Kelancaran dari peredaran darah adalah salah satu faktor terjaganya kesehatan. Aliran darah berfungsi membawa nutrisi dari makanan yang diserap tubuh ke seluruh sel-sel tubuh untuk proses metabolisme agar terjaganya kehidupan sel. Selain itu, untuk metabolisme, tubuh juga membutuhkan Oksigen yang dibawa oleh darah dari paru-paru ke seluruh sel. Hasil akhir atau zat sisa dari sel (seperti Karbon Dioksida dan zat lain yang tidak diperlukan tubuh) akan dibuang dan dibawa oleh darah dari sel untuk dikeluarkan dari tubuh. (Baca juga : Makanan untuk melancarkan peredaran darah)
Terganggunya peredaran darah tentu akan mengganggu proses suplai menuju sel, serta proses pembungan dari sel dibuang keluar tubuh. Akibat gangguan tersebut, maka sel akan mati. Sel yang mati menyebabkan kerusakan jaringan dan berdampak ke organ. Dampak paling dekatnya adalah kekurangan oksigen pada jantung atau iskemik jantung. (Baca juga: Penyebab tubuh kekurangan Oksigen)
Dampak dari gangguan peredaran darah
Aliran darah erat kaitannya dengan jantung dan ginjal. Tidak heran banyak orang mengalami penyakit jantung disertai ginjal. Tekanan darah tinggi (Hipertensi) lama-kelamaan akan membebani dan merusak jantung serta ginjal. Penyakit ginjal, dapat membuat hipertensi yang kemudian dapat merusak jantung. Begitu pula dengan penyakit jantung, lama-kelamaan akan merusak ginjal. Walaupun tidak semua orang akan mengalami seluruh gangguan organ tersebut, namun jika ada masalah dislah satu organ tersebut dapat menjadi faktor terhadap organ lainnya. Selain itu, masih banyak penyakit yang berhubungan dengan peredaran darah seperti stroke misalnya. (Baca juga : Cara menjaga kesehatan peredaran darah Manusia)
Menjaga kelancaran peredaran darah dapat dilakukan dengan berolahraga teratur, serta diet yang teratur pula. Namun, menjaga peredaran darah tidak hanya terbatas itu saja. Herbal alami untuk melancarkan peredaran darah juga dapat dikonsumsi, berikut ini diantaranya :
(Baca: Cara menjaga kesehatan peredaran darah)
1. Bawang Putih (Allium sativum)
Terdapat penemuan secara klinis, bahwa penggunaan bawang putih secara rutin (dalam bentuk suplemen) memiliki manfaat mengurangi risiko penyakit jantung. Hipotesis yang dapat dikemukakan oleh penelitinya bahwa penggunaan bawang putih (dalam bentuk suplemen) berperan meningkatkan kelancaran aliran darah ke jaringan dengan cara melebarkan pembuluh darah melalui penghambatan produksi Interleukin-6 (IL-6). (Baca juga : Gejala penyakit jantung)
Interleukin-6 adalah zat mediator radang (inflamasi) yang memiliki peran terhadap kejadian penyakit jantung. Meningginya kadar Interleukin-6 menyebabkan ganguan fungsi dinding (endotel) pembuluh darah. Interleukin-6 juga memiliki dampak dalam metabolisme lemak. Interleukin-6 menghambat kerja Protein Lipase, padahal Protein Lipase bekerja menekan penyerapan Trigliserida (Trigliserida di dalam tubuh diubah menjadi LDL atau kolesterol jahat). Akibatnya terus terjadi penyerapan Trigliserida sehingga terjadi peningkatan kadar lemak dalam darah, sehingga merusak pembuluh darah dan terjadi Aterosklerosis.
2. Ginko Biloba
Manfaat dari ekstrak Ginko Biloba telah tercatat setelah diteliti pada hewan coba, didapatkan hasil bahwa ekstrak Ginko Biloba berperan dalam melindungi jantung (Kardioprotektif) pada pembuluh darah koroner dari jantung. Selain itu, ekstrak Ginko Biloba memiliki efek melebarkan (Vasodilatasi) pembuluh darah endotel melalui peran Nitrat Oksida (NO). (Baca juga : Cara mencegah gagal jantung)
Nitrat Oksida (NO) umumnya dihasilkan oleh sel-sel endotel pembuluh darah lalu menuju ke otot polos pembuluh darah dan melaui proses enzimatik membentuk Cyclic GMP. Cyclic GMP inilah yang kemudian merangsang otot-otot polos dinding pembuluh darah untuk berelaksasi sehingga pembuluh darah melebar.
