Telinga Keluar Darah Tapi Tidak Sakit – Penyebab dan Cara Mengatasi

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Ada sejumlah kasus di mana perdarahan bisa saja terjadi pada telinga dan darah yang mengalir dari telinga jelas akan membuat Anda khawatir jika mengalaminya bukan? Telinga berdarah menandakan bahwa ada yang kurang beres di sana alias telinga sedang terganggu, tapi bagaimana dengan kondisi telinga keluar darah tapi tidak sakit? Apa penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya?

  1. Gendang Telinga Pecah

Saat selaput tipis pemisah telinga bagian tengah dan luar robek, maka gendang telinga bisa pecah. Inilah salah satu penyebab mengapa dari telinga dapat keluar darah tapi justru tidak sakit. Tidak ada gejala rasa sakit di awal walau memang mungkin telinga berdarah, namun biasanya timbul gejala lainnya.

Tanda lain selain berdarah adalah telinga terasa penuh, ada dengungan pada telinga, gangguan pendengaran, pendengaran kurang nyaman, serta muncul keluhan vertigo sehingga penderita akan mengalami sensasi berputar. Tak hanya itu, dari vertigo ini juga kemudian muncul keluhan mual dan muntah.

Walau di awal tak ada rasa sakit menyertai keluarnya darah sehingga penderitanya tak menyadari bahwa gendang telinga sudah pecah, nantinya rasa sakit akan terasa juga. Demam tinggi hingga keluar juga cairan bernanah dari telinga dapat terjadi pada beberapa kasus. Tak semua penderita gendang telinga pecah mengalami keluhan yang sama, jadi waspadailah dengan benar.

Cara Mengatasi : Penambalan gendang telinga kiranya diperlukan dengan melihat lebih dulu kondisi aktual telinga penderita. Prosedur ini dilakukan dengan mengoleskan bahan kimia di pinggiran lubang dan menambalnya sebagai penutup; tujuan prosedur adalah demi merangsang pertumbuhan jaringan. Namun, bedah timpanoplasti (operasi gendang telinga) atau pencangkokan jaringan kecil telinga bagian belakang/depan sebagai penutup robekan gendang telinga juga mungkin menjadi pilihan terbaik.

  1. Serumen

Terkadang gumpalan darah bisa disalahartikan karena sebenarnya bisa saja itu adalah serumen atau kotoran telinga. Bentuk serumen dapat berupa cairan, meski memang ada pula yang padat, berbentuk serbuk, serta bertekstur lengket. Hal ini turut pula disertai dengan keluhan seperti pusing berputar, telinga berdenging dan pendengaran kurang maksimal.

Cara Mengatasi : Periksakanlah ke dokter spesialis THT di mana dengan cara ini Anda baru bisa dapat mengetahui penyebab pasti kondisi keluhan Anda. Tak hanya itu, cobalah untuk memahami cara membersihkan telinga tersumbat kotoran yang benar supaya serumen tidak kemudian menumpuk dan mengganggu kesehatan telinga.

  1. Benturan pada Kepala

Telinga yang keluar darah tapi tak ada rasa sakit, kemungkinan ini bisa terjadi sebagai efek dari kepala yang terbentur. Cedera di mana bagian kepala yang terbentur atau mengalami trauma mampu mengakibatkan bagian telinga mengeluarkan darah dan biasanya ikut disertai dengan dengungan-dengungan pada telinga.

Waspadalah terhadap cedera kepala, khususnya bila merasa sakit kepala, mata kunang-kunang, mual, muntah, cara bicara terganggu atau mulai kurang jelas, tubuh cepat lelah, linglung, hingga gangguan keseimbangan tubuh terjadi.

Cara Mengatasi : Anda bisa mengatasinya dengan membatasi aktivitas, kurangi gerakan tubuh sehari-hari seperti misalnya jangan berolahraga dulu sebelum cedera kepala sembuh, serta hindarilah penggunaan obat lain selain yang dokter sudah berikan. Nyeri yang terjadi bukan di telinga melainkan di kepala biasanya perlu diobati dengan obat khusus pereda nyeri. Supaya dapat diketahui adanya potensi komplikasi dari cedera kepala dan mampu mencegahnya, pemeriksaan MRI dan CT scan kiranya juga dokter mungkin sarankan kepada pasien.

  1. Penyakit Meniere

Ini adalah jenis penyakit atau kelainan yang biasa terjadi pada bagian dalam telinga yang kerap dialami oleh orang-orang dengan usia antara 20-60 tahun. Ada kemungkinan dari telinga keluar darah, tapi biasanya telinga tidak merasakan sakit sebagai gejalanya, tapi justru ada sensasi penuh, bagian dalam telinga seperti tertekan, dan telinga berdenging.

Tak hanya itu, vertigo dapat kambuh pada penderita penyakit Meniere ini ditambah pula dengan kemampuan pendengaran yang menurun dan dapat hilang. Tingkat frekuensi serangan penyakit ini adalah faktor penentu seberapa cepat dan besar perkembangan penyakit Meniere. Khusus para wanita, waspadailah penyakit ini karena Anda mempunyai risiko lebih besar daripada pria.

Cara Mengatasi : Hindari atau setidaknya kurangilah asupan garam. Bukan itu saja, ketika vertigo menyerang maka Anda sebaiknya bisa menggunakan obat-obatan sebagai langkah pencegahan serangan. Terapi perilaku kognitif dan teknik relaksasi sekaligus terapi suara kiranya membantu menjadi solusi telinga berdenging. Bila diperlukan, maka penderita mungkin harus sampai menggunakan alat banu dengar, sementara rehabilitasi vestibular dapat ditempuh kalau keseimbangan tubuh terganggu.

Agar lebih jelas apa yang terjadi pada keadaan di mana telinga keluar darah tapi tidak sakit, Anda perlu segera memeriksakannya langsung pada dokter spesialis THT supaya diagnosa tidak keliru. Dari hasil diagnosa dokter, barulah Anda memperoleh penanganan yang lebih tepat disesuaikan dengan penyebab dari keluhan tersebut, jadi jangan sampai terlambat untuk menanganinya.

fbWhatsappTwitterLinkedIn