Arnid – Fungsi – Obat Apa – Dosis dan Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Obat arnid merupakan obat yang tergolong ke dalam golongan NSAID (non-steroidal anti-inflammantory drugs ) yang digunakan untuk membantu mengatasi rasa sakit yang disebabkan oleh peradangan, seperti sakit yang terjadi pada punggung, nyeri setelah melakukan operasi, dysmenore, dan juga untuk mengatasi osteoarthritis. Sementara itu, obat arnid juga sudah terbukti ampuh digunakan menyembuhkan penyakit demam. Di bawah ini akan kami jelaskan beberapa informasi penting terkait obat arnid.

Cara Penggunaan Obat

  • Anda harus selalu mengikuti petunjuk pemakaian obat yang berada pada kemasan, atau anda juga bisa bertanya kepada ahli kesehatan anda jika ingin mendapatkan informasi yang lebih lengkap dan terperinci.
  • Konsumsi obat ini secara rutin, teratur, dan di waktu yang sama agar dapat meningkatkan keefektifan dari obat arnid.
  • Anda disarankan untuk mengkonsumsinya secara oral, jangan menghancurkan, melembutkan, atau mengunyahnya, akan tetapi langsung di telan.
  • Gunakan takaran dosis yang sesuai yang ada di dalam kemasan. Konsultasikan kepada dokter jika anda mengalami kondisi tertentu seperti hipersensitifitas, penyakit tertentu, maupun kondisi lainnya seperti hamil dan menyusui.
  • Segera beritahu dokter jika kondisi anda tidak kunjung membaik atau bahkan malah semakin memburuk agar dokter dapat segera melakukan penanganan medis untuk menghindarkan anda dari berbagai hal yang tidak diinginkan yang dapat membahayakan kesehatan anda.

Dosis

Perlu anda ketahui, bahwa takaran dosis yang benar dan sesuai dengan kondisi anda akan membantu meningkatkan kinerja dari obat arnid. Berikut dosis yang disarankan:

  • Untuk orang dewasa yang mengalami nyeri akut: Dosis yang diberikan yaitu sebanyak 100 mg untuk dua kali sehari dan dikonsumsi secara oral. Adapun penggunaan obat ini di negara-negara Uni Eropa dibatasi hanya maksimal digunakan selama 15 hari.
  • Adapun untuk penyakit dismenore, dosis yang diberikan yaitu sebanyak 100 mg untuk 2 kali sehari dan dibatasi selama 15 hari yang mana kebijakan ini berlaku di negara Uni Eropa.
  • Bagi penderita Osteoarthritis, dosis yang diberikan yaitu sebanyak 100 mg untuk 2 kali sehari dan dibatasi selama 15 hari yang mana kebijakan ini berlaku di negara Uni Eropa.
  • Untuk pasien yang mengalami Nyeri Postoperative, dosis yang dianjurkan yaitu sebanyak 100 mg untuk dua kali sehari dan dikonsumsi secara oral. Namun, penggunaan obat ini di negara-negara Uni Eropa dibatasi hanya maksimal digunakan selama 15 hari.
  • Perlu anda ketahui bahwa takaran dosis yang digunakan untuk anak-anak masih belum ditentukan akan tetapi obat ini kemungkinan bisa berbahaya jika dikonsumsi oleh anak-anak. Jadi sebaiknya anda menghindarkan anak-anak untuk menggunakan obat arnid.

Efek Samping

Di bawah ini beberapa efek samping yang mungkin dapat anda alami selama menggunakan obat arnid.

  • Pasien akan mengalami sensasi tidak nyaman pada daerah epigastrium.
  • Menyebabkan pasien mengalami mual dan juga muntah.
  • Pasien juga akan mengalami pusing maupun sakit kepala.
  • Rentan terkena penyakit diare atau juga bisa mengakibatkan penyakit sembelit atau konstipasi.
  • Pasien yang menggunakan obat arnid juga bisa menyebabkan ia terserang kram perut.
  • Adapun untuk efek samping yang kemungkinan jarang terjadi yaitu pendarahan dan juga mengakibatkan erosi perut.
  • Efek samping yang sangat fatal yaitu seperti hepatitis fatal dan juga sindrom stevens Johnson.
  • Meningkatkan terkena gangguan hipersensitifitas, terutama pada pasien lanjut usia atau lansia.