3. Jahe (Zingiber officinale)
Setelah melalui penelitian, Jahe diketahui memiliki 14 kandungan Bioaktif. Setelah melalui banyak ppenelitian di Dunia, diketahui Jahe memiliki fungsi sebagai Anti-Oksidan, Anti-Inflamasi (anti-radang), Anti-Nausea (anti mual), serta Anti-Kanker. (Baca juga : Makanan yang meengandung antioksidan)
Banyak penelitian yang dilakukan untuk mencari manfaat Jahe, namun hasil yang didapatkan pun beragam. Salah satu temuan klinis yang didapatkan bahwa kandungan Jahe dapat dimasukkan kedalam kelas baru dari Penghambat aktivasi Platelet yang efek sampingnya tidak seperti Aspirin. Dengan kata lain Jahe memiliki kandungan Anti-Platelet (semacam anti pembekuan darah) dan dapat dipertimbangkan sebagai alternatif pengganti Aspirin dalam terapi penyakit Jantung Iskemik. Obat-obat anti-platelet sendiri berfungsi dalam mencegah penyakit jantung koroner. (Baca juga : Penyebab stroke iskemik)
4. Kayu manis (Cinnamomum verum)
Kayu manis memiliki efek memperlancar sirkulasi aliran darah. Sehingga secara signifikan dapat mengurangi potensi terjadinya serangan jantung dengan konsumsi yang rutin. Kandungan cinnamaldehyde dan cinnamic acid memiliki potensi digunakan sebagai obat jantung. Cinnamaldehyde juga berperan dalam menurunkan tekanan darah melalui mekanisme peleberan pembuluh darah (vasodilatasi). Kemungkinan efek ini dikarenakan cinnamaldehyde berperan menghambat jalur influx-release dari kanal Ca2+.
5. Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa)
Mahkota dewa sering digunakan sebagai obat-obatan di Indonesia untuk mengobati berbagai penyakit sejak dahulu kala. Ternyata hal tersebut telah diteliti pada hewan coba dan diapatkan hasil bahwa ekstrak daun Mahkota Dewa memiliki efek menurunkan kadar kolesterol dalam darah tanpa disertai gangguan fungsi hati (toksik).
Dalam penelitian lain ditemukan juga bahwa ekstrak buah Mahkota Dewa yang diteliti pada hewan coba memiliki efek menurunkan tekanan darah tinggi (hipertensi) dan menurunkan kadar gula darah. Efek menurunkan tekanan darah kemungkinan dengan menghambat (inhibisi) dari jalur angiotensin-converting enzymes, acetylcholine-like mechanism, histamine-like mechanism, proses diuretik atau mungkin dengan melebarkan pembuluh darah (vasodilatasi). Sedangkan efek menurunkan kadar gula darah kemungkinan dari penghambatan jalur α-glucosidase dan mestimulasi pelepasan insulin dari Sel Beta pankreas.
6. Sambiloto (Andrographis paniculata)
Dalam sebuah penelitian, ekstrak sambiloto ternyata memiliki efek menangani penyakit jantung iskemik dan memiliki efek fibrinolitik (menghancurkan) trombus yang menyumbat pembuluh darah jantung yang menyebabkan iskemik pada hewan coba yang diteliti. Dalam penelitian berbeda dikatakan ekstrak Sambiloto juga memiliki manfaat sebagai anti-mikroba, anti-diabetes, anti-radang, anti-oksidan serta imunostimulan pada hewan coba. (Baca juga : Jenis-jenis penyakit jantung)
Selain itu, terdapat juga penelitan lain yang juga dilakukan terhadap hewan coba. Dari penelitian tersebut mengatakan bahwa ekstrak sambiloto memiliki efek menurunkan tekanan darah melalui mekanisme seperti obat-obat penurun tekanan darah yaitu golongan obat β-adrenoceptors blocker serta golongan obat autonomic ganglion receptor and angiotensin converting enzyme (ACE) Inhibitor.