Telur pada bagian kuningnya kerap dianggap sebagai yang paling berbahaya bagi kesehatan karena mampu meningkatkan kadar kolesterol dalam darah, memicu jenis-jenis penyakit jantung, sampai dengan meningkatkan berat badan. Oleh karena itu, para pelaku program diet akan membuang bagian kuningnya dan hanya mengonsumsi putih telur. Lalu, apakah kuning telur baik untuk diet juga atau sebenarnya memang berbahaya?
Baikkah Kuning Telur Dikonsumsi untuk Diet?
Benar bahwa di dalam kuning telur terdapat kandungan lemak yang lebih tinggi berikut juga adanya sejumlah mineral dan vitamin. Sementara itu, bagian putihnyalah yang mengandung protein tinggi. Jadi, kuning telur baik untuk diet atau tidak? Ya, jika Anda hanya hendak menjalani diet sehat dengan mengonsumsi bagian kuning sekaligus putihnya.
Konsumsi 5 butir telur per minggu nyatanya cukup baik untuk berdiet sehat. Namun apabila ingin menjalani program body building, putih telur saja yang sebaiknya dimakan sebab lemaknya lebih rendah dan proteinnya lebih tinggi.
Dari sejumlah hasil penelitian, telah dibuktikan bahwa pada beberapa orang pelaku diet memasukkan 640 mg kolesterol dari kuning telur pada menu diet harian mereka. Sebagai akhirnya, rupanya justru kadar kolesterol baik atau HDL malah mengalami peningkatan ketimbang yang tak konsumsi sama sekali. Hasil ini didapat dari hasil konsumsi sebutir telur per hari oleh para respondennya dalam waktu 1 minggu.
Perlu diingat bahwa pada putih telur memang terkandung protein sebanyak kurang lebih 57 persen di mana sisanya ada pada bagian kuningnya. Namun juga harus diketahui secara benar bahwa tak hanya kolesterol dan lemak tinggilah yang ada pada kuning telur, tapi juga vitamin E, vitamin D, vitamin B kompleks, hingga vitamin A.
Jadi, apabila ingin menerima asupan nutrisi secara lengkap yang baik dalam mendukung program tips diet sehat Anda, mengonsumsi kuning dan putih telur secara rutin adalah paling dianjurkan. Bahkan kandungan lemak pada sebutir kuning telur pun rata-rata 5 gram saja sehingga tak akan berbahaya bagi tubuh.
Tips Konsumsi Kuning Telur yang Baik untuk Diet
Karena tergolong aman dan baik untuk mengonsumsi kuning telur semasa diet, Anda perlu mengikuti beberapa langkah atau tips dalam menggunakan kuning telur yang benar seperti berikut ini.
- Memilih telur yang segar. Pastikan bahwa telur yang Anda hendak olah dan konsumsi adalah telur yang segar. Cara memastikannya cukup mudah, yakni dengan memasukkannya ke dalam gelas yang sudah diisi air; telur masih segar kalau tenggelam saat dimasukkan.
- Memilih telur organik. Telur organik jelas lebih baik dan menyehatkan karena tanpa suntikan bahan-bahan kimia serta bebas dari pestisida. Selain itu, telur organik mengandung nutrisi lebih lengkap dan baik.
- Memasukkan telur sebagai menu sarapan. Sarapan dengan telur teramat dianjurkan karena kandungan sistein yang masih termasuk asam amino di dalamnya baik untuk kesegaran dan kebugaran tubuh. Bahkan sistein itu jugalah yang bakal mendetoksifikasi tubuh secara sempurna dan alami.
- Membatasi konsumsi telur. Kuning telur dapat turut dikonsumsi bersama dengan putihnya secara aman, asalkan tidak berlebihan. Konsumsi telur yang jauh lebih sehat adalah 5-6 butir per minggu. Per harinya pun tidaklah diperbolehkan untuk mengonsumsi 6 butir lebih telur dan hindarilah bahaya konsumsi telur berlebihan.
- Memasak telur dengan benar. Hindarilah menggoreng telur karena untuk diet yang sehat, Anda perlu mengolahnya dengan cara memanggang, dibuat telur dadar, atau telur rebus yang jauh lebih aman. Kalaupun ingin menggorengnya, pastikan untuk menggunakan minyak kelapa atau bahkan menggunakan mentega asli saja.
- Menghindari konsumsi telur mentah. Bahaya telur mentah bagi kesehatan cukup tinggi karena bakteri Salmonella yang memiliki potensi besar dalam mengancam kesehatan tubuh mengalami demam, kram perut, hingga diare.
Apakah kuning telur baik untuk diet? Ya, tentu saja karena bagian kuningnya pun kaya akan nutrisi. Anda tinggal membatasi konsumsinya dan memastikan bahwa pengolahannya sudah benar dengan tidak menggorengnya. Supaya diet berhasil, imbangi dengan olahraga teratur, tidur cukup, serta mencukupi asupan nutrisi dari sumber makanan lainnya.