Perhatian dan Pencegahan

  • Jangan pernah memberikan obat ini kepada pasien yang mengalami masalah terhadap gangguan hipersensitifitas karena dapat meningkatkan dampak yang buruk yang bisa lebih fatal daripada orang pada kondisi normal.
  • Segera beritahu dokter jika anda mengalami masalah yang mengisyaratkan bahwa anda terkena alergi, seperti gatal-gatal, ruam, atau mengalami sensasi seperti terbakar yang terjadi pada kulit.
  • Beritahu dokter maupun ahli kesehatan lainnya jika anda juga sedang mengkonsumsi obat-obatan jenis lain termasuk vitamin dan suplemen karena jika dikonsumsi secara bersamaan dengan obat arnid dimungkinkan dapat mempengaruhi kinerja dari obat arnid.
  • Segera informasikan kepada dokter jika anda mengalami pendarahan yang terjadi pada saluran pencernaan, mengakibatkan penyakit bisul perut yang aktif.
  • Informasikan kepada dokter jika anda memiliki atau sedang mengalami gangguan hati maupun jantung.
  • Hindari pemakaian obat arnid untuk pasien yang mengalami penyakit ginjal, maupun yang sedang mengalami penyakit hati.

Keamanan Obat Untuk Alkohol dan Ibu Hamil

Meskipun sudah diadakan studi atau penelitian dengan mengambil sampel dari reproduksi hewan, namun hasil penelitian tersebut tidak bisa dijadikan dasar atau acuan mengenai resiko yang mungkin dapat terjadi jika dikonsumsi oleh ibu hamil. Namun, penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter dan tanyakan mengenai manfaat dan resiko yang akan anda terima. Dalam beberapa kasus, biasanya jika manfaat yang didapatkan lebih besar daripada resiko yang akan anda dapat, maka dokter akan tetap menyarankan agar anda mengkonsumsi obat ini meskipun kemungkinan juga dokter akan mengurangi takaran dosis daripada dosis yang diberikan pada umumnya.

Sementara itu, sangat tidak dianjurkan mengkonsumsi alkohol dan atau tembakau ketika menggunakan obat arnid karena hanya akan meningkatkan dan juga memperparah efek samping dari obat arnid.

Berikut ini bebera kategori resiko kehamilan seperti yang dijelaskan oleh FDA (badan pengawas obat dan makanan asal Amerika Serikat).

  1. A = Tidak mengakibatkan resiko terhadap ibu hamil
  2. B = Dalam beberapa studi atau penelitan, tidak ditemukan adanya resiko terhadap ibu hamil.
  3. C = Kemungkinan ada resiko yang dapat terjadi jika dikonsumsi oleh ibu hamil.
  4. D = Terdapat suatu bukti positif akan bahaya atau resiko yang dapat di alami oleh ibu hamil.
  5. X = Mengakibatkan kontraindikasi jika dikonsumsi oleh ibu yang sedang hamil.
  6. N = Hasil studi atau penelitan yang dilakukan masih belum diketahui akan adanya efek buruk yang akan menimpa jika diberikan kepada ibu hamil.

Sementara itu, obat arnid menurut FDA dikategorikan ke dalam golongan B dan juga golongan C. Itu berarti bahwa kemungkinan ada resiko yang dapat menimpa ibu hamil ketika menggunakan obat ini meskipun resiko tersebut masih bersifat jarang karena tidak semua penelitan mengatakan hal yang sama.

Interaksi Obat

Perlu anda pahami bahwa interaksi obat yang dapat ditimbulkan dapat mempengaruhi kinerja dari obat arnid. Namun, tidak semua orang akan mengalami interaksi yang sama antara yang satu dengan yang lain. Maka dari itu disarankan anda menulis atau membuat daftar nama obat-obatan yang sedang anda konsumsi agar dokter dapat menghindarkan anda dari terkena interaksi obat.

  • Interaksi obat arnid juga diketahui dapat meningkatkan potensi pasien mengalami aksi feniton.
  • Dapat mempengaruhi fungsi oral karena disebabkan oleh natriuretic, furosemide, dan juga karena disebabkan oleh respon diuretic kepada furosemide.
  • Interaksi obat arnid juga dapat mengakibatkan peningkatan terjadinya masalah pada saluran pencernaan serta mengakibatkan penyakit hati atau penyakit liver yang dapat merugikan, dan itu adalah efek lain dari penggunaan obat jenis NSAID, termasuk di dalamnya yaitu aspirin.

Overdosis

Ketika anda mengalami suatu gejala ataupun tanda-tanda yang menunjukkan anda terkena overdosis, seperti gatal-gatal, pendarahan di saluran pencernaan, maka anda harus segera meminta pertolongan medis agar efek yang diakibatkan karena overdosis bisa segera di atasi dan tidak menjadi lebih parah.

Demikian informasi yang dapat kami sampaikan. Semoga bermanfaat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn