Adricin – Fungsi – Obat Apa – Dosis Dan Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Adricin merupakan obat dengan bentuk sediaan serbuk  injeksi yang biasanya digunakan bersama dengan obat-obatan lain untuk mengobati berbagai macam kanker seperti kanker darah, getah bening, kandung kemih, payudara, perut, paru-paru, ovarium, tiroid, syaraf, ginjal, tulang dan jaringan lunak termasuk otot dan tendon.

Adricin termasuk dalam kelompok obat yang dikenal dengan antineoplastik. Agen neoplastik  berfungsi untuk mencegah, menghambat pertumbuhan sel kanker yang kemudian nantinya akan dihancurkan oleh tubuh. Karena pertumbuhan sel normal juga terpengaruh oleh penggunaan Adricin, efek lain juga akan terjadi. Beberapa di antaranya mungkin serius dan harus dilaporkan ke dokter anda.

Efek samping lain seperti rambut rontok, mungkin memang tidak serius namun perlu mendapat perhatian. Beberapa efek mungkin akan terjadi dalam waktu berbulan-bulan atau bahkan beberapa tahun setelah mengonsumsi obat ini.

Sebelum anda melakukan perawatan dengan Adricin, anda harus berkonsultasi dengan dokter anda tentang manfaat yang didapat dari penggunaan Adricin dan juga resiko menggunakannya. Perlu diketahui bahwa penggunaan Adricin harus berada di bawah pengawasan langsung dari dokter anda. Adricin digunakan pada pasien tertentu dengan kondisi medis sebagai berikut :

  1. Auto Imune Deficiency Sindrome (AIDS) berhubungan dengan Sarkoma Kaposi (sejenis kanker kulit dan selaput lendir yang lebih umum terjadi pada penderita AIDS)
  2. Kanker Korteks Adrenal (lapisan luar kelenjar Adrenal)
  3. Kanker Serviks
  4. Kanker Endometrium
  5. Kanker Esofagus
  6. Kanker pada kepala dam leher
  7. Kanker hati
  8. Kanker prankeas
  9. Kanker Timus (organ kecil yang ditemukan di bawah tulang payudara)
  10. Tumor karsinoid
  11. Leukimia Simfolistik kronis (sejenis kanker pada darah dan sistem darah bening)
  12. Sarkoma Ewing (sejenis kanker yang ditemukan di tulang)
  13. Tumor Trofoblastik gestasional (tumor dalam rahim atau rahim)
  14. Hepatoblasma (sejenis kanker hati yang terjadi pada anak-anak)
  15. Multiple Myeloma (sejenis kanker tertentu pada darah)
  16. Kanker sel non – kecil paru-paru (sejenis kanker paru-paru yang biasanya terkait dengan merokok, merokok pasif atau paparan radon)
  17. Retinablstoma (sejenis kanker mata yang ditemukan terutama pada anak-anak)
  18. Tumor di ovarium

Kandungan Zat pada Adricin

Bahan aktif yang terkandung dalam Adricin adalah Doxorubicin Hydrochloride

Sekilas Info Tentang Doxorubicin HCL

Doxorubicin juga biasa disebut dengan Adriamycin adalah salah satu antibiotik Anthracycline yang diisolasi dari kultur Streptimcyces peucetius var. Caesius. Doxorubicin merupakan agen kemoterapi untuk berbagai jenis kanker. Mekanisme kerja Doxorubicin yaitu membunuh sel dengan perantara mengikat DNA dan menghambat sintesis asam nukleat.

Penggunaan Doxorubicin biasanya akan dikombinasikan dengan obat lain dan harus dalam pengawasan dokter yang sudah terbiasa menangani kemoterapi.

Doxorubicin memiliki sifat sitostotik yang dapat memunculkan berbagai efek samping mulai dari tingkat ringan sampai yang fatal. Dalam penggunaan Doxorubicin, monitoring organ-organ vital seperti jantung, hati,  dan darah sangat dianjurkan untuk dilakukan.

Jadi, monitoring fungsi organ-organ vital seperti jantung, hati dan darah pada saat, sebelum, selama dan sesudah penggunaan doxorubicin sangat perlu dilakukan.

Indikasi Penggunaan Adricin

Dalam pengobatan, indikasi adalah kondisi dimana suatu perawatan atau pengobatan dapat dilakukan. Misalnya, acetaminophen atau parasetamol yang digunakan untuk demam oleh pasien, atau dokter meresepkannya untuk sakit kepala atau nyeri. Sekarang demam, sakit kepala dan nyeri pada tubuh adalah indikasi parasetamol.

Berikut ini adalah indikasi untuk obat Adricin.

