yaitu efek hangat yang disertai dengan eritema.

Efek samping lain yang sangat langka terjadi pada beberapa individu seperti:

  • Gangguan penglihatan
  • Peradangan kelopak mata
  • Ruam pada mata
  • Mengalami kekeringan pada saluran hidung
  • Bersin-bersin dalam jangka panjang, dan
  • Terjadi bekas luka pada kornea.
  • Jika terjadi ciri-ciri alergi yang tidak wajar akibat penggunaan obat alomide ini segera hubungi dokter dan hentikan pemakaian. 

Kontraindikasi Penggunaan Obat Alomide

Kontraindikasi pada penggunaan obat alomide ini belum pasti, karena belum ada penelitian lebih lanjut mengenai obat ini. Disarankan menghubungi dokter untuk konsultasi sebelum menggunakan obat alomide ini.

Peringatan Dan Cara Pakai Obat Alomide

  1. Jangan Sembarangan Menggunakan Obat alomide. Obat alomide ini merupakan salah satu obat yang masuk ke dalam golongan obat keras. Pastikan melakukan konsultasi dengan dokter yang menangani anda.
  2. Sebelum meneteskan obat alomide ini pada mata anda sebaiknya cuci tangan anda lebih dahulu sampai benar-benar bersih. Hal ini merupakan salah satu tips kesehatan mata. Agar mata selalu terjaga dan tidak terkontaminasi oleh kotoran dari tangan.
  3. Sebaiknya tidak menggunakan mesin apapun termasuk mengendarai kendaraan sendiri saat menggunakan obat alomide ini, karena obat alomide ini menyebabkan penglihatan kabur sementara. Obat alomide ini khusus untuk tetes mata, bukan untuk diminum.
  4. Jangan menggunakan obat alomide ini lebih dari tujuh hari berturut-turut. Kecuali anda sudah melakukan konsultasi dengan dokter, dan menggunakan obat ini di bawah pengawasan dokter.
  5. Obat alomide ini tidak diperbolehkan untuk digunakan bagi anak yang berusia di bawah empat tahun.
  6. Obat tetes mata alomide ini rentan terkena kuman atau bakteri. Sehingga lebih baik jika menuliskan tanggal saat membuka tutup botol pertama kali.
  7. Jangan pernah menyimpan obat alomide ini lebih dari empat minggu.Hal ini dapat menyebabkan kontaminasi pada obat alomide. Yang jika digunakan dapat memperburuk peradangan pada mata.
  8. Hati-hati menggunakan obat alomide pada pengguna kontak lensa. Bagi wanita hamil juga berhati-hati menggunakan obat alomide ini.
fbWhatsappTwitterLinkedIn