Alburaas atau yang nama generiknya human albumin adalah merupakan salah satu obat berbentuk cairan infus yang digunakan untuk mengobati hipoproteinemia dengan edema, hipoalbuminemia, shock hipovolemia (shock yang disebabkan akibat jumlah darah dalam tubuh menurun secara drastis), dan Alburaas ini juga merupakan obat yang digunakan sebagai pertolongan pertama pada luka bakar yang parah. Alburaas sendiri mengandung Human albumin, yaitu senyawa albumin yang banyak ditemukan di dalam plasma darah. Alburaas ini sendiri dibuat dan didistribusikan oleh Combiphar
Fungsi Penggunaan Obat Alburaas
Berikut ini adalah beberapa fungsi dari obat Alburaas, yaitu sebagai berikut:
- Penggunaan obat Alburaas ini digunakan untuk memperbaiki fungsi kardiovaskular setelah pengeluaran cairan asites dalam volume besar.
- Obat Alburaas ini biasa digunakan untuk mengobati hiperbilirubin pada bayi yang baru lahir.
- Alburaas dapat digunakan bersamaan dengan obat diuretik untuk menangani kelebihan volume cairan akibat Sindrom Distres Pernapasan Dewasa (ARDS).
- Penggunaan Alburaas biasa digunakan untuk mengobati hipoproteinemia yang berhubungan dengan sirosis kronis, dan malabsorbsi
- Untuk mengobati pasien yang mengalami hipoproteinemia yang berhubungan dengan enteropati (kehilangan protein secara berlebihan). Namun pemberian Alburaas ini hanya bersifat sementara hingga penyebab kehilangan protein tersebut dapat diatasi terlebih dahulu
- Penggunaan obat Alburaas ini digunakan untuk mengobati edema (dengan cara mengatasi edema) pada pasien dengan gejala nefrosis akut.
- Obat Alburaas sendiri seringkali digunakan untuk mengobati pasien yang mengalami shock karena diakibatkan oleh luka bakar, perdarahan, infeksi bakteri, dan dehidrasi.
Pemberian Dosis Penggunaan Obat Alburaas
Berikut ini adalah pemberian dosis dalam menggunakan obat Alburaas, yang biasanya diresepkan kepada pasien, yaitu sebagai berikut:
- Untuk mengobati shock hipovolemia pada pasien dewasa dengan kondisi pendarahan aktif, dosis obat Alburaas yang diberikan pada awalnya sebanyak 20 gram dengan kecepatan infus sebanyak 2-4 ml / menit. Setelah itu pemberian dosisnya berkurang menjadi 20 – 30 gram / hari dengan kecepatan infus sebanyak 1 ml / menit.
- Untuk mengobati shock hipovolemia pada pasien dewasa dengan kondisi pendarahan non aktif, dosis obat Alburaas yang diberikan sebanyak 20 – 30 gram / hari dengan kecepatan infus sebanyak 1 ml / menit. Pemberian dosis Alburaas ini totalnya tidak boleh melebihi 2 g/kg dari berat badan pasien.
- Untuk mengobati shock hipovolemia pada pasien anak-anak dengan kondisi pendarahan aktif, dosis obat Alburaas yang diberikan pada awalnya sebanyak 20 gram dengan kecepatan infus sebanyak 2 ml / menit. Setelah itu pemberian dosisnya berkurang menjadi 10 – 15 gram / hari dengan kecepatan infus sebanyak 1 ml / menit.
- Untuk mengobati shock hipovolemia pada pasien anak-anak dengan kondisi pendarahan non aktif, dosis obat Alburaas yang diberikan sebanyak 10 – 15 gram / hari dengan kecepatan infus sebanyak 1 ml / menit. Pemberian dosis Alburaas ini totalnya tidak boleh melebihi 2 g/kg dari berat badan pasien.
- Untuk mengobati luka bakar parah pada pasien dewasa, dosis obat Alburaas yang diberikan pada 24 jam pertama sebanyak 100-400 ml dengan kecepatan infus sebanyak 1 ml / menit. Setelah melewati 24 jam pertama, konsentrasi Albumin yang ada dalam plasma darah pasien dijaga pada 25 gram/liter.