Adricin digunakan untuk menghasilkan regresi dalam kondisi Neoplastik Diseminata seperti Leukemia Limfoblastik Akut, Leukemia Myeloblastik Akut, Tumor Wilms, Neuroblastoma, jaringan lunak dan sarkoma tulang, karsinoma payudara, karsinoma ovarium, karsinoma Hodgkin, limfoma ganas dan karsinoma bronkogenik.

Adricin juga diindikasikan untuk digunakan sebagai komponen terapi adjuvant (terapi sekunder) pada wanita dengan bukti keterlibatan kelenjar getah bening aksila setelah reseksi kanker payudara primer.

Dosis Penggunaan Adricin

Dalam pemberian dosis Adricin dianjurkan untuk merujuk pada kemasan produk. Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter atau apoteker anda.

Gunakan Adricin seperti yang diperintahkan oleh dokter anda. Untuk penggunaan dosis yang tepat anda dapat memeriksa label obat yang ada. Konsultasikan dengan apoteker anda jika anda memerlukan penjelasan yang lebih akurat.

Adricin biasanya diberikan sebagai suntikan di klinik dokter maupun rumah sakit. Jangan gunakan Adricin jika mengandung partikel, keruh ataupun berubah warna atau jika botolnya retak atau rusak. Dianjurkan untuk meminum cairan saat anda mengonsumsi obat ini.

Tanyakan pada dokter anda untuk mendapatkan petunjuk. Dokter anda mungkin meresepkan obat lain untuk menguramgi mual dan muntah yang dapat terjadi saat menggunakan Adricin.

Efek  Samping Adricin

Segera dapatkan bantuan medis jika anda memiliki tanda-tanda reaksi alergi seperti ini :

  • Gatal-gatal
  • Sulit bernafas
  • Pembengkakan pada wajah, bibir, lidah atau tenggorokan

Beberapa efek samping mungkin terjadi selama injeksi. Beritahu  orang terdekat atau pengasuh anda jika anda merasa pusing, mual, kepala terasa ringan, berkeringat atau sakit kepala, dada terasa sesak, sakit punggung dan sulit bernafas.

Segera hubungi dokter anda jika anda merasa :

  1. Merasa sesak nafas (bahkan dengan olah raga ringan), pembengkakan, kenaikan berat badan yang cepat
  2. Demam, menggigil, nyeri tubuh gejala flu, nyeri di mulut dan tenggorokan
  3. Kulit pucat, mudah memar, adanya pendarahan yang tidak biasa, merasa ingin pingsan
  4. Detak jantung cepat, lambat atau bahkan tidak beraturan
  5. Gelisah, berkeringat, nafas pendek dan berat, mengi, nafas terengah-engah
  6. Nyeri dada, batuk tiba-tiba, batuk berdahak, nafas cepat, batuk berdarah
  7. Nyeri pada punggung bagian bawah, adanya darah pada urin, berkemih sedikit atau tidak berkemih
  8. Mati rasa pada mulut, nadi lemah, gerakan reflek yang berlebihan, bingung
  9. Kelelahan otot, otot kencang atau berkontraksi
  10. Kulit terasa nyeri, seperti terbakar dan iritasi saat suntikan diberikan.

Adricin dapat menyebabkan urin berwarna oranye kemerahan. Efek samping ini biasanya tidak membahayakan. Namun bagaimanapun juga, hubungi dokter jika anda merasakan nyeri pada perut bagian atas, warna tinja seperti tanah liat atau kekuningan seperti kulit anda.

Efek samping umum yang biasanya terjadi :

  1. Terlambat datang bulan
  2. Warna kulit dan kuku berubah kehitaman
  3. Merasa lemah atau lelah
  4. Mual ringan dan diare
  5. Mata memerah dan bengkak pada kelopak mata

Kontraindikasi Penggunaan Adricin

Kontraindiksai dapat digambarkan sebagai keadaan khusus atau penyakit ataupun kondisi dimana anda tidak seharusnya menggunakan obat ini atau menjalani perawatan tertentu karena dapat membahayakan pasien. Terkadang hal tersebut dapat membahayakan dan mengancam nyawa. Bila prosedur, tidak boleh dikombinasikan dengan prosedur lain atau bila obat, juga tidak dapat dikonsumsi dengan obat lain.

Adricin dikontraindikasikan pada :

  • Pasien dengan insufisiensi miokard berat
  • Pasien yang baru-baru ini (terjadi dalam 4-6 minggu terakhir) mengalami infark miokard
  • Pasien dengan kerusakan hati yang parah
  • Pasien dengan reaksi hipersensitifitas yang parah terhadap Adricin termsuk anafilaksis.

