Mungkin Anda mengalami cedera seperti terjatuh atau tergores benda tajam sehingga menimbulkan luka terbuka pada kulit? Tentu kapan pun kemunculan luka tersebut terjadi, Anda perlu segera ambil langkah cepat untuk membersihkannya sebelum infeksi menyerang. Namun masalahnya, ada sebagian orang yang membersihkan luka dengan air hangat, bolehkah demikian atau malah berbahaya?
Membersihkan luka sebaiknya dengan air hangat atau air dingin?
Yang jelas, setelah perdarahan luka Anda berhasil hentikan, luka harus dibersihkan dengan air mengalir. Tak ada ketentuan untuk menggunakan air hangat ataupun air dingin dalam membersihkan luka dan bahkan lebih aman yang mana. Namun, memang lebih dianjurkan untuk membersihkan menggunakan air hangat yang mengalir.
Meski pada umumnya menggunakan air dingin mengalir pun sah-sah saja, penggunaan aliran air hangat diyakini jauh lebih efektif agar luka cepat sembuh. Biasanya, beberapa langkah di bawah inilah yang bisa dilakukan dalam membersihkan luka, khususnya jika Anda lebih ingin memakai air hangat.
- Air keran hangat – Penggunaan air keran hangat adalah yang paling umum dilakukan karena juga jauh lebih mudah, apalagi bagi yang memilikinya di rumah. Pada luka baru, air hangat dari keran bisa Anda alirkan terus-menerus sebanyak mungkin sampai Anda yakin luka sudah benar-benar bersih dari serpihan atau kotoran lainnya.
- Bulb syringe – Penggunaan air hangat agar bisa dialirkan menuju luka secara efektif dan efisien juga bisa dengan cara memanfaatkan bulb syringe 60 cc (mudah didapat di apotek terdekat). Karena tekanan dan volume aliran airnya dikenal paling baik, maka bulb syringe tersebut bisa Anda pilih untuk gunakan (pastikan dengan model ujung kateter IV yang ideal). Bahkan ketika Anda menemui dokter untuk memeriksakan luka tersebut, dokter pun berkemungkinan membersihkan luka dengan alat tersebut.
Meski aliran air hangat adalah yang paling dianjurkan dalam upaya membersihkan luka terbuka, penting untuk mengetahui bahwa luka bakar tidak boleh dibersihkan memakai air hangat. Justru pada penanganan luka bakar, aliran air dingin (air biasa, bukan air es) jauh lebih baik digunakan supaya suhu luka bisa turun.
Intinya, proses membersihkan luka bisa dilakukan dengan aliran air hangat, tapi bukan dengan air yang terlalu panas. Walau air dengan suhu tinggi dan panas mampu melawan dan membasmi bakteri penyebab infeksi pada kulit, kulit bisa berisiko mengalami luka baru atau bahkan mengalami lepuhan.
Tips Membersihkan Luka Setelah Dialiri Air Hangat
Setelah mencuci luka dengan air bersih, penting untuk melakukan langkah-langkah berikut ini agar bisa mencegah infeksi menyerang luka Anda.
- Memakai alkohol – Jika Anda tak ingin luka terkena infeksi apalagi risiko tetanus, sesudah mengeringkan luka yang tadinya dibersihkan dengan air hangat, beri alkohol pada luka tadi.
- Memakai obat salep khusus – Ketika sudah dicuci bersih dan diberi alkohol, Anda bisa gunakan salep atau krim khusus untuk luka Anda. Oles tipis krim atau salep antibiotik supaya luka tak terkena infeksi serta menjadi lebih cepat sembuh. Namun ada kalanya pengguna krim/salep malah mengalami ruam di kulit karena ketidakcocokan.
- Menutup luka – Sesudah diberi alkohol, lalu juga diberi obat salep khusus, Anda bisa mulai mencari plester dan kain perban untuk menutupi luka. Dengan menutup luka, luka akan tetap terjaga kebersihannya ketimbang hanya dibiarkan sebab bisa menjadi penyebab luka tidak cepat kering. Keesokannya, Anda masih perlu merawat luka tersebut dengan mengganti perban ataupun plester agar tidak menjadi kotor dan mengundang infeksi kulit karena bakteri.
Jadi, membersihkan luka dengan air hangat apakah boleh-boleh saja? Ya, justru sangat dianjurkan dan jauh lebih baik bila dengan aliran air hangat dari keran atau bulb syringe. Apabila infeksi tak terhindarkan, lalu mulai terjadi keluhan seperti luka yang makin sakit, warna luka makin memerah serta terasa hangat, membengkak apalagi mengeluarkan air, segera ke dokter.