- Untuk mengobati luka bakar parah pada pasien anak-anak, dosis obat Alburaas yang diberikan pada 24 jam pertama sebanyak 100-300 ml dengan kecepatan infus sebanyak 1 ml / menit. Setelah melewati 24 jam pertama, konsentrasi Albumin yang ada dalam plasma darah pasien dijaga pada 20 gram/liter.
- Untuk mengobati penyakit Hipoproteinemia pada pasien dewasa sakit akut, dosis obat Alburaas yang diberikan sebanyak 50 – 75 gram/hari dengan kecepatan infus sebanyak 2 ml / menit.
- Untuk mengobati penyakit Hipoproteinemia pada pasien dewasa sakit akut, dosis obat Alburaas yang diberikan sebanyak 30 – 35 g per hari dengan kecepatan infus sebanyak 1 ml / menit.
- Untuk mengobati penyakit Sindrom Distres Pernapasan Dewasa (ARDS) pada pasien dewasa, dosis obat Alburaas yang diberikan pada 24 jam pertama sebanyak 100 ml dengan kecepatan infus sebanyak 2-4 ml / menit bersamaan dengan terapi diuretika. Selanjutnya dosis yang diberikan disesuaikan untuk memelihara tanda-tanda vital.
- Untuk mengobati penyakit Sindrom Distres Pernapasan Dewasa (ARDS) pada pasien anak-anak, dosis obat Alburaas yang diberikan pada 24 jam pertama sebanyak 50-100 ml dengan kecepatan infus sebanyak 1-2 ml / menit bersamaan dengan terapi diuretika. Selanjutnya dosis yang diberikan disesuaikan untuk memelihara tanda-tanda vital.
Kontraindikasi Penggunaan Obat Alburaas
Berikut ini adalah kontraindikasi yang mungkin terjadi selama penggunakan obat Alburaas ini, sehingga penggunaannya sendiri perlu dilakukan dengan hati-hati, yaitu sebagai berikut:
- Hati-hati dalam memberikan obat Alburaas pada penderita gagal jantung kongestif
- Waspadai pemberian Alburaas kepada penderita insufisiensi ginjal
- Hati-hati dalam memberikan obat Alburaas pada penderita insufisiensi pankreas
- Selalu monitor kondisi pengguna setelah pemberian obat Alburaas pada penderita anemia berat, karena akan dapat terkena risiko tinggi mengalami kelebihan beban peredaran darah.
- Pada penderita esophageal varices, pemberian obat Alburaas harus diberikan secara hati-hati
- Jangan sembarangan dalam memberikan Alburaas pada penderita hipertensi parah
- Selalu berhati-hati dalam memberikan obat Alburaas bagi penderita bypass kardiopulmoner
- Extra hati-hati apabila memberikan Alburaas ini pada penderita nefrosis kronis
- Waspadai efek sampingnya pada saat memberikan obat Alburaas pada penderita edema paru
- Hati-hati dalam memberikan obat Alburaas pada penderita yang sakit karena akibat kekurangan gizi
- Perhatikan pemberian Alburaas pada penderita yang memiliki riwayat hipersensitivitas terhadap albumin.
Perhatian Dalam Penggunaan Obat Alburaas
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan pasien dalam penggunaan obat Alburaas, yaitu sebagai berikut:
- Apabila muncul tanda-tanda terjadinya overloading peredaran darah, maka pemberian obat Alburaas harus segera dihentikan.
- Apabila muncul tanda-tanda terjadinya reaksi hipersensitivitas/alergi pada saat pemberian obat Alburaas, maka harus segera dihentikan pemberian obatnya.
- Selalu lakukan pemantauan pada tekanan darah pada pasien yang memiliki gejala stroke selama perawatan.
- Selalu lakukan pemantauan pada tekanan vena sentral selama perawatan.
- Selalu lakukan pemantauan pada jumlah trombosit selama perawatan.
- Selalu lakukan pemantauan pada parameter koagulasi darah dan hematokrit selama perawatan.
- Selalu berhati-hati apabila menggunakan obat Alburass untuk ibu hamil, menyusui atau pasien lanjut usia.
- Pemberian dosis dan juga pengaturan kecepatan infus obat Alburaas harus selalu disesuaikan dengan situasi, kondisi dan juga respon pasien terhadap obat Alburaas
- Jangan pernah mengencerkan obat Alburaas dengan air, karena hal tersebut akan menghasilkan larutan hipo-osmolar yang dapat menyebabkan hemolisis parah dan gagal ginjal.
Efek Samping Penggunaan Obat Alburaas
Berikut ini adalah beberapa efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan obat Alburaas ini, yaitu sebagai berikut:
- Beberapa pengguna obat Alburaas dapat mengalami sakit kepala tegang
- Efek samping akibat pengguna obat Alburaas, pengguna dapat mengalami biduran/kaligata
- Pengguna dapat mengalami dispnea (sesak napas) sebagai efek samping penggunaan obat Alburaas
- Obat Alburaas ini dapat mengakibatkan kaku sendi pada sebagain penggunanya
- Beberapa pengguna obat Alburaas dapat mengalami urtikaria (gatal-gatal)
- Sakit punggung dapat terjadi sebagai efek samping penggunaan obat Alburaas
- Dilaporkan bahwa pengguna dapat mengalami muntah-muntah pada saat menggunakan obat Alburaas ini
- Beberapa pengguna obat Alburaas dapat mengalami penyempitan pembuluh darah
- Kemerahan pada wajah dan leher adalah salah satu efek samping akibat penggunaan obat Alburaas
- Pengguna obat Alburaas dapat mengalami mual sebagai salah satu efek sampingnya
- Beberapa pengguna melaporkan bahwa obat Alburaas ini dapat menyebabkan demam setelah diberikan Alburaas
- Peningkatan air liur dapat terjadi akibat pengguna obat Alburaas
- Obat Alburaas dapat menyebabkan penggunanya mengalami shock anafilaksis.
- Dilaporkan bahwa pengguna dapat mengalami rasa kurang enak badan apda saat diberikan Alburaas
- Salah satu efek samping dari obat Alburaas adalah munculnya rasa menggigil pada tubuh
- Beberapa pengguna obat Alburaas dapat mengalami mata buram dan pusing
- Pengguna obat Alburaas dapat mengalami takikardia (jantung berdetak secara cepat pada saat sedang tidak beraktifitas)
- Pengguna melaporkan bahwa obat Alburaas ini dapat mengakibatkan bradikardia (jantung berdetak melambat pada saat sedang tidak beraktivitas)
- Hipotensi (tekanan darah rendah) dapat terjadi pada pengguna obat Alburaas
- Alburaas dapat menyebabkan efek samping berupa hipertensi (tekanan darah tinggi)
- Efek sampi yang jarang sekali muncul akibat pengguna obat Alburaas adalah vascular overload
- Pengguna dapat mengalami hemodilusi akibat menggunakan obat Alburaas
- Serangan jantung mendadak dapat terjadi pada pengguna Alburaas
Sebagai catatan bahwa tidak semua pengguna Alburaas dapat mengalami efek samping seperti yang disebutkan diatas, bahkan ada juga pengguna yang tidak mengalami efek samping apapun terhadap penggunaan obat Alburaas ini.
Cara Penyimpanan Obat Alburaas
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu dilakukan dan diperhatikan dalam melakukan penyimpan obat Alburaas, yaitu sebagai berikut:
- Simpan dan letakkan Alburaas di dalam ruangan yang kering
- Jangan meletakkan Alburaas di tempat yang terkena cahaya matahari langsung
- Hindari membekukan Alburaas di mesin pendingin
- Jauhkan Alburaas ini dari tempat yang terkena suhu panas
- Simpan Alburaas ini pada ruangan dengan suhu ≤30° C.
- Jangan biarkan Alburaas ini berada dalam jangkauan anak-anak.
- Hindari menyimpan Alburaas yang telah dibuka lebih dari 3 jam, gunakan Alburaas segera setelah dibuka.
- Apabila ada sisa penggunaan Alburaas, jangan membuang sisa obat Alburaas ke toilet atau menuangkannya ke drainase lainnya