Interaksi dengan Obat

Interaksi Adricin terjadi bila obat dikonsumsi bersamaan dengan makanan atau diminum dengan obat lain. Misalkan jika anda memakai obat Adricin, mungkin akan ada interaksi dengan makan dan obat spesifik tertentu. Yang dimaksud disini bukan semua makanan dan obat-obatan. Interaksi akan bervariasi dari obat ke obat. Anda harus waspada terhadap interaksi obat yang anda pakai. Sebagian obat dapat berinteraksi dengan alkohol dan tembakau.

Berikut ini adalah interaksi obat Adricin :

Interaksi obat Adricin dengan obat lain seperti antibiotik (aminoglikosida), sterois, aminofili dan propanolol. Dapat berpotensi fatal pada kolestasis yang diinduksi oleh mercaptopurine dan dapat diperkuat dengan pemberian obat secara bersamaan. Toksisitas dapat meningkat jika diberikan bersamaan dengan streptozocin.

Informasi Penting Lainnya Mengenai Adricin

  1. Jika anda menumpahkan Adricin ke kulit anda, segera cuci dengan sabun dan air. Jangan lupa untuk menghubungi dokter anda.
  2. Jauhkan produk ini , jarum suntik dan jarum dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
  3. Dilarang menggunakan kembali jarum suntik atauun bahan lainnnya.
  4. Untuk pembuangan jarum suntik, anda bisa meminta penjelasan lebih kanjut tentang prosedur pembuangan jarum suntik yang benar pada dokter anda.
  5. Adricin memang bisa mengurangi jumlah sel pembentuk bekuan darah (platelet) dalam darah. Untuk mencegah perdarahan, menghindari situati dimana goresan atau memar yang dapat muncul.
  6. Jika terjadi perdarahan yang tidak biasa ataupun darah dalam tinja segera laporkan pada dokter.
  7. Adricin dapat mengurangi kemampuan tubuh dalam melawan infeksi.
  8. Mencegah infeksi dengan menghindari kontak dengan orang yang menderita flu atau infeksi lainnya.
  9. Beritahu dokter anda tentang tanda-tanda infeksi termasuk demam, radang tenggorokan atau muncul ruam pada kulit.
  10. Jangan menerima vaksin secara langsung ketika anda mengonsumsi Adricin. Konsultasikan dengan dokter anda sebelum menerima vaksin.
  11. Adricin dapat menyebabkan urin menjadi kemerahan. Hal ini biasanya akan hilang dalam 1-2 hari setelah anda menerima dosis Adricin. Kontak dokter anda jika hal ini berkelanjutan atau anda mendapati adanya darah dalam urin.
  12. Adricin juga mengakibatkan kulit anda menjadi lebih mudah terbakar. Hindari kontak langsung dengan sinar matahari, pakailah sunscreen atau memakai pakaian yang dapat melindungi kulitmu jika harus berada di luar ruangan dalam waktu yang lama.
  13. Pemeriksaan rutin seperti tes laboratorium, termasuk fungsi hati dan ginjal, pemeriksaan darah lengkap, asam urat, keseimbangan elektrolit dan fungsi jantung dapat dilakukan untuk memonitor kondisi dan efek samping yang terjadi selama anda mengonsumsi Adricin.
  14. Beritahukan pada dokter anda sebelum anda mendapat perawatan medis atau perawatan gigi, perawatan gawat darurat aaupun operasi.
  15. Bagi anak-anak perlu diberikan perhatian yang ekstra karena untuk keamanan dan keefektifan pada anak belum bisa dikonfirmasi.
  16. Perhatian pada konsumsi Adricin oleh anak, mereka mungkin akan lebih sensitif tentang efek samping Adricin, khususnya penyakit jantung (gagal jantung).
  17. Adricin dapat menyebabkan ketidaksuburan yang terkadang menjadi permanen. Diskusikan apa yang menjadi kekhawatiran anda pada dokter anda.
  18. Adicin dapat merusak sperma, gunakan alat kontrasepsi untu mencegah kelahiran bayi
  19. Pada ibu hamil dan menyusui, perlu diketahui bahwa konsumsi Adricin dapat membahayakan bayi. Jadi hindari kemahilan saat anda mengonsumsi Adricin. Jika anda memungkinkan untuk hamil saat mengonsumsi obat ini, maka segera hubungi dokter untuk mendiskusikan tentang alat kontrasepsi yang tepat untuk mengontrol kelahiran.
  20. Adricin dapat ditemukan di ASI, jadi jangan memberikan ASI saat anda mengonsumsi Adricin.
fbWhatsappTwitterLinkedIn